'Cinta monyet bisa datang kapan aja, apalagi kalau kita sudah memasuki masa remaja, cinta monyet itu wajar aja. Asalkan ga buat hati sakit dan menganggu masa depan'
"Del" Kata Mona dengan mengegas dan menarik tanganku pergi dari lockerku.
"Apa-apaan sih Mon?" Kataku dengan heran
Aku melihat Darren di pojokan sedang memainkan laptopnya, ia melambaikan tangan kepadaku "Hai, Selamat Pagi" Bisiknya. Aku tidak fokus kepada Mona, dan melemparkan senyumku.
"Lu tuh ya, nakal banget.. apa maksudnya lu deket-deket Darren" Katanya dan marah kepadaku, dan tumben-tumbenya dia bilang lo gue di depanku.
"Maksudnya?" Kataku dengan sedikit ragu. "Setelah lu ditembak Dava, lu pergi ke Darren kan? Aduhhh, Del.. lu aneh sumpah, lu menyia-nyiakan kesempatan lu sama Dava cuman buat sama Darren, Dava itu surga Darren itu neraka Del"
"Hm, lagian aku sama Darren hanyalah teman, Mon santai aja.." Kataku dengan nada santai
"Hm, gue rasa lu bakal jatuh cinta sama Darren secepatnya Del" Kata Mona. "Karena di mata lo itu, lo ada rasa sama Darren" Katanya
Allia, Melissa, dan Ivany datang.
"Apa-apaan ini?" Kata Al
"Nih, yang lusa kabur dari kita"
"Eh, sori ya kalian, aku juga perlu me time, lagian kalau kalian mau nemenin aku kenapa harus pake acara nembak aku" "Kalau dia mau nembak ga usah ditempat umum diliatin orang" Kataku dengan jujur.
"Yaudah, ini bukan semua salah Adelin kok, salah dia tuh" Kata Melissa menunjuk ke arah Darren. "Kalau Darren ga ada disana itu bakal ga ada namanya di tolak segala" Kata Melissa lagi. Mendengus kesal.
"Bukan salah dia juga kali, mungkin dia cuman pengen nemenin Adelina" Kata Al "Iya, bener tuh" Kata Vany. "Walaupun kamu sama siapa aja aku bakal dukung del, kecuali sama Darren" Kata Melissa sambil tertawa keras. "Ga usah gitu juga kali, Mel" Kata Al. "Kalaupun siapa itu yang jadi pacarmu jangan terlalu serius. Kamu masih diusia labil. Karena aku tau kok cinta monyet ada" Kata Al tersenyum. Ivany hanya mengangguk. Dan Mona tersenyum "Maafin aku ya Del, pake lo gue lo gue.. aku janji ga emosi cepat-cepat" Katanya tersenyum. "Gak papa kok, aku udah maafin"
Jam istirahat, setelah kelas Mr. John yang sangat membosankan. Ditambah hari ini ada guru untuk menggantikan guru bahasa inggris yang pindah secara tiba-tiba, namanya Ms. Fiona. Dia itu orangnya cerewet baru kenal aja udah bener-bener cerewet. Tapi yaps secara personalitas dia orangnya baik.
"Darren, kamu bisa diem ga sekali aja?" Kata Ms. Fiona. Karena Darren berani-beraninya mengambil handphone Ms. Fiona.
"Ms, saya ini emang anak seperti ini"
Aku menatap Darren yang duduk didepanku. Ia sedang fokus mengerjakan tugas yang diberi Ms. Fiona.
Aku tidak sadar telah menatapnya, ngapain aku harus menatap matanya. Dan ia menyadari hal itu. Dan ia ikut menatap mataku. Untuk beberapa detik aku merasa sangat malu sekali, kupikir mukaku sudah berubah merah, tidak mungkin aku tidak jatuh cinta kepadanya, kalaupun iya, aku tidak dapat menerimanya. Tampaknya jantungku berdebar-debar, tidak mungkin. Aku mengalihkan padangan setelah ia melemparkan senyumnya kepadaku.
Aku berbicara kepada Al, untuk mengalihkan perhatian. Al dan Alex sedang berkerja sama, Al dan Alex emang sedang menyukai sesama. Sehingga dunia mereka serasa berdua. Ya terpaksa harus sama Darren deh satu-satu cowok yang bisa menjadi groupku.
"Del, kenapa mukamu merah banget?" Tanya Darren.
"Gak kali, efek cahaya. Kamu jangan geer ya" Kataku dengan tersenyum "Kamu udah aku anggap sebagai sahabat sendiri"
"Kalau sahabat aja ga seru dong?" Tanya dia dengan menggodaku
"Ga, seru aja sih.." Kataku dengan tertawa
"Seru, sih tapi lebih enak lebih dari sahabat"
"Maksudmu pacar gitu?" Kata Al menjawab dengan nada ngegas
"Hm, ga lah Al. gue anggap dia sahabat doang. Santai Al" Kata Darren tertawa keras.
"Hm, gue gak masalahin itu Dar, tapi bisa ga sih.. lu jaga hati sahabat gue" Kata Al
"Hm, Al.. ga mungkin gue ga jaga dia"
Ms. Fiona datang. Dan kita mulai selesai berbicara. Belum lagi Ms.Fiona yang suka menggoda Darren dan aku. Hm makin parah lagi ceritanya. Bisa-bisa besok mukaku merah semua.
Mr John, itu suka dengan Ms. Fiona, sayangnya Ms.Fiona udah memiliki orang lain untuk menemani hidupnya. Dan mulai saat itu aku dekat dengan Ms.Fiona. Dan rasa-rasaku akan ku pendam sendiri. Aku gamau semua orang tau perasaanku yang masih bertanya-tanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
deserve // A middle schoolers story
Teen FictionAdelina seorang gadis cantik, ia sangat rajin dan pintar. tapi suatu hari ada sosok laki- laki misterius yang mau menjadi bagian hidupnya, dan ia merupakan temannya semenjak 2 tahun lalu, mereka sempat tidak mendekatkan diri. bagaimana rasa Adel, ke...