merdu

815 63 1
                                    

Saat istirahat Shania keluar kelas dan berjalan menuju tempat favorit nya di sekolah yaitu taman. Kebanyakan siswa, tempat favoritnya itu adalah kantin namun tidak dengan Shania. Shania pun duduk di kursi yang berada di bawah pohon yang menjadi tempat duduk favoritnya itu.

Jika Shania lebih memilih ke taman, Beby justru memilih menghabiskan waktu istirahat nya di rooftop sekolah, karena memang tempat itu adalah tempat favorit Beby saat sedang berada di sekolah. Saat Beby berada di rooftop, kembali ia disuguhi objek yang ia kenal, siapa lagi kalau bukan Shania yang sedang terduduk di kursi yang berada di bawah pohon yang cukup rindang. Dari atas rooftop ia bisa melihat semua kegiatan Shania saat berada di taman itu, ketika Beby memandang Shania dari jauh, seketika mata Shania pun balik memandang objek yang berada di atas rooftop, yaitu Beby.

Kini keduanya saling memandang, namun tatapan Beby lebih dingin kepada Shania. Sedangkan Shania menatap Beby dengan sendu, Beby pun segera memalingkan pandangan nya kea rah lain untuk menghindari tatapan Shania, takut Shania nya terlalu PD bahwa Beby memperhatikan Shania.

Shania Pov

Kini aku sedang duduk di kursi favoritku yang ada di taman, aku mengedarkan pandangan ku keseluruh sudut bangunan sekolah. Tak sengaja aku pun menangkap sebuah sosok yang sedang memandangi ku dari atas rooftop sekolah, aku pun balas menatap nya, tak lama ia segera memalingkan pandangan nya.

"Huft" aku hanya menghela nafas beratku

"Beb..Beb.. kamu itu dingin, cuek di depanku, tapi dari jauh kamu merhatiin aku"gumam ku sendiri

Aku yakin, aku dengan Beby suatu saat nanti akan menjadi sahabat baik. Entah kenapa aku sangat yakin dengan pikiranku bahwa aku dan dia nanti bisa bersahabat dengan nya.

Tak terasa bel berbunyi, tapi kali ini bukan bel masuk melainkan bel tanda pulang. Katanya sih guru nya akan rapat membahas KBM. Siwa-siswa yang berada diluar kelas pun berlarian menuju kelas untuk mengambil tas masing-masing, ketika yang lain sibuk berlarian menuju kelas, aku hanya beralan santai menuju kelas.

"Masih kayak anak kecil ya padaan. Padahal kan udah SMA, denger bel pulang aja seneng nya minta ampun, kek gak pernah pulang kerumah aja deh" gumam ku dalam hati

Dan kulirik sosok yang tadi berada do rooftop pun juga menghilang.

"Mungkin, dia udah masuk kelas duluan" batinku

Ketika aku sampai dikelas, ternyata sudah tak ada orang di kelasku . tapi tas Beby masih utuh bersender di bangku nya, padahal ku lihat tadi dirooftop sperti nya udah gak ada orang. Terus harusnya dia yang udah sampai kelas duluan, kan jarak rooftop denga n kelas tidak jauh. Aku pun penasaran kemana Beby sekarang.

Ketika aku berjalan menyusuri koridor sekolah, aku tak sengaja mendengar suara dentingan piano yang berasal dari ruang musik. karena aku penasaran dengan suara itu, aku pun memutuskan untuk masuk ke ruang musik. Ketika aku berda di pintu ruang musik,aku menatap seluruh seluruh sudut ruangan music itu, seketika mata ku tertuju pada seseorang yang sedang memainkan piano warna putih dengan sangat lihai, Orang yang memainkan piano itu ternyata adalah Beby.

"I-itu Beby? Beneran Beby? Main piano? " aku bertanya-tanya didalam hati

"dia main piano nya keren banget, sumpah keren banget. Hm jadi dia suka main piano, lihai banget main nya, udah professional banget " gumam ku pelan.

Aku sangat takjub dengan alunan piano yang dimainkan oleh Beby, aku memperhatikan nya dari pintu, ia sama sekali tak mengiraukan sekitarnya saat sedang bermain piano, ia hanyut dengan nada-nada yang ia ciptakan. Lalu Beby mulai menyanyikan sebuah lagu yang di nyanyikan oleh Shane Filan- Me And The Moon.

I thought I saw you there
Kurasa aku melihatmu di situ
Holding my hand when you were scared
Menggenggam tanganku saat kau takut
Scared of the dark, there's no lights in the park
Takut akan gelap, tak ada lampu di taman
Just the love we shared
Hanya cinta yang kita bagi
How can such a part of me be gone
Bagaimana mungkin bagian diriku yang begitu kucinta pergi

They say, home is a place where your heart is
Kata mereka, rumah adalah tempat di mana hatimu berada
Go back to the road where it started
Kembalilah ke jalan dimana semua ini bermula
Whether it's wrong or it's right
Entah salah atau benar
If you ever wonder, then I'll be
Jika kau bertanya-tanya, maka aku kan
Back on the street where I met you
Kembali ke jalan dimana aku bertemu denganmu
Drawing the stars like we used to
Menggambar bintang seperti dulu
I wish I was holding you tight
Andai aku sedang mendekapmu erat
But it's me and the moon tonight
Tapi malam ini hanya ada aku dan rembulan

I swear I saw you there
Sumpah, aku melihatmu di situ
Just like the old days with no care
Seperti masa lalu tanpa peduli
Down in the garden, the leaves were still falling
Duduk di taman, dedaunan masih jatuh
Right by the shed
Tepat di dekat barak
How can such a part of me be gone
Bagaimana mungkin bagian diriku yang begitu kucinta pergi

Me and the moon tonight
Hanya ada aku dan rembulan malam ini
Me and the moon tonight
Hanya ada aku dan rembulan malam ini
Me and the moon tonight
Hanya ada aku dan rembulan malam ini

I'll be back on the street where I met you
Aku kan kembali ke jalan dimana aku bertemu denganmu
Drawing the stars like we used to
Menggambar bintang seperti dulu
I wish I was holding you tight
Andai aku sedang mendekapmu erat
But it's me and the moon tonight
Tapi malam ini hanya ada aku dan rembulan

Aku hanya melongo mendengar suara Beby yang begitu merdu di telinga nya, aku tak menyangka bahwa suara Beby bisa sebagus itu.

"Itu suara dia? Beneran suara dia? Waw bagus banget" aku bergumam kagum pada Beby.

Lalu Beby pun tersadar akan keberadaan ku disini yang sedang memperhatikan nya. Ia langsung beranjak dari piano yang tadi dimainkan nya dan berjalan menuju ke arah ku, aku agak takut melihat nya tersadar akan kehadiran ku, takut dia akan sangat marah padaku,Dia semakin dekat ke arahku.

"Ngapain lo disini" tanya nya yang masih sangat dingin pada ku

"Aku tadi ga sengaja denger..." ucap ku terpotong, karena dia tak mempedulikan ku saat bicara dan langsung melangkah keluar dari ruang musik tanpa mendengarkan penjelasan ku tentang kenapa aku ada di ruang musik ini.

"Huft, malah ditinggal pergi coba, sabar Shan sabar" ucap ku menenangkan diriku sendiri

Akhir nya aku pun ikut keluar dari ruang musik itu, agak takut sebenarnya berada di ruang musik sendirian.

Aku mengikuti Beby dari belakang, untuk mencari tau kegiatan dia, siapa tau ada cara untuk membuat nya tak dingin lagi padaku, langkah ku terhenti saat Beby berhenti di tengah-tengah koridor, tepat nya di depan mading ia memegangi kepala nya sangat erat, aku bisa mendengar suara nya yang mengerang kesakitan menahan sakit di kepala nya.

"Beby kenapa ya? Kek nya kepala nya sakit banget sampe dia megangin kepala nya kuat banget"gumam ku pelan

Dia sangat merasa kesakitan, segera saja aku menghampiri nya dan memegang pundak nya dari belakang, kemudian ia berbalik badan ke arah ku dengan tangan nya yang masih memegangi kepalanya.

"Aissh. Elo ngapain disini, argggh" ucap nya sambil terus memegangi kepala nya. Aku tau itu pasti sakit banget

"Kamu kenapa hah? Kepala kamu sakit?" aku bertanya pada nya dengan cemas

"Gue ga kenapa-kenapa, sana lo pergi" Beby menjawab dengan sinis kepada ku

"Gak, aku ga mau pergi. Ayok ikut aku ke UKS, minta obat disana" segera saja kutarik tangan nya, menyuruh nya untuk mengikutiku ke UKS.

.....

Segini dulu ya, belum bisa update double. Masih sibuk banget soal nya. Tapi bakal tetep update tiap hari kok.

Don't forget vote.

Early HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang