Chapter 3

33 2 0
                                    

Melihat isi pesan dari Kayla, Deo pun tertarik untuk membalas pesannya sebelum membalas, ia memencet kata 'add' di kolom bagian atas pesan itu dan sambil mengetik deo tersenyum kecil 
'Done😘'. 

Tidak lama kemudian Dean datang menghampiri meja Deo sambil membawa makanan yang telah ia pesan.

"Kenapa lo senyum-senyum, dapat sms undian mobil lagi?" melihat temannya yang sedang senyum entah apa penyebabnya. Lalu ia meletakkan makanannya diatas meja dan ia pun duduk di kursi berhadapan dengan Deo yang saat ini masih tersenyum.

"Engga lah, emang tiap gue dapat sms sialan itu gue selalu senyum? Gila lo" kata Deo sambil memasang muka cemberut, Dean yang melihat ekspresi muka Deo itu ingin sekali menonjoknya tapi sayang, dia teman satu-satunya Dean yang mau mendengarkan kisah kehidupannya dan sebaliknya begitu, teman yang lain? Mereka hanya mendengarkan tapi tidak perduli. Alhasil ia mengurungkan niat jahatnya itu dan ia langsung memakan makanannya.

"Terus? Biasanya juga kalo lo dapat sms sialan itu lo kesenangan padahal itu bohongan". Dean pun langsung mengingat tingkah laku Deo kalo mendapat sms sialan itu, ia bakal kesenangan luar biasa layaknya ia mendapatkan undian itu secara nyata.

"Itu kan dulu tapi sekarang kaga lagi, ini nih yang bikin gue senyum tadi" Deo pun menyodorkan smartphone milik Dean di atas meja.

Yang punya smartphone melihat ke arah smartphonenya dengan alis bertaut,
"Siapa ini? What the...ngapain lo balas bego" ia menabok kepala Deo secara tiba-tiba

Deo pun langsung mengusap-usap kepalanya yang di tabok oleh Dean tadi
"Anjir sakit gilaa, dia yang ngechat lo duluan, kaga sengaja gue klik pesannya terus gue balas dah, lagian ini buat kebaikan lo juga kok, biar lo kaga jomblo lagi hahaha" 

Deo melihat ekspresi Dean yang kini tengah menatap ia sinis, langsung memakan sandwichnya dan beralih pandangan ke penjuru kantin sambil berlambai-lambai entah kesiapa.

Dean yang melihat kelakuan temannya hanya menggelengkan kepala, dan ia lanjut melihat isi pesan dari cewe yang bernama 'Kayla' ini, jari-jarinya bergerak untuk membalas pesannya.
'sorry, tadi dibajak teman' dan ia menaruh kembali smartphone di atas meja.

Deo melihat ekpresi Dean saat ini tidak sinis lagi, lalu ia berkata.
"gimana, tertarik gak sama itu cewe? Menurut gue sih cantik"

"B aja" sambil menghabiskan makanannya, dan pandangannya beralih ke papan menu makanan, karna ia akan memesan makanan lagi.

Deo mendengar respon dari Dean langsung memicingkan mata, "Gila lo bro, cewe begitu dikata 'B aja', jangan bilang lo homo beneran".

Dean yang mendengar perkataan Deo langsung ingin menabok Deo, dengan sigap Deo langsung menghindar 

"Untung aja njir, kalo lo gamau buat gue aja sini, lumayan lah nambahin kontak gue hahaha" 

ia langsung mengambil smartphone milik Dean, lalu dengan sigap Dean merebut kembali smarphone miliknya dari genggaman Deo dan ia taruh di kantong celananya.

"Nah, ternyata lo demen juga kan" Deo pun tertawa melihat ekspresi Dean yang kini malu-malu kucing.

Lalu Dean jongkok untuk mengikat tali sepatunya dan langsung berdiri,
"Yang duluan sampai ke kelas, berarti menang, kalo yang kalah harus nurut apa kata si pemenang" Dean pun langsung berlari keluar kantin.

sedangkan Deo masih duduk dengan muka polosnya.
"Apa-apaan, what the... Anjirr curang lo kambing" teriaknya nyaring, ia pun langsung bergegas lari menyusul Dean, dan ia tidak lupa membawa burger yang belum dimakannya tadi.

Another Place

Terdengar suara bel yang menandakan bel pulang sekolah, dan para murid bersorak ria, langsung bergegas membereskan buku-buku yang ada di atas meja ke dalam tas, satu persatu murid sudah keluar dari kelas terkecuali Laura, ia masih duduk di bangku sambil menunggu dua orang temannya kembali dari clinic, tidak lama kemudian terlihat dua orang itu masuk ke dalam kelas siapa lagi kalau bukan si Kayla dan Zizi.

Laura melihat mereka berdua mendengus kesal
"lama amat kalian disana, ga ajak gue pula".

Kayla dan Zizi hanya cengir-cengir, lalu ujar Kayla,
"males ngajak orang pintar ngebolos, yang ada ntar lo ceramahin kita berdua di clinic, tentang nilai dan segala macam kalo ga ikut pelajaran" Zizi yang mendengar perkataan Kayla langsung mengangkat kedua jempolnya ke hadapan Kayla yang berarti 'mantap'.

Laura mendengar perkataan Kayla hanya memutar bola matanya,
"Nih gue udah beresin punya kalian, kurang baik apa lagi gue coba, dah ah gue mau cabut dulu udah di tunggu gebetan depan gerbang bye duo bitch"  sambil berdadah ria. Yang di sebut duo bitch itu hanya mengangkat kedua jempolnya.

"Zi, ntar lo kerumah gue lagi gak?" tanya kayla, mereka berdua berjalan di koridor kelas yang sedikit rame karna para murid masih ada di sekolah.

"Gue kerumah lo ntar malam, sekalian ngambil baju-baju gue, soalnya gue disuruh pulang sama nyokap, gegara nyokap ga enak sama lo, karna gue suka nginap di tempat lo haha" kata Zizi sambil menyisir rambutnya dengan jari tangannya.

"Bah gitu amat nyokap lo, biasa aja kali.
Berarti ntar malam gue alone dong" ujar Kayla memasang muka sedihnya.

Zizi melihat ekpresi Kayla hanya menggelengkan kepala,
"Yaelah, kan bisa kapan-kapan aja, next time gue tidur tempat lo lagi...kalo dibolehin sama nyokap" Zizi tertawa dengan perkataannya, dan Kayla pun ikut tertawa.

Sesampai dirumah, Kayla melepaskan sepatunya dan ditaruhnya di rak sepatu

"Helloo..Kayla udah pulang" alis kayla bertaut melihat situasi rumah begitu sepi,

 "anybody here..." teriak Kayla.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, timbul kepala dari balik pintu itu

"Woyy Mikayla Olivia diam, gue lagi tidur!" teriak Michael -kakaknya, yang nyaring tak kalah dari teriakan Kayla sebelumnya,

Kayla sontak kaget mendengar teriakan dari kakaknya yang menggema di dalam rumah,

"Sorry bang, gue kira kaga ada orang, lanjut tidur gih sono ululuh" dengan nada pelan.

Pintu kamarnya pun tertutup kembali, buru-buru Kayla menuju kamarnya dan menutup kembali pintu kamarnya

"Anjir gue ngebangunin singa lagi tidur, untung selamat hufft" ujar Kayla menepuk-nepuk dadanya.

Ia pun menuju kasurnya dan meletakkan tasnya di lantai. Dan ia pun berbaring di atas kasur tersebut.

"Oiya, si Dean ngebalas chat gue kaga ya, btw smartphone gue kemana coba" ia langsung mengecek kantong seragamnya, tidak ada.

Dan ia mencoba mencari di tasnya, ternyata smartphonenya terselip di buku, lantas ia langsung mengambilnya.

Lalu ia mengaktifkan smartphonenya, tidak lama kemudian suara pesan terdengar, dan terdapat notif pesan.

Kayla melihat isi pesan itu pun tertawa geli membacanya karena isi pesannya itu bertuliskan 'Done😘' beserta emot cium. "Ngelawak ini cowo haha" ujar Kayla. Dan tiba-tiba masuk notif pesan lagi

'Dean : Sorry tadi dibajak teman'

"What the..." ujar Kayla.


To be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU'RE MY FAVORITE NOTIFICATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang