Chapter || Dead Heart ® 7

441 19 14
                                    

Happy reading!

린린린

Author pov.

Soo Rin keluar dari kamar mandi menggunakan jubah handuknya dengan rambut yang tergerai basah. Pandangannya datar menatap sosok lelaki yang menjadi suaminya masih terlelap di ranjang mereka.

Soo Rin berjalan mendekat tanpa melepas pandangannya dari sosok Jung Soo. Ia pejamkan sejenak matanya dan menarik napas panjang, saat sampai disisi ranjang tempat ia tidur, berharap apa yang menjadi keputusan atas tindakan yang akan ia lakukan adalah keputusan yang tepat.

Ia buka laci nakas dengan pelan dan mengambil sebuah map berwarna hijau berserta tempat tinta merah berbentuk bulat.

Soo Rin merangkak mendekati Jung Soo yang masih terlelap dengan perlahan dan hati-hati. Ia menarik hembuskan napas gugup untuk menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat. Ia takut dengan apa yang akan ia lakukan dapat membangunkan Jung Soo, dan menggagalkan rencana yang sudah ia tekadkan.

Dengan penuh hati-hati ia menggerakkan tangannya menyentuh jemari Jung Soo, terutama ibu jarinya dan mengangkatnya dengan pelan lalu mendekatkannya pada wadah tinta merah yang ia pegang. Setelah sidik jari jempol Jung Soo berwarna merah, ia mengeluarkan isi dari map berwarna hijau didekatnya dan mendekatkannya pada jari Jung Soo, dan mencap sidik jari jempol Jung Soo pada sebuah kolom yang sudah tersedia.

Ada perasaan lega saat ia berhasil melakukannya, dengan menghembuskan napas lega seraya meletakkan kembali jemari Jung Soo dengan pelan.

Ia tatap dan baca sekali lagi isi dari kertas ditangannya. Entah kenapa ada perasaan sesak saat membacanya. Mengingat sebentar lagi ia akan menjadi seorang janda. Janda dari seorang Park Jung Soo, setidaknya setelah pengadilan mengesahkan status baru mereka nantinya.

Ia bahkan tidak tahu apa yang mendasari perasaan sesak itu datang padanya.

Soo Rin menghapus kasar liquid yang mengaliri pipinya tanpa di minta itu. Lalu ia turun dari ranjang dengan pelan dan menyimpan map hijau itu di dalam tasnya, sebelum ia bersiap untuk pergi mengurus semua yang tidak mungkin di urus oleh Jung Soo.

린린린

Soo Rin duduk kaku dengan kepala menunduk di sofa rumah orang tua Jung Soo. Sudah sepuluh menit ia bertahan dengan posisinya. Jantungnya berdetak cepat karena gugup. Ia menunggu respon dari pasangan paruh baya yang menjadi mertuanya dihadapannya. Respon dari maksud kedatangannya yang meminta restu untuk menyetujui keinginannya untuk berpisah dari putra mereka.

Soo Rin meremas kedua tangannya yang saling bertautan diatas pangkuannya. Sudah beberapa kali ia menelan ludahnya dengan susah payah.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu ini, Soo Rin-ah? Tidakkah sebaiknya kau memikirkannya lagi?" ucap Nyonya Park dengan tatapan yang mengandung arti memohon dengan raut sendunya.

Tuan Park memejamkan matanya sejenak. Ia mencoba untuk tidak ikut campur mengenai rumah tangga mereka. Ia tatap datar sebuah map hijau yang di bawa menantunya itu. Ia bingung apakah ia harus membantu menantunya untuk mengurus perceraian mereka atau malah sebaliknya.

Sebenarnya ia cukup prihatin dengan menantunya itu. Menikah setelah melahirkan seorang anak terlebih dulu di usia yang seharusnya sedang menikmati masa remajanya, dan itupun karena sebuah pemaksaan. Hidup terkekang, tak boleh melanjutkan sekolahnya, dan kini ia kembali tersakiti dengan sebuah fakta bahwa suaminya berselingkuh. 

Tapi jika ia membantu perceraian mereka, ia tidak bisa. Ia tidak ingin nama baik keluarga besarnya tercoreng dengan perceraian mereka karena sebuah perselingkuhan putranya. Keluarga besarnya adalah keluarga terpandang, jadi tidak mungkin alasan perceraian mereka tidak diusut oleh media massa. Mereka pasti akan mengoreknya sampai keakar-akarnya. Sama halnya dengan pernikahan dadakan putranya itu, yang saat itu baru lulus sekolah menengah. Untung berita itu tak membuat saham perusahaannya turun, karena keberanian putranya yang mau bertanggung jawab. Dan itu menjadi nilai plus untuk keluarga Park.

MARRIED STORY JUNGSOORINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang