LISA POV
Nama ku Lalisa moban kalian bisa memanggil ku lisa. Ada yang ingin ku tanyakan, Kalian percaya cinta? Ah~ pasti banyak yang menjawab Ya, ck~ entah anugrah atau siksaan yang sebenarnya yang kudapatkan, tapi jujur aku tidak pernah mendapatkan perasaan seperti itu kepada semua namja yang mencoba mendekat.
Bagiku tidak ada namja yang benar- benar mencintai yeojachingu nya, mereka hanya memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan mahkota dari seorang yeoja lalu membuangnya begitu saja. Kesimpulan ini didasari dari obrolan para yeoja di kantin sekolah.JUNGKOOK POV
Nama ku Jeon Jungkook kalian bisa memanggil ku Jungkook. Hm~ Aku percaya cinta tapi, aku sama sekali belum pernah merasakan itu walaupun dengan yeojachinguku yang sekarang. Pasti kalian bingung kenapa aku menerimanyakan, mungkin karna kasihan, memang kedengarannya kejam tapi ayolah cinta tidak bisa dipaksakan.AUTHOR POV
Kantor
Disinilah lisa hampir menghabiskan seluruh waktunya, tak ada kata bosan dan lelah untuk selalu berada disini berkencan dengan kertas - kertas desain rancangannya."eey~ Lis kau tak makan siang?, sampai kapan kau berhenti berduan dengan kertas - kertas itu" tanya mina
"tidak!, masih ada beberapa desain yang belum selesai, lagipula lusa desain itu harus sudah selesai semua, lagipula aku tidak lapar" jawab lisa dingin dan jangan lupa dia mengatakan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas - kertas itu
"huh kau ini~, setidaknya kau harus mengisi perutmu agar otakmu bisa bekeja lagi, kau selalu seperti ini" ceramah mina
Tak ada niatan lisa untuk membalas perkataan sahabatnya itu, ya hanya mina yang mampu bertahan menghadapi sifat lisa yang dingin. Hening~ itulah suasana di ruangan lisa sekarang sampai bunyi handphone lisa mengusik pendengaran kuping mina.
"ish~ tidak adakah niat untukmu menganagkat telefon mu itu berisik sekali" tanya mina yang geram melihat lisa yang sama sekali tidak bergerak untuk mengangkat handphonenya, "yasudah biar aku saja yang angkat, sepertinya penting" tambahnya, sambil jalan bergerak menuju meja lisa.
Sedikit lagi mina akan mengambil handphone lisa lalu dengan cepat lisa menjawab panggilan itu membuat mina sedikit geram."Haloo, ne eomma ada apa?"
"......"
"MWO~! ish~ mengapa eomma selalu membuat keputusan sendiri, ini hidupku eomma mengapa kau....AKHH!~ sudahlah.. akan kufikirkan lagi"
"......"
" Ne annyeong!" Pekik lisa"Eomma? Eolgeuri wae keurae?
(Mengapa kau memasang ekspresi seperti itu)
Melihat ekspresi lisa sangat kesal yang membuat mina khawatir"Ne, sekarang aku Kesal~ aku benar - benar kesal kenapa eomma selalu saja membuat hidupku menjadi sulit" jawab lisa
"Memangnya apa keputasan eomma yang membuat kau marah?"tanya mina heran
"Dia akan menikahkan ku dengan anak temannya" jawab lisa datar
Bagaikan tersambar petir perkataan lisa itu membuat mina kaget
"NE?!~ JINJJA? Apa yang eommamu lakukan? Lalu kau akan menerimanya?""Entahlah aku bingung, bisakah kau pergi dari ruanganku?, aku butuh waktu untuk sendiri" kata lisa
"NE?!! Aish~ kau mengusirku baiklah kalau begitu aku pergi" (blam) jawab mina kesal jangan lupa dengan suara bantingan pintu yang dihasilkan mina
"Menagapa dia selalu seperti itu, menyebalkan~ mengapa aku bisa bertahan bersahabat dengannya" sarkastik mina pads dirinya sebdiri tanpa dia ketahui bahwa ada seseorang dibelakangnya
"Annyeong mina apakah sudah selesai dengan marah - marah nya?" Tanya seseorang namja di belakang mina
"Kkamjjagiya! (Kau membuatku kaget), Ne annyeong bambam, Dangsineun wae yeogi-itneungeojyo?(kenapa kamu ada di sini)" tanya mina
"Wah~ apakah ini caramu menyambut tamu, ck~, aku kesini untuk bertemu lisa, apakah dia ada di dalam?" Kata bambam
"Aish~ kau masih mendingku jawab, ya dia ada tapi sepertinya dia tidak mau diganggu, kau bisa menunggunya jika kau mau" jawab mina
"Ah begitu...tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu, masih ada pemotretan, bilang saja padanya aku datang bye mina"
"Ne" jawab mina singkat lalu kembali ke meja kerjanya
LISA POV
Aku benar - benar akan gila jika terus memikirkan hal ini, menagapa eomma tega sekali~ menikah bukanlah hal yang kecil, bagaimana kalau calon suami ku itu kasar, byuntae, atau bisa jadi lebih parah dari pada itu, AKHH~ BAGAIMANA INI!!!JUNGKOOK POV
ditepat yang berbeda dengan situasi yang sama menimpa jungkook"HYUNG~ apa kau mau makan siang bersama?" Tanya junhyung, merasa tidak ada jawaban dari ku dia kembali bertanya "apa yang hyung fikirkan? Apa karna perkataan eomma tadi? Jika iya kau harus bijak mengambil keputusan, jangan karna eomma memohon kepada mu kau akan menerimanya"
"Entahlah aku juga tak tau akan menjawab apa, tapi mungkin aku kan menerimanya" jawabku
"Aish~ terserah kau saja, tapi aku berharap kau menerimanya hanya karna kasihan, yasudah hyung aku duluan" jawab junhyung lalu pergi meninggalkan ruangan jungkook
Deg
Deg
Bagaimana anak itu bisa berkata seperti itu, ini mengingatkanku pada yeoja chinguku yang ku terima dengan alasan KASIHAN, apakah ini adalah awal yang baik atau buruk. Entah mengapa aku sedikit tertarik terhadap yeoja yang tadi eomma bicarakan, jika aku menerimanya aku harus segera menyelesaikan hubungan ku dengan tzuyu lagipula sangat kejam jika aku terus menahannya sementara hatiku tidak untuknya.MAAF YA JIKA ADA KATA" AUTHOR YANG MENYINGGUNG
SELAMAT MEMBACA & JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
MAAFF BGT JIKA CERITA INI TIJEL😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT LOVE? [END]
Fanfiction🚫 DILARANG HALU BERLEBIHAN ⛔FOLLOW AKUN INI SEBELUM BACA YA⛔ Berawal dari kekhawatiran orang tua Lisa dan Jungkook, dua orang yang hanya mementingkan pekerjaan itu mau tak mau harus terlibat dalam pejodohan. Dua pasang manusia yang awalnya saling m...