BLACK RUSE [2/2-END]

599 36 3
                                    

Main Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Cha Seungwon

Genre : AU, Tragedy, Romance

PG : 17

....

"When we're together, nothing can be better.."

***

Terhitung lebih dari dua puluh menit lamanya yang ia lakukan hanyalah mengamati Setiap gerak-gerik wanita yang masih telaten mengobati pasiennya yang sedang terluka. Ia bisa tersenyum bahkan juga nelangsa dalam waktu bersama. Lee Donghae mengusap sebutir airmata yang tiba-tiba menetes. Sejak kapan ia jadi cengeg seperti ini? Entahlah.

"Chaa! Sudah selesai. Sekarang kau hanya perlu istirahat" Yoona memberikan senyum lembutnya. Kemudian mensejajarkan tubuhnya dengan pasien berusia enam tahun yang baru saja ia perban tangannya.

"Joon-ah, ceritakan padaku pengalaman hebat apa yang batu saja kau alami, hm?"

Bocah itu Mengernyitkan hidung. "Aku baru saja berhadapan dengan penjahat, dok. Wajahnya sangat mengerikan. Dia mendorongku sampai tanganku seperti ini" bocah itu menunduk menatap tangannya yang sudah di perban. Lalu mendongak dengan wajah cerah. "Tapi untungnya ada ahjussi itu yang menolongku" kata Joon sambil menunjuk seseorang di ambang pintu.

"Dia juga sangat hebat saat menangkap penjahat jelek itu. Dia bilang berkat aku penjahat itu bisa tertangkap. Kelak aku akan menjadi polisi sepertinya" Joon menunjukkan deretan gigi putihnya dengan wajah cerah. Mata Yoona mengikuti arah telunjuk Joon. Ia bisa melihat Donghae yang berubah kikuk dan menjadi salah tingkah ketika mata mereka bertemu. Diam-diam Yoona tersenyum. Ia mengusap kepala Joon dan menyelimuti bocah itu untuk kemudian menyuruhnya beristirahat.

Setelah memastikan keadaan Joon, Yoona berjalan menghampiri Donghae yang berdiri di ambang pintu. Ia memberi senyum ramahnya. "Gomawo"

"Untuk?"

Yoona mengangkat bahu ringan. "Karena menyelamatkan Joon" kepala Donghae mengangguk-angguk. Ia tersenyum simbul. "Hal itu bukanlah apa-apa. Sudah menjadi tugasku menjadi polisi.."

"Begitukah? Menurutmu apa detektif juga harus menolong mereka yang lemah selain menangkap para penjahat?" sejenak Donghae tertegun. Matanya menyipit. Pertanyaan itu bukanlah pertanyaan yang harus ia jawab. Tapi dari nada bicara wanita ini ia dapat menangkap maksud yang berbeda.

Ketika Donghae terus menatapnya dengan pandangan seolah-olah ia adalah seorang tersangka penipu, Im Yoona menunjukkan senyum tentangnya. "Jangan memandangku seperti itu. Sudah ke katakan kalau aku bukanlah Im Yoona" ujarnya, menyadarkan Donghae untuk kembali menerima kenyataan. "Bagaimana kalau kita mengobrol sambil minum kopi? Biar kutraktir. Anggap saja sebagai permintaan maafku untuk insiden kemarin"

Dengan sangat tidak keberatan, Donghae menyetujuinya. Mereka memilih sebuah coffe-shop dekat sebagai Rumah Sakit yang nyaman untuk mengobrol. Untuk pertama kalinya sejak sepuluh tahun ini Donghae kembali merasakan jantungnya berdebar. Duduk berhadapan dengan wanita yang sejak lama di carinya, wanita yang begitu di cintainya. Im Yoona. Biar bagaimanapun ia tidak bisa beranggapan bahwa wanita itu bukan Im Yoona. Kenyataan itu begitu kuat hingga terasa akan membunuhnya. Terlebih karena wanita itu mengaku tidak mengenalnya.

'Yoona-ya, kau kembali? Kau terlihat kurus. Tapi kau tetap cantik. Apa kau hidup dengan baik selama ini? Kau pasti merasa ketakutan. Maaf.. Maafkan aku, Yoona-ya'

Batin Donghae berkecamuk menyimpan rasa bersalah selama ini. Apalagi melihat wajah tenang Yoona yang seolah-olah tidak terjadi apa-apa sepuluh tahun yang lalu, seolah mereka tidak saling mengenal. Ketika Donghae merasa pandangannya mulai mengabur, dengan sigap ia mengusap matanya sebelum Yoona sempat menyadarinya.

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang