Baekhyun sedang asik membaca majalah fashion bersandar pada dadanya dengan kaki yang digoyang main-main, bukan kamarnya tapi kamar sepupunya luhan, sang pemilik kamar sedang sibuk di balkon dengan kain dan buku-buku tebal serta bunga-bunga. Baekhyun meraih cangkir yang berisi teh chamomile dan menyesap tetes terakhir hingga rasa bosan datang, majalah fashion sudah habis dibolak balik, sementara handphone tidak berbunyi tanda notifikasi pesan, pemuda pencinta eyeliner itu kemudian melirik luhan yang masih sibuk duduk mengerjakan sesuatu di bangku yang ada di balkon.
"Rusaaaa....sedang apa?aku bosan" baekhyun berteriak sambil meniup poni yang menutupi dahinya.
"Jangan rusak seni-ku dengan suaramu, bebek" baekhyun beranjak menuju pintu geser penghubung balkon, ia berdiri mengamati luhan, mencoba mengerti apa yang sedang dikerjakan saudaranya tapi otaknya tidak menemukan jawaban.
"Apa yang sebenarnya kau kerjakan?"
"Ini seni, baek, aku belajar ini dari nenekku"
"nenek? Aku pernah melihat yang seperti itu di youtube. Kenapa kau pakai bawa nenekmu ..."
"baek, nenekku dan nenekmu kan sama"
".....oh iya ya" luhan melempar bantal kursi tepat dimuka baekhyun
Bruk...
"yakkk, kenapa pake lempar-lempar segala, lagian apa yang coba kau lakukan dengan benda-benda itu? Seni apa? Aku melihatnya di youtube tapi tidak tau kalo itu termasuk seni. Apa kau sedang melakukan ritual?"
"bebek plastik, aku mencoba mengurangi kadar air bunga-bunga ini deng.."
"Stop, sudah jangan jelaskan, jam segini bukan waktunya otakku berpikir yang berat, aku tidak mau tahu tentang ritual mu itu, tapi...jangan sampai kau panggil yang aneh-aneh ke rumah kita"
"SUDAH KUBILANG INI BUKAN RITUAL BOCAH KAMPUNG, INI SENI, DASAR KAU DAN OTAK ISI PERMEN KAPASMU ITU"
"berisik, stalking yeollie saja ah" baekhyun kembali ke atas tempat tidur luhan dan meraih handphonenya, acara mengganggu luhan sudah selesai dan bosannya belum hilang, ia memilih meminum antibiotik alergi rusa miliknya dengan melihat akun in-gram milik chanyeol.
"eommaya...otot chanyeol tambah bagus saja,ah, itu-itu lihat bisepnya. Ow, gak kuku..."
"ya ampun apa yeollie ku membuat lagu baru. Seharusnya dia bisa langsung direkrut agensi dengan kemampuannya."
"Huh, apa para agensi itu buta ya, kalo ada yeollie di dunia ini"
"HAH HEH HOI, DENGAR TIDAK, YEOLLIE KU BERBAKAT WAHAI ORANG-ORANG TIDAK TAU SENI.
"Omo, bermain gitar saja dia santai begitu, sambil tiduran merem melek pasti juga bisa. Tambah cinta aku bang"
Baekhyun terus mengoceh tidak jelas saat luhan masuk dan menyimpan hasil karyanya di dalam lemari.
Bluk...
Setumpuk pakaian belum disetrika milik luhan sekali lagi sukses mendarat menghiasi muka baekhyun.
"Ish...kubilang jangan lempar-lempar, wajahku masih belum diasuransi, sampai dikulitku ada goresan sedikit saja akan ku sate kau rusa"
"Ber-le-bi-han, yang kulempar cuma baju bukan barbel, cepat rapikan sisa minumanmu"
"nanti saja, oh ya ngomong-ngomong rencana kedua apa?" baekhyun berbalik dari posisi berbaringnya, menghadap luhan yang duduk di lantai bersandar pada pinggir tempat tidur, Ia tampak berpikir sambil menyalakan tv. Sebenarnya mereka sudah berencana mengikuti acara kumpul-kumpul klub basket hari itu bukan mengikuti sih lebih tepatnya membuntuti, tapi apa daya, tempat acara dirubah dari kafe ke rumah daehyun, membuat semangat baekhyun luntur seluntur lunturnya untuk mengintip chanyeol ber-hangout ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TARGET (boyxboy)
Fanfiction(Hunhan chanbaek yaoi) luhan dan baekhyun duo senasib yang sedang memperjuangkan cinta mereka. strategi perang macam apa yang akan diluncurkan demi merebut cinta sang pujaan hati mereka, mantan kekasih dan first crush. bagaimana jika incaran mereka...