road to ninja part 2

1.9K 77 1
                                    

Sakura mencoba mengobati luka Kushina. Semua shinobi tampak khawatir.

"Bagaimana lukanya, Sakura ?" tanya Minato.

"Sepertinya tidak ada luka serius. Hanya luka bakar biasa." jawab Sakura.

Sementara itu Naruto masih bingung dengan dunia aneh ini. Tiba tiba saja...
"Naruto, kau benar benar..." ujar seseorang yang ternyata adalah Kushina sambil berlari ke arah Naruto.

"Membuatku khawatir." sambung Kushina sembari memeluk Naruto.

"Ibu..."

Mereka pun melanjutkan perjalanan. Mereka pun tiba di suatu tempat. Mereka bertemu dengan Tobi. Namun, keanehan terjadi. Team ANBU malah berpihak pada Tobi.

"Hei Tobi, kami akan menghabisimu." teriak Naruto.

"Hahaha, maaf sekali. Di sini kalian bukan melawanku, kalian akan melawan.... Dia !" ucap Tobi sembari menunjuk ANBU.

Tobi melemparkan sebuah bom ke arah mereka dari atas. Hingga terjadi sebuah ledakan besar. Mereka semua pingsan.

"Uhh."

"Menma, kau tidak apa apa ?" tanya Naruto.

"Tidak. Hmm, mana Sakura ?"

"Sakura ! Sakura ! Kau dimana ?" panggil Naruto. Namun tak ada jawaban.

"Kau ingin tahu Sakura dimana ?" ucapa seseorang dan dia adalah Tobi.

"Dimana kau sembunyikan Sakura ?"

"Ayo, ikut aku." ujar Tobi.

"Menma." panggil Kushina. "Jangan pergi, nak."

"Ibu... Tapi maaf, aku harus pergi. Namaku bukan Menma. Namaku adalah.... Uzumaki Naruto, putra dari dua pahlawan." ucap Naruto sembari menggunakan jubah hokage keempat.

Naruto pun pergi mengikuti Tobi. Sesampainya di tempat, Naruto kaget karena itu adalah tempat hokage keempat berlatih dengar Jiraiya.

"Sakura !" panggil Naruto.

"Naruto, tolong aku !" jawab Sakura yang kedua tangannya terikat.

"Bertahanlah Sakura." Naruto berlari ke arah Sakura, namun seorang ANBU menghentikan langkahnya.

"Hei, hadapi dulu aku !" ucap pemuda ANBU tersebut.

"Rasengan..." rasengan Naruto mengenai wajah pemuda dan topengnya hancur. Betapa kagetnya Naruto saat melihat pemuda itu sangat mirip dirinya. Bedanya pemuda itu berambut hitam.

"Kenapa kau bisa mirip dengan ku ?!!" gumam Naruto.

"Hahaha."

Pertarungan sengit pun sempat terjadi. Mereka berdua sangat kuat, bahkan gaya bertarung pemuda itu sangat mirip dengan gaya bertarung Naruto.

Naruto yang kehabisan akal pun mengeluarkan kyuubi. Namun, pemuda itu juga memiliki kyuubi. Kedua kyuubi itu pun bertarung. Namun tetap saja, Naruto tidak bisa mengalahkan pemuda itu. Tiba tiba saja Akatsuki datang untuk membantu Naruto. Akatsuki mengaku jika mereka disuruh oleh hokage untuk membantu Naruto, kecuali Tobi.

"Hah, akatsuki."

"Yah benar. Kami dibayar hokage untuk membantumu." ucap Deidara.

"Sekarang, Akatsuki ada di pihakku. Matilah kau !"

Para Akatsuki dan Naruto menyerang pemuda itu. Namun pemuda itu memanggil teman ANBU nya yang lain. Setelah pertarungan yang begitu dahsyat, akhirnya Naruto bisa mengungguli ANBU. Naruto segera berlari untuk membebaskan Sakura.

"Sakura, kau tidak apa apa ?" tanya Naruto.

"Tidak. Ayo cepat, kita harus segera keluar dari sini." ucap Sakura sembari menarik tangan Naruto.

Mereka pun pergi menuju desa konoha. Rupanya Kakashi, team Guy, Minato, dan Kushina sudah lebih dulu sampai di desa. Mereka semua berkumpul di gerbang konoha.

"Semuanya, aku dan Sakura harus pergi. Kami harus segera pulang ke dunia asal kami." ucap Naruto sebagai tanda perpisahan.

"Menma..." ucap Kushina sembari memegang tangan Naruto. "Ibu merindukanmu."

"Ibu, aku juga merindukanmu di dunia nyata. Aku sayang padamu." balas Naruto.

Kushina dan Naruto pun berpelukan. Minato juga memeluk Kushina dan Naruto.

"Naruto, jadilah anak yang baik. Capailah semua keinginanmu untuk menjadi hokage. Jangan pernah menyerah." ucap Minato.

"Baiklah semuanya, sudah saatnya kami pergi." ujar Sakura.

Naruto dan Sakura berjalan menuju sebuah segel yang akan membawa mereka ke dunia nyata. Mereka pun masuk kesana.

"Sampai jumpa semuanya !" ucap Sakura.

"Sampai jumpa ayah, ibu. Aku merindukan kalian !" ucap Naruto.

"Menma !"

Cling.

"Naruto, bangun !" teriak Sakura.

"Hhhh."

"Wah, kita sudah kembali di taman ya. Wah, sekarang sudah pagi." gumam Naruto.

"Ya."

"Tapi, aku rindu ayah dan ibuku." gumam Naruto.

"Tenanglah Naruto, kau tidak sendirian. Ada aku dan para shinobi lainnya yang siap menemanimu." ujar Sakura.

"Wah, terima kasih ya Sakura."

"Sama sama."

Mereka pun kembali ke rumah masing masing. Naruto memasukki rumahnya. Saat ia membuka pintu rumahnya, ia kembali teringat dengan ayah dan ibunya yang menyambutnya di dunia aneh itu.

"Rumah ini benar benar sepi ya." gumam Naruto.

Naruto berjalan mulai dari ke ruang tamu, dapur, kamar, sambil mengingat kejadian bersama orang tuanya di dunia aneh itu. Kehidupan Naruto benar benar sepi, petualangannya tersebut membuatnya rindu akan sosok Minato dan Kushina.

Naruto: the life storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang