SATU: KEPERGIANNYA

68 11 3
                                    

Untuk kesekian kalinya Ahra mengunjungi rumah sakit, untuk melihat kondisi Yeol. Sudah 5 hari Yeol tertidur pulas. Ahra masuk kedalam ruangan yang bertuliskan ICU/HCU. Hening. Hanya terdengar suara oksigen dan pendeteksi jantung. Ahra duduk dan menaruh bunga di nakas. Terlihat di nakas sudah ada 5 bunga.

Mengelus-elus telapak tangan Yeol, dan berharap agar ia sadar dari tidur lamanya. Wajah tampan Yeol terhalang oleh selang oksigen dan perban.

"Yeol! Kamu sadar dong!" ucap Ahra suaranya terdengar parau.

Air mata Ahra tak bisa terbendung lagi. Mengalir mengenai tangan Yeol.

"Aku sayang kamu! Kalo kamu sayang aku, kamu sadar dong. Biar kita bisa main bareng lagi, ketawa-ketawa lagi." Ujar Ahra dengan terisak-isak.

Mencium tangan Yeol. Ahra berharap semoga suatu keajaiban datang menghampiri Yeol. Benar! Keajaiban datang, jari Yeol bergerak-gerak. Wajah Ahra berubah drastis.

"Yeol, kamu sadar! Syukur lah!" ucapnya.

"Aku cu...ma- mau bilang, ka-mu jangan sedih ya! Kamu har-us hidup bahagia ya, meski tanpa aku." Ujar Yeol dengan terbata-bata.

"Kamu ngomong apa si ngawur deh! Aku bakal bahagia hidup bareng kamu." Ucap Ahra.

"Ahra-(memegang tangan Ahra) Tuhan udah kangen aku, dan aku pun kangen Tuhan. Bukan-nya aku benci kamu, tapi mungkin ini adalah saatnya aku berpaling dari kamu dan kembali pada Tuhan. Aku janji-aku yakin past...i ada cowok yang sama seperti aku.", ucap Yeol dengan suara yang memelan.

Nafas Yeol mulai tidak beraturan, detak jantung pada monitor pun sama.

"Yeol jangan pergi aku mohon! TUHAN AKU MOHON KEPADAMU JANGAN AMBIL YEOL DARIKU HARI INI, Berilah kami waktu untuk bersama lebih lama lagi! Aku tahu aku hanya hambamu yang tidak berhak memaksa. TAPI AKU MOHON! JANGAN AMBIL YEOL DARIKU.", Teriaknya dengan panik melihat raga Yeol kejang-kejang.

"DOKTER--"

Dokter pun langsung menangani Yeol. Sementara Ahra frustasi, melihat kondisi Yeol seperti ini. Menangis, itu yang hanya bisa Ahra lakukan.

"Maaf mbak! Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkehendak lain. Pasien Yeol telah tiada." Jelas Dokter.

Mendengar perkataan dokter, rasanya badan Ahra melemas. Angel pun menghampiri jasad Yeol.

"Yeol- ke-napa kamu tinggalin aku."

"YEOL SADAR! JANGAN PERGI." teriak Angel dengan memeluk jasad Yeol serta menggoyangkannya.

Dari pintu ruang ICU Yeol terlihat orang sedang melangkah mendekati mereka. Seo Ji Han dan Park Soo Ri .Mereka orangtua Yeol. Mereka berdua hanya memaku, air mata saja mengalir.

"Yeol...", ucap Seo Ji dengan terbata-bata.

Seo Ji berlari menghampiri Ahra dan Yeol. Seo Ji hanya bisa memeluk jasad Yeol dan menangis. Sementara Soo Ri menenangkan Seo Ji dan berusaha tabah. Akhirnya Seo Ji  mulai tenang

"Ahra sayang." Ucap Seo Ji menghampiri Ahra dan memeluknya.

"Kamu yang tabah ya sayang!"

"Iy...a tan! Tan-te juga tabah ya!" Jawabnya dengan terisak-isak.

✡✡✡✡✡

Setelah mengurus jasad Yeol, mereka pun segera mengantarkan Yeol ke rumah. Agar orang terdekat dapat melihat Yeol terakhir kalinya.

Ada Sehun, Kyungsoo dan Baekhyun. Mereka adalah sahabat Yeol. Sudah 4 tahun bersama Yeol, suka duka pun sudah sering di lewati bersama.

REINCARNATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang