10

827 109 5
                                    

Air mata gue ngalir terus gabisa berhenti.

Kai udah gaada, dia udah pergi ninggalin gue. Gue masih disini diem di pemakaman Kai, meskipun eomma Kai udah nyuruh gue pulang karena sekarang hujan, tapi gue gabisa ninggalin Kai.

Tapi gak lama ada sebuah bayangan kaya Kai gitu dia nyamperin gue, gue cuma bisa liat bayangan itu sambil nangis.

Bayangan Kai itu berlutut dihadapan gue.

"Bukankah kamu sudah berjanji untuk tidak menangis?" katanya sambil senyum lembut kearah gue.

"Mulailah lembaran hidup kamu yang baru, aku akan tenang di alam sana jika kau tetap tersenyum."

"Tapi aku gamau kamu pergi Kai. Aku mohon." kata gue sambil terus nangis dihadapan dia.

"Maaf sayang, aku harus pergi. Berjanjilah akan tersenyum, oke?"

"Hm" kata gue ngangguk.

Bayangan itu cium kening gue terus menghilang entah kemana. Badan gue udah basah karena hujannya gede banget.

Tapi, setelah itu gue ngerti. Kai pengen gue bahagia meskipun gaada dia disamping gue.

"Irene-ah, ayo kita pulang. Hujannya makin deras." kata Suho sambil jalan kearah gue sama payung putihnya.

Kai-ah, apa gue boleh sama Suho?

Apa dia buat gue?

Tapi kenapa harus dia? Gue ingin lo Kai.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tapi, boleh ga kalo gue buka lagi hati gue buat Suho?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah pikiran itu, Suho berdiri tepat dihadapan gue, payungin gue.

"Ayo kita pulang." Kata Suho yang langsung rangkul gue terus bawa gue jalan kearah mobilnya.

.

.

.

.

.

.

.
Boleh gak kalo gue coba buka hati gue buat dia lagi?  -Irene

Udah gaada yang ngehalangin lagi buat gue dapetin dia. -Suho

Leave Me [bjhxkjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang