chapter-3

106 18 2
                                    

Aku sangat penasaran dengan kejadian ini. Ya,walau aku masih merasa takut.tapi aku ingin tau siapa yang menerorku.

Esoknya,disekolah aku bertanya kepada kevin pada saat jam istirahat,banyak yang bilang kevin itu anak indigo.ya walau aku belum kenal dengannya.karena aku baru 2 hari sekolah disini. Tapi dia sudah membuat ku tercengang. Karena dia tahu kalau aku akan menanyakan hal yang meneror ku

"Eh maaf kamu kevin ya?" tanya ku

"Ya aku kevin. Kenapa? Kamu pasti mau menanyakan hal aneh yang terjadi pada mu kan ?" kata kevin

Aku gugup" aa..anu iya.. Kamu kok bisa tahu" sahut ku

"Sudah lah mari kujelaskan tentang hal yang meneror mu" ungkap nya.

Kevin pun mulai bercerita ."kamu pasti anak yang baru pindah dan baru masuk sekolah disinikan ?,kamu tau ga sih rumah yang kamu tempatin sekarang itu?" Tanya nya.aku menjawab "emm engga kenapa emang nya ?".rumah yang kamu tempatin itu dulu rumah bekas tempat pembunuhan yang pembunuhnya suka banget ngumpulin darah para korbanya tersebut dan itu adalah bekas tempat bunuh diri masal orang yang sudah di sandra nya,coba deh kamu lihat ruang bawah tanah pasti nanti kamu bakalan nemuin sebuah piano tua yang usang!. "Ah masa?" Sahut ku. Coba dulu felling ku tak pernah salah . tapi kamu ja.. (Kring! Bel masuk pun berbunyi)

Pada saat didalam kelas aku masih tidak percaya yang dikatakan kevin tadi. Ah masa sih iya rumah ku bekas tempat pembunuhan masal ! (Ungkap ku dalam hati). Ah sudah lah coba kubuktikan nanti pulang sekolah saja!.

Kringggggg! Bel pulang berbunyi,aku senang hariini tidak ada yang aneh di sekolah dan dirumahku . tapi aku masih saja khawatir untuk masuk dalam kamar jika mengingat kejadian kemarin.

Aku dengan pak supirpun menuju rumah . dengan cepat aku bergegas menuju kamar untuk ganti baju. Sesudah itu aku pun langsung menuju ruang bawah tanah untuk membuktikan omongan kevin tadi.

Dengan langkah ragu aku mulai menuruni tangga ruang bawah tanah itu . dan benar ! Aku sangat terkejut ! Dimana benar benar ada sebuah piano yang sudah usang . dan penuh debu . tiba tiba ada yang memegang punggung ku . ya tuhan,aku terkejut saatku menolej tiada siapapun. Dan piano itu menjadi berlumuran darah dengan bau amis yang sangat menyengat, sungguh ku tak percaya ini. Keringat ku bercucuran,bulukuduk ku berdiri,kaki ku gemetaran, rasanya aku seperti mau pingsan. Dan aku langsung lari keluar dari ruang bawah tanah tersebut .
"Sumpah deh aku gabakalan masuk ruang itu lagi sendirian" guram ku.

Aku langsung bergegas menuju kamar, ku berdoa semoga tiada hal anehlagi di kamarku ini .

Pyar! Lampu pecah .

Ohtuhan ........ Teror apa lagi ini,aku benar benar tidak berani tidur dikamar sampai sampai aku tidur bersama orang tuaku malam ini.

"Kamu kenapa sih?" tanya ibuku sambil mengelus kepalaku
"Pokok nya aku mau pindah kamar deket kamar mama dan bi iyem" ungkap ku
"Udah gede kok takut" sahut bapak ku
"Pokok nya aku mau pindah kamar ! Atau kita pindah rumah !'sahut ku membentak
"Kalo pindah lagi uang ayah ga cukup nak . yasudah besok pindah kamar ya" kata bapak ku

THE RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang