9 End

5.4K 569 16
                                    

Jimin's Side

Jimin rasanya sudah merasa bahwa hidupnya akan terus bahagia setelah ini. Karena Jungkook selalu ada bersamanya.

Kemanapun dan Kapanpun. Jimin dan Jungkook tak akan terpisahkan. Mereka seperti amplop dan perangko yang terus melekat bersama.

Jimin tidak akan bisa memebayangkan hidupnya tanpa ada Jungkook. Sebab Jungkook sudah Jimin anggap sebagai separuh jiwanya.

Mereka berdua sangat berbahagia.

Sangat.

Hingga suatu hari yang tak terduga mendatangi mereka.

.
.
.

Sore itu mereka sedang memakan es krim di salah satu cafe yang cukup ramai dikawasan Seoul ini, karena permintaan Jungkook.

"Bagaimana enak?" tanya Jimin yang melihat Jungkook sangat lahap memakan es krimnya.

"Enak sekali ini Hyung!! Hyung harus coba punyaku." ujar Jungkook yang lahap memakan es krimnya tanpa sadar mulutnya sudah belepotan.

"Kau ini sudah besar kok makan es krim masih saja belepotan sih"

Jimin mengelap sudut bibir Jungkook yang belepotan dengan tisu, yang membuat Jungkook merasa bahwa jantung hampir keluar karena sekaran posisi mereka yang berhadapan dengan dekat.

"Nah, sudah selesai. Setelah ini kau mau kemana chagi?" tanya Jimin.

"Hmm... Mungkin aku akan berbelanja beberapa baju untuk mengisi lemariku Hyung. Kita ke Mall seberang cafe ini saja ya Hyung." jawab Jungkook.

"Baiklah, cepat habiskan es krim mu" ucap Jimin sambil mengusak kepala Jungkook dengan gemas.

"Siap Hyung!"

Setelah selesai, mereka segera menuju tempat penyebrangan untuk menuju ke Mall tersebut.

Saat sedang lampu merah mereka berjalan, namun ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi mengarah Jimin dan Jungkook tanpa menghiraukan lampu merah.

Tin! Tin!

"Hyung!! Awas!"

Brakk

.
.
.

Sejak saat itu tidak ada lagi Jimin yang ceria.

Tidak ada lagi Jimin yang suka bercanda.

Tidak ada lagi Jimin yang disukai banyak orang.

Tidak ada lagi Jimin yang semangat.

Tidak ada lagi Jimin yang ramah pada setiap orang.

Tidak ada lagi Jimin yang seperti dulu.

Intinya,

Tidak ada lagi seorang Park Jimin.

Ia hanya seperti raga tanpa roh.

Dan,

Sejak saat itu,




































Seorang Park Jimin sangat membenci apa itu yang namanya cinta.

End.
.
.
.

Tenang, cinta Jimin dan Yoongi ga berhenti disini kok.

Bakal ada sequelnya.

Soon ya!

Semoga masih ada yang mau baca sequelnya nanti🙏

STALKER; minyoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang