III. Pulang

809 63 9
                                    

Yuuhuu semua, jumpa lagi dengan saya 😋 dan kuharap kalian tak bosan dengan cerita saya. Kalau sama saya mah bosan juga gak masalah, yang penting jangan dengan cerita saya, please don't bored with my story 🙇.

Oke sebelum saya jadi gila kegirangan ngeimajinasi sehabis baca cerita author2 sebelah yuukk mulai aja ceritanya, terima kasih sudah mampir dan selamat membaca 😘.
.
.

Cup.

OMG, dua bibir berbeda ketebalan, bentuk, panjang, warna dan -plak- bertemu menjadi satu ya sayangnya cuma nempel doang sih oh ya kan saya yang nulis ya -plak😂-.

Kedua mata berbeda manik melebar dan saling menyelami pesona dan keindahan yang terpancar pada masing-masing mata itu. Manik hitam itu melihat sebuah langit cerah tanpa awan dan tak lupa caramel yang kini merona begitu cantik dan memikat. Manik biru pun juga melihat pesona seakan menyedotnya kedalam sebuah lubang tak berdasar dibingkai wajah proposional yang menawan hati dan tampan.

T-tunggu dulu, tampan.

Tampan.

Tam--.

"Menyingkhir dhari tubhuhkhu" kata pria dibawahnya aneh. Perlu saya beri tahu, dia ngomong bibirnya masih keadaan nempel, NEMPEL. Segitu gak relanya lepas bentar bang biar jelas ngomongnya-plak-.

"Hm, apha makhsudmhu" tanya pria pirang alias salah satu tokoh utama kali ini, dedek Naruto sodara.

"Khh khau bherath, chephat menyingkhir" jawab pria dibawahnya lagi masih belum konek dengan bibirnya.

"Ahkhu thidhak berhat bodhoh" kata Naruto tak terima dikatai berat oleh pria ditindihnya. Naruto tidak berat tapi kelebihan disana-sini tau.

"Ck shushah nghomhong shamah horang begoh" pria itui memutar matanya bosan, perlu diingatkan dia masih belum sadar.

"Lhoh ngohmongh apha bharushan hmmm" tanya Naruto sambil ngedesah dan memvibra ujung kalimatnya. Pikirnya sih biasa tapi tindakannya mengetarkan manis nan menggoda pria dibawahnya yang masih tidak sadar kondisi.

"Udhah bhegoh thuli phula" ejek pria dibawahnya, kali ini dia tidak kuat untuk menggoda pria manis diatasnya. Hmm bang, kamu dah sadar bang.

"AKHU THIDAK BHEGOTHULI HUNGGAS" teriak Naruto jengkel, manik birunya memicing tajam memandang manik hitam dibawahnya.

"APHA?! SHIALHANH KHAUH DHURENHMHONTHONG" teriak pria itu tak terima diejek unggas, dia bahkan tak sadar tadi dia juga ikutan ngedesah. Nah loh.

Ah ini hadiah buat yang udah ngasih komen yang udah saya tunggu-tunggu. Ok action.

"APHA DHURENHMHONTHONG, KHAU AYHAM THIRENH".

"THAI LOH".

"LO YANGH THAI LANCHUNGH".

"BANCHI ETHAWA".

"ITHU SPHESIES LOH THOLOL".

Wajah mereka memerah padam, otot bahkan urat tegang muncul disekitar wajah, kening dan leher mereka. Mereka menghimpun seluruh tenaga sampai batas tertinggi lalu mereka melepasnya berbarengan dengan sekali tarikan nafas.

"GHOBLOK/GHOBLOK" tadinya nempel sekarang bibir mereka saling bertaut semakin dalam. Nah kan dibilangi kalau ngomong tuh bibir dilepas dulu, ujung-ujungnya pada nyaplok kan.

Ya sekali lagi jangan salahkan saya sebagai penulis disini, salahkan gravitasi bumi yang menarik Naruto kebawah dan juga seonggok wanita semok tiba-tiba menjatuhi mereka berdua. Mungkin karena shock gebetannya bercumbu dengan mantannya. Kalian tau hmm 😏.

Berniat ingin protes, tak sengaja lidah pria itu menyentuh langit-langit mulut Naruto dan reaksinya..

"Nghh~".

Kapok Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang