masih benci

936 72 0
                                    

Typo bertebaran

Author Pov

Shania berjalan menuju UKS karena badan nya demam dan kepala nya pusing. Ia harus turun ke lantai 1, karena ruang UKS berada di lantai paling bawah yaitu lantai 1.

"Ya tuhan, kenapa UKS nya jauh banget sih..kepala ku pusing banget ini..." lirih nya sambil berjalan dan sesekali memegangi kepala nya

"Aduh, gak kuat lagi ini jalan ke bawah nya" Shania bersandar ke tembok untuk istirahat sebentar.

Shania terus memegangi kepala nya, keringat dingin pun sudah bercucuran dari tubuh Shania. Ia sebenar nya tak kuat lagi untuk berjalan. Tiba-tiba ada orang yang menepuk bahu kiri nya.

"Shan lo kaga papa kan? " ucap orang itu

Setelah Shania berbalik badan, baru lah ia tau siapa yang menepuk bahunya. Orang itu adalah Nabilah.

"Aku ga papa kok Bil, cuman sedikit pusing aja" ucap Shania sambil memegangi kepala nya

"Ga usah bohong deh, tadi gue denger elo bicara sama Beby. Dan badan elo panas kan? Tuh keringet lo aja sampe berkucuran kek gitu. Dah ah, yok lah gua anter ke UKS. Elo ga kuat kan kalo harus jalan sendiri ke UKS" timpal Nabilah terhadap Shania. Shania hanya diam dan mengangguk tanda ia setuju untuk ditemani Nabilah ke UKS
.....

Hari ini adalah pelajaran olahraga, semua siswa kelas 10 Ipa 1 sudah bersiap di lapangan. Materi olahraga kali ini adalah basket, pak Hamids segera membagi team basket

"Oke, sekarang bapak bagi dulu ya. Di team 1 dan 2 khusus laki-laki, sedangkan team 3 sampai team 6 diisi oleh para cewek" ucap Pak Hamids dan diikuti anggukan oleh semua siswa.

"Oke, sekarang yang main team 1 dan 2 ya. Team 1 Boby, Devan, Maul, Nobi dan Farish. Di team 2 Marcell, Brandon, Yono, Gery, dan Julian. Cuman 5 menit ya, setelah itu gantian yang lain.Yak sekarang kalian main" kata pak Hamids sambil meniup pluit tanda permainan di mulai.

Di pinggir lapangan terlihat Beby, Nabilah, Ayana dan para siswa yang lainnya sedang duduk menunggu giliran bermain. Dimana Shania? Ya Shania sedang berada di UKS.

Dan sekarang adalah giliran team cewek yang main, pak Hamids pun kembali membagi anggota team yang akan bermain.

"Nah sekarang, team cewek ya yang main. Bapak bagi anggota team 3 dan 4. Di team 3 anggota nya Beby, Nabilah,Ayana,Lidya, dan Gaby. Di team 4 anggota nya Naomi, Shani, Frieska, Sinka, dan Shania" ucap pak Hamids

" pak sebentar, Shania nya lagi sakit. Dia sekarang lagi di UKS" timpal Nabilah

"Oh ya udah, team 4 diganti bukan Shania tapi Elaine aja ya, nah sekarang mulai main" kembali pak Hamids meniup pluit nya

Diantara yang lain, Beby dan Lidya lah yang paling aktif memainkan bola. Kerjasama team 3 begitu baik, dan di tambah lagi dengan Beby dan Lidya yang jago dalam bermain basket, sedangkan team 4 kewalahan untuk merebut bola dari team 3. Beby dan Lidya berkali-kali memasukan bola ke ring lawan. Dan akhir nya pertandingan pun usai dan dimenangkan oleh team 3.

Dari jauh ada yang memperhatikan Beby dan Lidya yang sangat bagus saat bermain basket tadi. Setelah pertandingan usai, orang itu pun berjalan menuju arah Beby dan Lidya yang terduduk di pinggir lapangan.

"Hei" sapa orang itu

"Oh hai" Lidya menjawab sapaan orang tersebut

"Kenalin gue Kinal, kapten tim basket cewek di SMA 48 ini" ucap nya sambil mengulurkan tangan ke arah Lidya dan Beby

"Oh, gue Lidya kak, dan yang di samping gue ini nama nya Beby" ucap Lidya dengan sopan setelah mengetahui yang bicara di hadapan nya adalah ketua tim basket sekaligus senior nya. Sedangkan si Beby hanya menatap Kinal dengan datar

" em gue kesini, pengen merekrut kalian berdua jadi anggota tim basket sekolah kita. Karena tadi gue liat elo berdua bermain sangat bagus dan punya skill yang mumpuni, tim basket kita butuh orang yang punya skill yang luar biasa, seperti kalian" kata Kinal menjelaskan maksud diri nya menemui Beby dan Lidya

"Hah? Beneran kak? Kita mau direkrut jadi anggota tim basket?" jawab Lidya yang kaget

"Iya, jika kalian mau masuk ke tim kita, kita sangat sangat seneng pokok nya" kata Kinal, berharap Beby dan Lidya mau masuk ke tim basket nya

" em... Iya deh kak, gue mau. Beb lu mau kaga masuk tim basket sekolah? Kan lumayan kita bisa terkenal juga ntar. Mau ya Beb? Mau ya ?" ucap Lidya dan membujuk Beby agar mau masuk ke tim basket sekolah

"Em..entar gue pikirin dulu lah, gue ga seberapa berminat" ucap Beby dengan datar sambil membenar kan tali sepatu nya

"Ya udah, gue pergi dulu ya. Tim basket kita butuh orang kayak kalian. Gue harap ntar kalian mau gabung di tim basket kita" kata Kinal, dan ia segera pergi

Beby Pov

Apa lagi ini? Kemarin ditawarin gabung ke band sekolah, sekarang ditawarin gabung ke tim basket sekolah. Terserah lah, aku sama sekali ga berminat.

Setelah pelajaran olaharaga selesai, aku segera ke kantin untuk membeli minum. Bermain basket sangat melelah kan sehingga membuat aku dan yang lainnya merasa sangat haus. Setelah aku membeli minuman dingin, aku menuju ke kursi kursi kosong yang berada di paling pojok. Aku tak terlalu suka berbaur dengan banyak orang, bisa di bilang aku ini anti sosial.

Saat aku sedang meneguk minuman ku, ada orang yang menepuk bahu ku dari belakang, aku reflek dan aku pun tersedak minuman.

"Uhuk..uhuk" aku tersedak karena kaget

"Eh, eh maaf ya aku ngagetin kamu sampe kamu keselek gitu" ucap Shania meminta maaf, ya orang yang menepuk bahu ku adalah Shania

"Kenapa lo disini? Kenapa kaga di UKS aja lo" ucapku yang masih sangat dingin kepada Shania

"Emang kenapa kalo aku disini? Aku bosen di UKS, terus aku liat anak-anak kelas abis olahraga pada ke kantin. Maka nya sekarang aku kesini" Shania menjelaskan alasan nya kepadaku

Shania sudah mendingan kah? Atau masih merasa sakit? Aku ingin mengecek suhu tubuh nya, aku khawatir dengan keadaan nya. Eh jangan, aku gak boleh khawatir dengan nya. Aku benci dia, ya aku benci dia. Karena dia aku jadi teringat dengan kejadian itu, kejadian yang membuatku merasa sngat bersalah.

'Gue benci, gue benci elo Shan' batin ku berkata seperti itu.

Setelah aku meneguk minuman ku, aku pun pergi meninggalkan Shania yang masih duduk di kantin.

" yah, di tinggalin lagi. Huft" gumam Shania yang terdengar oleh ku saat aku berjalan menjauhi nya.

Early HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang