Is it gone?

32 3 2
                                    

Kamu mulai menaruh perhatian yang tidak wajar untukku. Aku sangat bahagia, namun sedetik kemudian aku merasakan sakitnya menyadari kenyataan bahwa ternyata kamu melakukan itu ke semua cewek.

Dan kemudian kemodusan itu menjadi kebohongan kecil hatiku agar bibirku tahu caranya untuk tersenyum meski dengan luka yang kusembunyikan.

Kadang aku merasa lelah, tapi karena aku masih penasaran dengan rasa ini, aku memutuskan untuk melanjutkannya.

Setiap hari aku meyakinkan diriku bahwa kita tidak akan pernah bisa saling jatuh cinta. Agar aku tidak terlalu menderita dengan sakitnya pengharapan.

Lalu, perlahan sesuatu menyibukkan diriku. Kamu pun ikut sibuk dengan duniamu. Kali ini kamu hanya diam, aku mulai terbiasa. Rasanya luka itu mereda. Kamu pasti sibuk dengan pacarmu. Aku mulai terbiasa tanpamu, kita pun saling menjauh. Aku pun belajar.

***

Saat itu Anita, sering curhat kepadaku tentang seseorang yang aku tak tahu siapa. Lalu entah kenapa aku pun bercerita kepadanya tentang perasaanku. Namun dia tidak tahu jika yang kubicarkan adalah kamu. Hanya saja, dia mengira itu Ian. Satu-satunya mantanku yang ada. -bahkan belum 100% bisa dikatakan mantan-

Aku membiarkan itu terjadi, karena aku tidak ingin dia tahu jika sebenarnya aku mengagumimu. Dan saat itu pun dunia kita rasanya berjarak, karena kamu mulai menjauh. Aku berusaha menutup rasaku.

Q: Jadi, apakah rasa itu akan hilang?

A: Nyatanya, rasa itu selalu ada. Meski tak terlihat. Ia selalu ada tersimpan di hatiku.

💗 - 😣

Dear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang