Chapter 6 - Gue benci sama lo

269 19 2
                                    

Skip hari senin.

Ini hari senin, artinya udah 1 minggu Aca sekolah di sekolah barunya dan juga artinya ia sudah berpacaran satu minggu dengan RAFA.

" Acaaaa!!! Bangunnn!! " Teriak mama nya dari bawah.

Sebenarnya Aca tidak mau bangun. Dikarenakan :

- Hari ini MONDAY, bukan Aca namanya kalau tidak benci hari SENIN

- Karena masih mimpi di taman bunga with Rafa *ups

- Upacara.

" Iya maa " balas Aca dengan teriak juga.

" Cepat ke bawah kita sarap - " omongan mamanya terpotong, dasar anak durhaka😅

" Iya Mawell, Otw nih "

---------

Pagi ini dirumah Rafa sangatlah sepi, bagaimana tidak? Papanya saja selalu pergi ke luar kota. Kalau mamanya, sudah tidak ada sejak setahun yang lalu. Jadi ia tinggal berdua dengan kakaknya, kakaknya bernama Rasya.

" Rafa " Panggil kakaknya.

" Rafaa! " kakaknya sudah berteriak keras tapi tetap saja ia melamun.

" Lo dengar gak sih? " Rafa cuma ngelirik ke arah kakak nya tanpa menjawab.

" Raf, lo sampai kapan begini terus? Lo masih gak terima kepergian mama? Udah setahun loh. "

Ya, Rafa dulu anak yang ceria ke semua orang, sampai akhirnya mama nya meninggal karena sakit kanker, sejak itu Rafa sering ke club, pulang jam 1, sering mainin cewe, dan sampai sekarang itu adalah kebiasaannya.

" Terserah gue dong " katanya, sambil lanjut melamun.

Jam menunjukkan pukul 07.00 dan Rafa masih terbawa lamunannya. " Lo gak pergi ke sekolah dek? "

Dengar kata itu Rafa langsung liat jam dan berkata dengan santai " Bentar lagi, masih jam 6 lewat 45 kok "

Kakaknya tercengang, apa adiknya ini sudah rabun? " Dek, lo jangan bercanda dong. Ini kan udah jam 7 lewat 5 "

" Oh.. APAA? JAM 7? Anjay, telat gue "
Rafa langsung berlari ke mobilnya.

" Biasa aja keles " teriak kakaknya dari dalam rumah.

Sesampainya di sekolah, Rafa menghela nafasnya karena bel masuk 10 menit lagi dan dijalan juga tidak macet daripada biasanya. Dan pagi itu juga Rafa disuguhkan pemandangan yang ga enak, pemandangan yang membuatnya patah hati #azek. Apakah Rafa sudah mulai jatuh cinta kepada Aca?

" Akhirnyaa sampai juga, untung gak macet. Mending gue kekelas, eh eh apa - apaan nih? Kok cewe gue lagi asik - asikan sama Raka? Ah gak adil. "

Tunggu sebentar tunggu, apa Rafa bilang? " Cewe gue? " Udah sekian lama Rafa php in cewe, baru kali ini gagal.

" Heh, lo apaan sih. Pake pegang pegang cewe gue? Lo itu bukan siapa" nya jadi gak usah pegang - pegang " Bentak Rafa sambil menatap muka Rafa dengan tatapan membunuh.

" Lo juga bukan siapa - siapa nya Aca kalii " balas Raka dengan senyuman menyindir.

Bugh, mendarat lah pukulan Rafa di pipi kiri Raka sampai mengenai ujung bibirnya. And see, bibir Raka berdarah dan pipinya lebam.

PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang