"Ngomong-ngomong kau naik apa kesini?" tanya naruto
"Hm aku naikk bus" jawab sakura
Deg ...
"Sekarang aku merasa bersalah, dia cukup berani kesini hanya mwngkhwatirkanku saja, aku memang terlalu egois sekali! Dan juga perutnya semakin membesar! Aku harus menghindari sifatku ini dan mengubah lebih baik apalagi dengannya" batin naruto
"Hm begitu, baiklah biar aku yang mengantermu pulang"balas naruto
" tapi, pekerjaan mu bagaimana?"tanya sakura
"Sudah selesai kok! Aku juga pingin pulang dan juga merindukan masakanmu itu" ucap naruto tersenyum
Deg....
Sakura terkejut "apa! Apa aku salah dengar? Atau ini sekedar mimpi? Tidak mungkin naruto bersikap manis secara tiba-tiba ,, ada apa dengannya? Apa dia sakit?" batin sakura"Ayok" sambung naruto
Namun sakura menahannya hingga naruto menaikan alisnya "kenapa?" ucap narutoSakura memberanikan dirinya menyentuh kening naruto dan berkata "kau sakit naruto?" tanyanya
Naruto menghela nafasnya dan berkata"aku tidak sakit sakura? Sudahlah ayok pulang, aku lapar sekali"ucap naruto menarik tangan sakura
Deg..
Lagi-lagi sakura terkejut bukan hanya itu saja, naruto mengandeng tangan sakura hingga beberapa karyawan berbisik-berisik dengannya "ini benar-benar mimpi" batin sakura"Kau pasti tidak percaya apa yang ku lakukan hari ini sakura? Maafkan aku atas sikapku selama ini, apalagi menyakiti perasaan mu itu, aku baru sadar karena kesabaranmu itu, dan juga aku akan berusaha membuatmu bahagia dan tidak akan membuatmu bersedih lagi sebelumnya" batin naruto
"Wah! Ini baru namanya pasangan suami istri yang sangat harmoni! Akhirnya naruto berubah" senyum shikamaru
Skip..
Sesampainya mereka di rumah..
Sakura tidak habis berpikir di benaknya"entah angin apa yang datang, tiba-tiba dia berubah baik gini ada apa ya?"batin sakura"Sakura" ucap naruto
"Ya naruto? Ada apa?" tanya sakura
"Bisakah kau buatkan aku makanan yang enak? Kalau tidak keberatan" jawab naruto
Deg..
Sakura terkejut "tumben sekali" batin sakura"Kenapa? Kau tidak mau ya sakura? Ya udah aku tidak memaksa kok" sambung naruto
"E.. Gak kok, aku akan membuatkannya" ucap sakura
Naruto tersenyum dan ia pun berkata "baiklah, aku ke kamar dulu" ucap naruto
"Tapi tidak salah, kalau naruto seperti ini" batin sakura tersenyum
**
3bulan kemudian..
Sakura tidak henti-hentinya tersenyum melihat perubahan naruto, bukan hanya itu saja perhatian dengannya membuat dia tidak berhenti tersenyum, namun di pikiran sakura "aku ingin sekali, bilang dengannya, kenapa dia bisa berubah seperti? Aku ingin tahu alasannya" batin sakuraTiba-tiba...
Drt...
Drt...
Drt...
Sakura mengambil phonselnya tersebut dan ia menaikan alisnya "hinata" ucapnya dan segera ia pun menekan tombol hijau
"Ya hinata, kenapa?" ucap sakura
"Sakura! Kau harus percaya perkataan ku ini! Semalam aku di lamar oleh sasuke" girang hinata
"Terus, apa kau jawab hinata?" tanya sakura
"Tentu saja aku terima sakura dan keluarga ku juga menyetujui nya, aku benar-benar berterimakasih karena doaku terkabulkan" ucap hinata
"Begitu, bagus dah, aku turut bahagia hinata" balas sakura
"hm Terimakasih sakura, oh ya ngomong-ngomong bagaimana kandunganmu itu apa sudah besar?" ucap hinata terkekeh
"Ya begitulah hinata, kemarilah hinata, biar kau bisa melihatnya langsung" ujar sakura
"Hm lain kali aja sakura! Aku harus siapkan semua pernikahan ini dengan sasuke" jawab hinata
"Eh? Memang kapan di adakan?"
"Minggu depan"
"Ah, secepat itu"
"Hm begitulah, karena sasuke tidak suka lama-lama hihii ya udah aku pergi dulu ya sakura, besok aku titip undangan itu ke ino ya, byeee" ucap hinata mematikan handphone nya tersebut
Sakura mengatur pernafasannya dan berkata"apa naruto baik-baik saja? Soal ini"ucap sakura
Bersambung...
Maaf kalau jelek ceritaku kawan...

KAMU SEDANG MEMBACA
sincerity (NARUSAKU)
FanfictionNaruto bernasib sial harus menikah dengan wanita yang ia tidak kenal yaitu haruno sakura.. bagaimana kelanjutannya ya? yuk di baca kawan..