Kelahiran

46 2 1
                                    

Di dalam surga aku mendengarnya dengan jelas. Mada agung yang malaikat - malaikat nyanyikan. Mereka bernyanyi sambil mengelilingi gumpalan yang tak dapat ku ketahui apa itu.

Ketika para malaikat berhenti bernyanyi, aku melihatnya dengan sangat jelas. Gumpalan itu tumbuh menjadi anak manusia. Rupanya yang rupawan membuat iri jutaan cahaya bintang. Tubuhnya nan tegap melambangkan kegagahannya. Aku memanggilnya sang ksatria kudus.

"Hei cukup bermalas - malasannya bangunlah." aku menarik kain hitam yang menyelimuti Alfonso. "Diamlah Alex, biarkan aku melanjutkan mimpi yang nikmat ini." Alfonso tetap pada pendiriannya untuk tidur.

Kubuka jendela dekat kamar alfonso. Aku menengadah ke atas lalu terdengar dari atas langit gaungan surga yang sangat mengerikan. Sepertinya ini pertanda dari atas. "Alfonso, ini sangat penting. Lebih penting daripada wanita - wanita dalam mimpi mu!" teriak ku.

Alfonso perlahan membuka matanya. "Ya Tuhan, sekaranglah waktunya. Bagaimana aku bisa lupa." dengan segera Alfonso meninggalkan ranjang dan wanita - wanita dalam mimpinya. Ia berlari menembus partikel udara yang bercampur dengan hangatnya sinar mentari.

Aku tak mengerti apa yang dia maksud, namun aku segera mengikutinya. Tiap hentakan kaki ku mengaung dalam perut bumi menandakan sesuatu yang selama ini ku lupakan. Semacam teka teki rumit yang selama ini kulupakan. Semakin kencang aku berlari mengikuti Alfonso, semakin aku tersadar akan jawaban dari teka teki ini.

Langkah kedua puluh aku melihat secercah cahaya. Langkah ketiga puluh satu aku melihat sedikit cahaya yang memudar. Langka keempat puluh lima aku melihat retakan antar cahaya yang memudar itu. Langkah keenam puluh dua aku melihatnya terbelah. Langkah ke seratus satu aku melihatnya hancur. Langkah kaki ku terhenti mengikuti penghentian langkah kaki Alfonso.

"Kau seharusnya sadar Alex." ujar Alfonso dari kejauhan. Aku tak mengerti apa yang ia maksud. "Atau haruskah ku panggil kau sebagai Satria pemanah?"

Mataku terbelalak melihat segalanya. Pintu itu terbuka. Segala serpihan yang tadi hancur mulai bersatu dengan aura gelap. Kini aku mulai mengerti makna dari gaungan surga itu.

"Sekarang kau mengerti pangeran." Alfonso tersenyum melihat kebodohanku. Sebodoh itukah aku sampai - sampai kutukan ksatria gelap berhasil menguasaiku.

Aku mulai melangkahkan kaki ku setelah menyadarinya. Kami harus mencari sebuah portal gaib di dekat hutan. Portal itu akan mengarahkan ku pada jati diriku yang lebih dalam dan menarik. Portal itu terhubung dengan tempat gaungan surga.

Kami terus berlalari berpacu dengan waktu yang ditentukan dengan jumlah gaungan tadi. Aku mendengar gaungan itu tiga kali yang artinya aku harus ada di tempat sebelum tiga jam berlalu sejak gaungan pertama dimulai. Kami melewati ribuan objek sejauh ini. Walaupun aku tak tahu apa yang sedang ku cari ini. bersama perasaan abstrak yang membelengguku, aku terus berlari.

kami telah tiba di hutan tempat portal yang pada seribu tahun lalu telah dibuka. Alfonso membuat tanda pentagram di tanah menggunakan dua jemarinya. Setiap goresan pada tanah menimbulkan teka teki baru dalam hatiku. Seperti sesuatu yang pernah kulakukan.

"cepat masuklah ke dalam pentagram ini dan kosongkanlah pikiranmu." kata - kata itu semakin menyadarkan ku akan keganjalan ini. Alfonso merapalkan mantra suci dari mulutnya. Lalu aku mendengarkan bisikan abstrak yang tak ku ketahui apa maksudnya. 'Ciptakanlah bangsamu seperti dulu. Masuklah dalam tarian kebebasan yang dulu pernah membimbingmu.'

Aku menutup mataku. Aku dapat merasakan getaran sihir kudus yang melalui tiap helai rambutku. Sihur itu semakin menguat setiap detiknya hingga aku merasakan tekanan secara vertikal dan horizontal. Setelah dua menit berlalu, aku membuka mataku. Aku menyipitkan mataku karena belum terbiasa dengan cahaya baru setelah dua menit perjalanan. Mulai ku buka mataku secara perlahan.

Betapa terkejutnya aku melihat tempat yang selama ini kulupakan. Taman surga. Di tengahnya terdapat patung ketujuh satria. Inilah tempat kelahiranku. Tempat lagu kudus pertamaku dinyanyikan.

HOLY KNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang