"Astaga anak Eomma sudah besar! Appa, kau harus melihat anak cantikmu ini. Oh tuhan, Joshua kau sungguh cantik!" Eomma nya itu kini berteriak histeris saat melihat Joshua yang telah duduk di ruang makan.
"Eomma, aku ini tampan bukan cantik. Aku kan laki-laki." Cibir Joshua tak suka dengan perkataan Eommanya yang memuji dirinya cantik.
Ia masih memiliki jendolan di selangkangannya asal kalian tahu.
"Appa sangat bangga padamu Joshua! Kau kembali ke Korea setelah menjadi orang sukses, bagaimana Appa bisa marah padamu?" Appa nya kini memuji Joshua dan menatap wajah anak sulungnya itu.
"Hm Joshua, kamu tidak ingin menikah?" Tanya appa nya dengan senyum kecil.
Joshua yang mendengar pertanyaan itu pun langsung mendengus kesal. Sekedar informasi, ia baru saja menceritakan semua hal yang ia sembunyikan sejak dulu saat di Amerika namun ayahnya kini menanyakan sesuatu yang tidak penting.
Ah, apakah dirinya terlalu terlihat seperti orang yang putus asa dan ingin cepat menikah?
Jangan bercanda, umur Joshua bahkan masih 21 tahun. Terlalu cepat untuk menikah. Tentu saja ia juga tidak ingin menjadi duda di usia muda.
"Appa serius ingin Shua-hyung menikah? Lalu aku bagaimana?" Tanya Jun dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
"Kau terlalu muda untuk menikah Moon Junhui, Eomma tentu tau kau tak bisa hidup tanpa pelukan hangat dari Eomma setiap paginya. Iya kan?" Goda Moon Taeri kemudian memeluk Jun dengan hangat.
"Tapi pelukan Eomma memang sangat hangat." Jun pun membalas pelukan eommanya.
"Kau benar Jun, sebaiknya memang kau lebih dulu menikah dibandingkan Joshua. Aku takut Taeri akan membuangku karena terlalu mencintai anak bungsunya." Moon Taeri kemudian menatap tajam ketika mendengar perkataan dari suaminya.
"Kau pikir aku ibu macam apa, Moon Daniel." Taeri menatap jengkel suaminya yang terlihat cemburu ketika Jun memeluk Taeri dengan erat.
"Tenanglah Eomma, Appa hanya berkata jujur." Joshua terkekeh kecil melihat interaksi keluarganya yang masih sama hangatnya seperti dulu. Ia sangat bersyukur keadaan keluarganya dapat kembali normal walau telah banyak melalui lika-liku kehidupan.
"Oh iya, bagaimana dengan sekolahmu?" Tanya Moon Taeri kepada Joshua.
"Aku belum sempat melanjutkan SMA eomma, aku terlalu sibuk mencari nafkah sewaktu itu." Jawab Joshua sembari memakan sarapannya.
"Appa, bukankah itu tidak baik untuk Joshua? Ia harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu." Taeri menatap suaminya dengan lembut.
"—bagaimana jika Joshua kembali melanjutkan sekolahnya dan kita akan mengambil alih perusahaan hingga Joshua lulus?" Eommanya kini mulai mengucapkan permintaan yang tak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redicate [JIHAN] -Jeonghan Joshua-
Fanfiction"Menikahlah denganku Joshua." Jeonghan kini berlutut memegang kedua tangan Joshua. "Tidak, aku tidak ingin menikahi om-om duda sepertimu! Kriteria calon suamiku sangatlah tinggi, dan semua sikap serta wajahmu bukanlah tipe idamanku." Joshua menolak...