Prolog

11.9K 572 8
                                    

South Korea, Seoul – 08.00 P.M

Pagi hari yang cerah seperti biasanya di kota Seoul. Seorang pemuda berdarah Korea-Amerika itu kini Kembali menginjakkan kakinya di mansion besar milik keluarga Moon. Ia menatap mansion itu dengan sangat lama dan tentu saja dengan tatapan prihatin. Prihatin dengan dirinya yang masih ragu dengan segala hal. Tangannya menggenggam erat pegangan koper hitam miliknya. Ketakutan yang telah ia kubur jauh-jauh di lubuk hatinya, kini Kembali muncul.

Dengan perlahan, ia kemudian memberanikan diri masuk kedalam kediaman keluarga Moon itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan, ia kemudian memberanikan diri masuk kedalam kediaman keluarga Moon itu. Pintu Mansion kemudian terbuka secara otomatis. Seketika harum ruangan mansion itu menyerbak ke dalam indra penciumannya. Ia sangat mengenal aroma ini. Aroma hangat yang ia rindukan selama 15 tahun lalu di Amerika. Dirinya kemudian sibuk meneliti setiap inci letak barang pada mansion itu. Semuanya sama persis seperti 15 tahun yang lalu.

"Shua-hyung!" Teriak seorang lelaki dari lantai dua mansion tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shua-hyung!" Teriak seorang lelaki dari lantai dua mansion tersebut. Lelaki itu kemudian berlari menghampiri Joshua yang kini berada di ruang tengah. Lelaki tersebut memeluk Joshua dengan hangat.

*hyung : panggilan kakak laki-laki dalam bahasa korea

"Apa kabar, hyung? Kau merindukanku bukan?" Tanya lelaki itu di sela-sela pelukan mereka.

"Apa kabar, hyung? Kau merindukanku bukan?" Tanya lelaki itu di sela-sela pelukan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kabarku tak pernah sebaik ini Jun.. Hm, bahkan terlalu baik." Jawab Joshua, ia mengeratkan pelukannya kepada pundak Jun. Jun yang dipeluk dengan sangat erat pun hanya terkekeh kecil mendengar jawaban hyung nya.

Redicate [JIHAN] -Jeonghan Joshua-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang