Chapter 01

964 56 4
                                    


Disclaimers:Naruto belongs to Kishimoto sensei!

Rate:T

Pairing:SasuFemNaru

Gendre:Fantasy, Supernatural, Romance, Angst and Tragedy.

Warning:Gender switch, Alternate Universe, Possibly OOC, Typo(s), Kata yang berulang dan kekurangan lainnya.

.

BANSHEE

Kenozoik Yankie

.

Apa kau pernah mendengar makhluk bernama Banshee?

Tidak? sayang sekali.

Baiklah, akan aku beritahu.

Banshee adalah sejenis peri pembawa pesan kematian. Banshee selalu menampakan diri di sekitar rumah orang yang salah satu anggota keluarganya akan meninggal dunia. Dan Banshee akan menghibur keluarga yang berduka dengan menyanyikan lagu berlirik sedih dengan suara merdu miliknya. Semakin lama, legenda tentang Banshee mengalami pergeseran. Dalam dunia modern, Banshee selalu di gambarkan sebagai makhluk jahat yang suka menyakiti manusia dengan penampilan yang buruk rupa.

Kau bertanya padaku kenapa ia bisa menjadi Banshee?

Sebenarnya, ini rahasia. Jadi jangan mengatakan pada siapapun, setuju?

Hm...ini di mulai ketika ia tidak sengaja menemukan seorang pemuda penuh luka, ketika mencari barang berharga miliknya yang tidak sengaja ia jatuhkan.

.

o0o

.

Ini kisah lama yang sudah di lupakan zaman. Tak banyak orang yang tahu, atau mungkin tidak ada yang tahu.

Hanya aku.

Waktu itu bumi masih sangat muda dan tidak sakit-sakitan seperti sekarang. Hutan hijau membentang luas, air sungai mengalir dengan jernih, udara segar sangat mudah di dapatkan dan bintang-bintang di langit, jika malam tiba bersinar kelap-kelip dengan indah.

Ia terlahir sebagi peri wanita. Rambutnya pirang panjang dan agak bergelombang, yang lebih sering ia gerai begitu saja. Gaun panjangnya berwarna putih dan kadang ia menggantinya dengan warna jingga lembut. Warna kulitnya tan dan ia punya tiga garis di setiap sisi wajahnya—itu tanda lahir, kata Titania; sang ratu peri. Hari-harinya ia habiskan dengan berbuat jahil entah itu kepada manusia, binatang atau kepada kaumnya sendiri. Oh, ya. Satu lagi, ia tidak pernah mengenakan alas kaki kemana-mana.

Musim dingin adalah salah satu musim yang tidak ia begitu sukai. Menurutnya, tidak ada apa-apa saat musim dingin selain badai salju dan malam yang lebih panjang dari biasanya. Para binatang kebanyakan berhibernasi di sarang mereka dan para manusia sudah terlalu nyaman untuk meninggalkan tempat tinggal mereka yang hangat.

Lalu, bagaimana dengan para peri?

Ugh, mereka sedang berpesta merayakan musim dingin. Dan peri pirang kita sudah terlalu bosan dengan itu semua. Di karenakan sudah di lakukan setiap tahun.

Dengan cara mengendap-ngendap, si peri pirang meninggalkan kaumnya, menuju ke tempat di mana banyak di tinggali manusia. Ia berharap menemukan sesuatu yang menarik yang bisa mengusir kebosanannya.

Tidak lama kemudian, si peri pirang tiba di tempat para manusia. Seperti dugaannya ia tak menemukan siapa pun di jalanan malam ini. Tapi dengan sabar si peri pirang menunggu. Mungkin sebentar lagi, ada manusia yang melewati tempat ini. Semakin lama ia menunggu, tak ada tanda-tanda keberadaan manusia yang melewati tempatnya. Jadi, dengan bahu yang merosot turun, ia meninggalkan tempat itu. Si peri pirang mengambil jalan memutar, melewati beberapa gang dengan harapan yang masih sama, menemukan seseorang atau makhluk apapun yang bisa ia jahili. Harapannya seketika pupus. Karna ia tetap tidak menemukan apapun.

BansheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang