4.rindu yang menyiksa

4K 230 1
                                    

Pagi hari disebuah rumah megah seorang wanita berumur 30han itu kini sedang membereskan dapurnya setelah selesai memasak

Beliau adalah rena ibu arkan ia termasuk orang yang pekerja keras setelah kepulangannya dari jerman bersama suaminya tadi malam membuat nya kelelahan, tapi tidak bagi rena

Pagi-pagi ia sudah terbangun lalu memasak sarapan untuk sang suami dan anak tercintanya , sejak awal ia tak pernah mau mempekerjakan pembantu di rumahnya karna dirinya juga masih bisa mengurus semua pekerjaan rumah

Setelah selesai membersihkan dapurnya kakinya melangkah menuju kamar anak nya berniat membangunkan nya untuk berolahraga dihari libur ini

Rena memang selalu meminta arkan berolahraga setiap pagi setiap hari libur datang

Dilihatnya kini anaknya itu sudah rapih di depan cermin dengan headphone di lehernya

" sayang sudah siap ?"

" sudah , aku joging dulu yah mah " rena mengangguk

Setelah kepergian arkan ia berjalan menuju kamarnya membangunkan suami tercinta yang masih tertidur nyenyak di atas kasur berniat mengajaknya makan bersama selagi arkan masih diluar ia selalu suka menyempatkan waktu berdua bersama dengan ray suami nya

---------

Nabillah baru bangun dari tidurnya nyenyaknya ia berjalan menuju balkon kamarnya merenggangkan otot lengannya

Sedikit senam setelah bangun tidur

Kegiatannya terhenti saat melihat arkan yang baru saja keluar dari rumahnya

" dia pasti mau joging " nabillah berjalan masuk kedalam kamarnya mengambil handuk kecil berwarna pink kesayangannya ia berjalan keluar kamar melewati keluarganya yang sedang sarapan

" nabillah mau kemana ?" Alvin kakanya memanggil

" mau joging dulu kak " katanya yang langsung berlalu

Velda mamanya dan alvin menatap heran dengan tingkah laku nabillah masa mau joging menggunakan baju tidur

Nabillah tergesa-gesa mengejar arkan yang sudah tak terlihat

" aduh cepet banget sih dia larinya padahal cuman lari biasa " gumamnya dengan nafas terengah-engah , nabillah melanjutkan langkahnya menuju taman kompleks yang nabillah ketahui arkan akan beristirahat dibangku taman saat seperti dulu saat joging bersamanya

"Aiss kenapa malah memikirkan nya lagi " nabillah menggelengkan kepalanya ini tidak benar kenapa ia mengejar arkan untuk apa ? Bukankah sekarang dia sudah tak mempunyai hubungan dengan pria itu

Pikiran nabillah semakin kacau bahkan saat ini orang-orang menatapnya dengan tertawa

" apa yang salah ?" Tanyanya pada diri sendiri

Ia merasa risih di lihat seperti itu kemudia ia segera melanjutkan langkahnya tetapi kakinya tak sengaja tersandung batu besar membuatnya meringis kesakitan

" Aduhhh hiks Aw huaaahh momy " nabillah terisak saat kakinya mengeluarkan darah

Rasa sakitnya tak tertahankan berdenyut nyeri , bahkan dia sudah tak bisa berdiri

Sebuah lengan terlihat di depannya nabillah mendongak melihat arkan yang menatap nya datar

" butuh bantuan ?" Nabillah menggigit bibir bawahnya kini kegugupan yang dirasakannya juga rasa malu karna menangis di jalanan tapi rasa sakitnya memang tak tertahankan

Arkan berjongkok menatap nabillah dengan lembut lalu tangannya beralih untuk menghapus air mata nabillah

Nabillah di buat diam olehnya seperti aliran listrik menyengatnya sebuah lengan hangat dan lembut yang selalu di genggamnya dulu kini sedang menghapus air matanya dengan pelan penuh perasaan

Ia tak pernah merasakan hal seperti ini begitu sangat merindukan pria dihadapannya

" ko malah makin nangis sih ?" Ucap arkan yang melihat nabillah mengeluarkan air matanya lagi

" pe__perih " arkan melihat ke arah luka nabillah lalu ia membelakangi nabilah dengan berjongkok meminta gadis itu untuk menaiki punggungnya

"Naik" dengan bantuan akhirnya nabillah berhasil , arkan berjalan menuju bangku taman didekatnya mendudukan nabillah disana

" loe tunggu disini biar gue beli obat dulu "

" kenapa gak pulang aja ?"

"Kalau gue bawa pulang loe bisa-bisa punggung gue remuk , loe mau tanggung jawab " nabillah langsung mengangguk tanpa sadar

" selalu saja menjawab tanpa memikirkan " ujar arkan yang langsung pergi membeli obat

-----------

Tak berapa lama arkan datang dengan obat yang dibelinya , ia langsung berjongkok di hadapan nabillah membersihkan luka nya

" aww ssstt " ringis nabillah

"Tahan " nabillah mengamati arkan yang sedang teliti membersihkan lukanya seulas senyuman terukir di bibirnya

Ia rindu dengan sosok arkan yang selalu menjaganya memberikan nya perhatian seperti dulu

" arkan " arkan mendongak

" aku kangen kamu " tapi sayang itu hanya dia ucapkan dalam hati

" makasih " ucap nya arkan mengangguk kemudian melanjutkan kegiatan mengobati luka nabillah

Sungguh menyakitkan ternyata rindu ini sangat menyiksa diriku

Nabillah

Salam manis wira :)

I Still Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang