2

5.7K 181 15
                                    

Hari pun semakin hampir, Salsha menggigit bibirnya dia merasa gugup, 1 bulan lagi dia akan nikah dan 1 bulan juga dia akan Ultah. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

"Kenapa ayah?" Tanya salsha. Ya! Ayahnya yang membuka pintu.

Ayah menghampiri Salsha, duduk di atas kasur Salsha.

"Kamu kenapa hem? Gugup?" Tanya Ayah

Salsha mengangguk. " Iya ayah, caca gak pernah se gugup ini." Jawab salsha

"Ayah pernah seperti kamu dulu waktu ayah muda. Dulu bunda kamu cantik. Sekarang dia udah--" curhat ayah terpotong.

"Oh ya? Mana baju pernikahan bunda yah?" Tanya salsha.

Salsha takut Ayah akan sedih kalo mengungkit tentang bundanya.

"Ayah sudah anterin ke butik mendesign sedikit bajunya. Nanti waktu pernikahan kamu, kamu akan pakai baju nya." Jawab ayah

Salsha mengangguk.

"Yuk, kita makan siang" ajak ayah

"Di rumah?" Tanya salsha

Ayah mengangguk.

"Ayah duluan nanti caca susul."

"Nggak ada nanti-nantian yuk." Ayah menarik salsha

"Iya-iya ayah. Yuk." Salsha merangkul lengan ayah.


Setelah selesai makan siang, Salsha mencuci piring dan membereskan semuanya yang ada di meja makan. Ayah tersenyum melihat kelakuan anaknya yang seperti istrinya
Semakin lama salsha semakin mirip dengan bundanya.

"Ayah, caca ganti baju dulu ya. Baju caca basah." Pamit salsha.

Ayahnya hanya membalas dengan anggukkan. Salsha berlari ke atas ke kamarnya. Dengan tidak sengaja salsha banting pintu.

"MAAF" teriak salsha.

Ayah menggeleng-gelengkan kepalanya.


Salsha turun menggunakan dress selutut. Salsha menghampiri Ayah.

"Yah,caca minta izin mau ke taman ya." Pinta salsha

"Salsha kamu itu cewek, gak ayah gak izinin." Tolak ayahnya

"Ayah, caca udah gede caca bisa jaga diri caca sendiri"

"Siapa yang nemenin kamu?" Tanya ayah

"Kamu satu-satunya anak ayah ca," sambung ayah

"Tapi--" ucapan salsha terpotong

"Ca," lirih ayah

"Yaudah deh ayah caca gak jadi pergi. Caca di rumah aja" pasrah salsha

Salsha terus pergi ke kamarnya. Ayah terus menyusulnya. Ayah ingin membuka pintunya namun di kunci oleh salsha

"Caca, kamu marah sama ayah?" Tanya ayah

"Ayah cuma gak mau kamu kenapa-kenapa sayang, kamu cuma satu-satunya anak ayah. Sudah cukup ayah kehilangan bunda kamu, ayah gak mau lagi kehilangan kamu. "

Tanpa di sedari air mata Ayah menetes. Salsha? Dia menahan air matanya yang ingin menetes. Pintu salsha terbuka, salsha terus memeluk Ayah dan dibalasnya. Air mata salsha pun menetes setelah lama ia menahannya

"Ayah,caca gak marah sama ayah." Lirih salsha

Pelukkannya semakin erat. Mereka melepaskan kesedihan. Ayah dan anak 😁

Tbc

Maaf kalo ada kesalahan 😂😁😁

Menikah Tanpa Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang