TIGA

15 1 1
                                    

"lo si pikirannya bokep mulu,ya,itu Diora,Diora Vernania.Bebeb gue," asal Fandi.

Tawuran,
Cantik,
Pinter?

"Hm.. "
Devin bergumam.
                                ™™™
Setelah jam istirahat selesai Diora dan keenam kawan kawannya kembali  kekelas.fyi,mereka semua satu kelas,Rian,Rio,Demian,Rizal(ibeng),Revan,dan Dilan.

Diora kembali kekelas dengan dirangkul oleh Dilan.Tanpa Diora sadari dibelakangnya terdapat Devin yang masih penasaran dengan sosok Diora.Baru tadi ia melihat Rian dipanggil 'beb' oleh Diora.Sekarang Diora bersama enam laki laki dan dirangkul Dilan tanpa melolak! Astaga,batin Devin mengeluh.Tapi kenapa Devin mengeluh,dan untuk apa juga Devin mengikuti Diora? Ntahlah,itu hanya insting Devin saja.

Setelah sampai kelas,tentu saja Diora langsung duduk diantara keenam temannya.Paling belakang pula.Devin masih terus mengamati sampai,

"Devin Erlangga.." panggil seorang guru yang mengenal baik Devin.
"eh,iya bu,saya kekelas.."cengir Devin langsung kabur.

Jam pelajaran sudah selesai.Devin melihat Diora tengah berjalan dirangkul oleh Ibeng.Oh,astaga.Devin hampir tak kuasa melihatnya.Tapi tak lama Diora naik ke motor Rian.'Jadi maunya sama siapa?!'Batin Devin bermonolog.

Esoknya,Devin tidak menyangka dia bisa masuk gerbang berpapasan dengan Diora.Dia turun dari motor ninja hitam milik Dean.Rasa penasarannya kini akan dia tebus dengan bertanya langsung dengan Diora dengan cara,

Bruk!
Ya,pura-pura nyenggol.

"eh sorry sorry,ra" maaf Devin .

"panggil Dio aja," Diora mengoreksi

"eh iya,yo,sorry ya," koreksi Devin

"selaw ," timpal Diora

'hm,iya dia kayaknya easy going' pikiran devin kini mengarah untuk bertanya.Baru ingin membuka mulut,tapi,kedua sahabatnya langsung nyamber merangkul Diora bersamaan.

"PAGI,BEBEB DIO.." teriak Ibeng lantang.
"biasa aja sih,beng" sarkas Diora
"Vin,duluan ya?" pamit Diora ke Devin.
Sedangkan Rio kini menatapnya sengit seraya berjalan sambil menggenggam tangan Diora.

'Banyak amat yang jaga' batin Devin mengeluh.Devin memegang dadanya,
"Kok,anget yah"
                               ™™™
Baru pelajaran pertama.Tapi kenapa Devin merasa ingin cepat cepat bertemu Diora?Cih,Devin jadi jijik.Mengapa,dia jadi sok melankolis?Padahal,dulu dia adalah seorang yang disegani oleh semua murid karna sifatnya.Ya tapi,apa boleh buat?

Disisi lain,Diora sedang melamun.Malam tadi,kejadian 'penyiksaan' itu kembali dilakukan oleh orang tuanya.Alasannya sih,mama Diora katanya sedang kesal dengan bosnya dan Diora membawa teh yang kelewat manis.Dean yang malam tadi sedang dipuji oleh papanya karena mendapat nilai A+ di bidang biologi meringis saat kepala Diora membentur ujung meja saat ibunya menempeleng kepala Diora.

Malam itu seperti biasa,Diora tidur di pelukan kembaran lakilakinya.Dean tidak kuasa menahan kesal saat melihat ujung kepala Diora sedikit biru dan mengeluarkan darah.Dean sedih,padahal Diora tidak kalah pintar dengan dirinya.Tadi siang dia baru mendengar Diora mendapat nilai A di quis bahasa inggris.Bukankah seharusnya Diora juga mendapat segelintir pujian?

Dilan yang melihat ujung kening Diora biru,walaupun sengaja ditutupi Diora oleh poni yang tidak tercepol dengan rambut lainnya berdecak pelan.

"lagi,yo?" tanya Dilan sendu.Pertanyaan Dilan sontak membuat kelima sahabatnya menengok bersamaan,dan menatap sendu Diora seperti yang Dilan lakukan.

Diora tersenyum miris,"Ah,keliatan ya?" dia kembali membetulkan poninya."padahal tadi gue udah samarin pake poni,"jawab Diora tersenyum.

"Lo gak bisa bohongin kita,Diora." tukas Rizal."istirahat,ntar ke tempat biasa.Gue obatin luka lo"Diora mengangguk sebagai jawaban.

Saat Istirahat,Devin tidak sengaja melihat Diora bersandar di bahu Rian.Tapi bukan itu yang membuat Devin heran.Tapi kenapa mata Diora terlihat bengkak? Apa dia habis menangis?
Benar saja, Diora dipaksa oleh Revan untuk bercerita mengenai kejadian tadi malam.Revan tau Diora selalu menangis dikala dia menceritakan bagaimana ibunya melancarkan 'aksi' penyiksaan tersebut.Tapi Revan juga tau,kalau hanya dengan bercerita Diora bisa melupakan semuanya.

DioraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang