EMPAT

6 1 0
                                    

Sepulang sekolah,Diora diantar oleh Rian.Memang sudah tugas Rian untuk mengantar jemput Diora.Keenam sahabat Diora sudah sepakat untuk membagi tugas untuk menjaga Diora.Karena Diora juga berperan penting dalam kehidupan mereka masing-masing.

Rian mengantar Diora lebih pelan dari biasanya.Karena badan Diora tiba tiba drop saat disekolah.

Istirahat tadi Demian memberi tau kelima kawannya,bahwa wajah Diora nampak sangat pucat saat pelajaran olahraga.Sampai akhirnya gerak gerik Diora ketahuan oleh Demian dan Diora jatuh pingsan saat ingin ke toilet.Bukannya Demian bertindak mesum mengikuti Diora ke toilet wanita.Tapi,tubuh Diora terlihat beberapa kali limbung oleh Demian.Wajar jika Demian khawatir bukan?

Flashback
Dean sedang terbaring lemah dengan selang infus,selagi orang tuanya berbicara dengan dokter yang menangani Dean saat itu.

"bagaimana dengan anak saya dok?"tanya Mira khawatir.

"keadaannya sangat kritis,Dean harus segera mendapatkan donor ginjal segera"ujar dokter itu menerangkan.

Diora yang mendengar itu terkejut bukan main.Dean adalah salah satu alasan mengapa Diora enggan untuk mati.Dia harus menyelamatkan Dean bagaimanapun caranya.

Akhirnya ,Diora menemui dokter yang menangani Dean saat itu untuk menanyakan perihal donor ginjal yang ingin dia donorkan.

"dok,apakah sudah ada yang mendonorkan ginjal atas nama pasien Dean Vernanio?"tanya Diora nampak cemas.

"untuk saat ini belum ada .ada apa nak?" dokter itu menanyakan kembali

"saya ingin mendonorkan satu ginjal saya untuk pasien itu." ujar Diora sedikit takut.

"siapa walimu?"tanya dokter itu ragu.

"saya yatim piatu,dok" jawab Diora berbohong.

"apakah kamu yakin ingin melakukanya?" tanya dokter itu meyakinkan

"seratus persen yakin,dok" jawab Diora yakin.

™™
Jadilah,akhirnya Diora terkulai lemas di punggung Rian saat pulang menuju rumah.Mungkin juga penyebab Diora kambuh adalah terlalu banyak pikiran tentang kejadian semalam.

Rian dengan perlahan mengangkat tubuh Diora dan menyerukan nama Dean untuk membukakan pintu utama ke dalam rumah Diora.

Setelah mendengar panggilan dari Rian,yang sudah lama mengenal Dean,akhirnya Dean bergegas membukakan pintu untuk Rian.Betapa terkejutnya Dean melihat kembarannya nampak tidak berdaya direngkuhan Rian.

"nanyanya nanti aja,gue mau ke kamarnya Dio,"Rian sudah menangkap sinyal bahwa Dean akan menanyakan perihal keadaan Diora.

Selepas menaruh Diora kekamarnya,barulah Dean menghujani Rian dengan berbagai pertanyaan yang berinti 'Diora kenapa?'

"Diora kambuh lagi." jeda sedikit "Heh,kalo bisa tolong dong ya,kasih tau orang tua lo,kalo emang gamau Diora hidup kasih aja ke ke keluarga gue.Seenggaknya orang tua gue gak bakalan nyiksa dia walaupun dia bukan anak kandung " tegas Rian kesal.

Dean sudah tidak heran dengan kata kata Rian.Pasalnya sudah hampir ratusan kali Rian dan yang lain menyuruh hal yang sama pada Dean.Tapi memang sudah watak orangtuanya keras seperti batu.

Diora terbangun dan merasakan kepala pusing dan perutnya sakit bukan main.Ia melihat kepala Dean ada di senderan kasur.Dia tidak tega dan beinisiatif mengubah posisi Dean agar lebih nyaman untuk tidur.Tetapi kondisi Diora tidak mendukung untuk bergerak mengikuti keinginanya.

"akh..." rintih Diora

Dean yang mendengar rintihan Diora terkejut dan langsung bangun untuk mengecek kondisi Diora.

"lo udah bangun,ada yang sakit?" tanya Dean sangat khawatir

"uhm,gue ganggu lo tidur ya?" sesal Diora.

"engga,lo udah gapapa?" Dean masih ragu.

"emang gue kenapa? Haha,ada ada aja lo " tawa Diora miris.

Lo masih aja kaya dulu,yo.Masih bisa ketawa diatas penderitaan lo sendiri.
Batin Dean bermonolog.

Malam pukul 07.30 Rio dan kawan kawan datang untuk menjenguk dan menginap dirumah Diora.

Asal kalian tau saja.Ayah Demian yang super kaya raya itu,pernah menyogok mama dan papa Diora untuk memperbolehkan anaknya dan teman temannya menginap dirumah Diora sebesar 15 juta tanpa batas waktu.Tentu saja orang tua Diora tidak munafik.Lagipula Diora bukanlah anak yang pantas untuk diakui,setindaknya itu pikiran orangtuanya.

Demian sudah tidak perlu izin kesiapapun untuk masuk kekamar Diora,Karena sang empu kamar,juga memperbolehkan siapapun bisa masuk kekamarnya.

Diora tidak tau bahwa mereka akan datang menginap.Tapi Diora sudah tidak kaget dengan perlakuan temannya itu.Karna biasanya sahabatnya itu akan menginap saat hari sabtu minggu,jika Diora sedang sakit, dan kejadian berlangsung

Saat Rio dan yang lain datang.Diora sedang tidur dengan nyaman.Saking nyamannya Revan yang biasanya amat gaduh,kini memarahi Rian yang melangkahkan kakinya dengan bunyi derap.

Rian datang,dan duduk di samping ranjang Diora.
"yo.. Lo adalah malaikat pelindung gue yo,lo harus sabar ya.."

DioraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang