Prolog

188 27 6
                                    

Bukan tentang kamu yang membuatku jatuh perlahan
Bukan tentang kamu yang membuatku tak pernah lupa apa itu kebahagiaan
Bukan tentang kamu yang perlahan pergi kemudian menghilang
Tapi tentang cerita kita yang kini sudah menjadi kenangan. Saya rindu kamu.

-ANTASENA-

☁️☁️☁️☁️☁️



Bandung, 19 April 2025

Hari ini bisa di bilang hari spesial untuk Alea, karena tepat hari ini, umur Alea genap 24 tahun. Dari tadi pagi, Alea sibuk membersihkan ruang kamarnya, ia mencoba menata ulang barang barang yang ada di kamarnya. Tangan cantik nya tidak henti-henti memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih cocok.

Sampai akhirnya tangan itu berhenti di sebuah kotak berukuran sedang berwarna biru, Alea mengusap kotak itu sambil mengingat kenangan 6 tahun yang lalu. Dengan berat hati, Alea mencoba memberanikan diri untuk membuka kotak itu, seketika ingatan Alea kembali ke masa lalu, di kotak itu tersimpan banyak kenangan antara dia dengan seorang lelaki. Alea mengambil salah satu foto yang di dalamnya terdapat gambar dia dan lelaki itu. Di foto itu terlihat bahwa wajah mereka sangat bahagia, dengan latar belakang candi borobudur, dan tangan si lelaki yang merangkul tubuh Alea begitu dekat.Alea terdiam sambil terus menatap foto itu.

Perasaan Alea sedikit sakit jika mengingat kenangan di balik foto itu, melihat wajah dia yang jauh disana, hanya membuat hati Alea semakin sakit.

Perlahan, Alea membuka barang barang yang lain nya, tangan nya berhenti di salah satu gelang yang berliontin huruf A, dibawah gelang itu terdapat sepucuk surat berwarna biru. Alea memberanikan diri untuk membaca ulang surat itu. Dengan ragu ragu ia mulai membuka surat itu dan membacanya.

Tanpa sadar, setetes air mata pun jatuh dari mata Alea. 'Alea rindu Antasena' itu kalimat yang sekarang sedang diteriaki oleh Alea di dalam hatinya. Sebenernya pergi dan menjauh dari Antasena, itu bukan kemauan Alea, tapi takdir yang menyuruhnya untuk pergi. Dan kepergian ini juga untuk masa depan Alea, untuk kehidupan Alea sendiri.

"Senaa, Alea kangen kamu." Alea menangis sambil memeluk foto dan gelang itu. Sebenarnya masih banyak barang barang kenangan antara Antasena dan Alea, namun Alea sudah tak sanggup lagi untuk membuka barang yang lainnya.

Melanjutkan membuka barang barang itu, hanya membuat tangisan Alea semakin menjadi-jadi. 'Apa gue masih bisa ketemu dia?.' Kalimat itu yang selalu Alea ucapkan ketika ia rindu pada Antasena.

"Al..? Kamu lagi ngapain? Ayo turun kebawah, bentar lagi kita berangkat." Suara itu suara bunda, bunda mengetuk pintu kamar Alea dan menyuruh Alea agar segera turun ke bawah, karena sebentar lagi mereka akan berangkat.

Alea menghapus air matannya, lalu ia berjalan kekamar mandi untuk mencuci mukanya, ia tidak mau bundanya melihat bahwa Alea habis menangis.

Setelah mencuci muka, Alea memakai sweater kesayangannya dan segera turun kebawah untuk menemui keluarganya.

------

Aloha! Ini baru prolog ya, rencana nya lusa nanti mau update part 1 nya nih, doain aja ya ga kehalangin sama tugas. Dan semoga kalian suka sama cerita nya hehe.

SalamSayang bafasya❤️.

ANTASENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang