chapter || Dead Heart ® 2

192 12 1
                                    

Happy reading!

린린린

Author pov.

Rin menghentikan Maserati Granturismo berwarna putih yang ia kendarai di depan gerbang playgroup, di mana Ji Soo belajar saat ini. Ia menurunkan kaca mobilnya dan melihat ke dalam gerbang setinggi dua meter yang tertutup itu. Rin melihat jam ditangannya, saat ia melihat suasana playgroup itu masih sepi. "Masih lima menit lagi." gumam Rin seraya melepaskan kacamata hitamnya.

Rin kembali menaikkan kaca mobilnya. Ia ambil tas tangan yang ia taruh di kursi sampingnya dan membukanya. Rin mengambil kartu kredit milik Jung Soo dan memutarnya dengan tangan kanannya. Lalu tangan kirinya kembali merogoh tasnya dan mengambil dompet panjang berwarna putih miliknya. Ia ambil kartu kredit miliknya dengan tangan kirinya, dan meletakkan dompetnya dipangkuannya.

Rin menatap bergantian kedua kartu di kedua tangannya bergantian. Ia tersenyum sinis saat pandangannya berhenti pada kartu di tangan kanannya. Rin meletakkan kartu di tangan kirinya kepangkuannya. Ia pegang kartu di tangan kanannya dengan dua tangan. Dan tanpa perasaan ia bagi kartu kredit itu menjadi dua bagian, dengan menekankan kedua ibu jarinya di tengah kartu tersebut, hingga kedua bagiannya berada di kedua tangannya sekarang.

Entah apa yang dipikirkannya hingga Rin melakukan hal keji pada benda yang tak berdosa itu. Yang ada dibenaknya saat ini hanya menyingkirkan segala sesuatu yang mengusiknya.

Rin segera memasukkan benda-benda yang berada dipangkuannya ke dalam tasnya, saat pandangannya melihat anak-anak mulai berhamburan keluar.

Rin keluar dari mobilnya dan memperhatikan satu persatu anak-anak itu, hingga ia menemukan Ji Soo di antara mereka. Rin tersenyum sambil melambaikan tangannya saat ia menemukan Ji Soo, yang kini berlari kecil kearahnya dengan wajah riangnya. Rin maju beberapa langkah sebelum ia berjongkok sambil merentangkan kedua tangannya, untuk menyambut Ji Soo ke dalam pelukannya.

"Eomma!" ucap Ji Soo saat berada dipelukan Rin.

"Aigo, putri Eomma kenapa bau asam?" ucap Rin mengernyit menatap Ji Soo, saat ia mencium bau tidak sedap dari badan Ji Soo.

Ji Soo tersenyum polos. "Tadi Ji Soo sama Chingudeul lomba lari, jadi keringatan Eomma." jelasnya dengan nada yang lucu, membuat Rin tersenyum geli mendengarnya. Jika seperti itu Rin terlihat lebih hidup. Senyum yang ia keluarkan pun bukanlah senyum palsu yang biasa ia perlihatkan pada orang lain. Hanya dengan putrinyalah Rin bisa menjadi dirinya yang sesungguhnya. Tak ada kepalsuan yang biasa ia perlihatkan. Semua murni dari hatinya.

Rin memasangkan seat belt di tubuh Ji Soo yang duduk disampingnya. "Tadi Ji Soo sudah makan siangkan?" tanya Rin sambil menjalankan mobilnya.

"Eum. Sudah." Ji Soo mengangguk sambil memainkan boneka kucing, yang diambilnya dari dashboard mobil.

"Tadi makan sama apa?" tanya Rin lagi. Ini memang sudah menjadi kebiasaannya, menanyakan kegiatan atau apapun yang dilakukan Ji Soo saat tak bersamanya.

"Tadi Sonsaengnim memasak bulgogi. Racanya massita."

Rin tersenyum mendengarnya. "Enak mana sama masakan Eomma?" tanya Rin ingin tahu.

"Masakan Eomma!" jawab Ji Soo yakin.

"Jeongmalyo?"

Ji Soo kembali mengangguk kali ini dengan kuat. "Eum! Apa kita akan pulang, Eomma?"

"Ani. Kita akan belanja. Shoping!"

Ji Soo menatap ibunya dengan wajah berbinar. "Ji Soo mau boneka, Eomma."

Rin tersenyum tanpa menatap buah hatinya itu. Ia sudah tahu kebiasaan putrinya itu, jika ia membawanya belanja pasti meminta boneka baru. "Ji Soo mau boneka apa? Apa boneka Ji Soo kurang banyak di rumah?" diliriknya Ji Soo sekilas yang tampak berpikir, dengan menaruh telunjuk kanannya di dagu dan kepala yang sedikit miring.

MARRIED STORY JUNGSOORINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang