"Pagi ini warga Konoha di gemparkan tentang penemuan banyak mayat di tempat tua yang terbengkalai tersisa puing-puing bangunan yang di penuhi oleh lautan darah. Bagian tubuh dari mayat-mayat tersebut juga tidak lagi utuh bahkan ada beberapa bagian tubuh yang hilang dan tidak di temukan dimana pun, di duga telah di makan hewan di sekitar bangunan Tua. Sekarang pihak polisi telah melakukan olah TKP untuk mencari jejak sang pelaku pembantaian yang mungkin tertinggal"
Sebuah siaran berita tentang berita pembantaian di sebuah tempat bangunan tua dan tidak terpakai terdengar nyaring di ruangan yang remang-remang tersebut.
Letak Televisi yang berada paling pojok tempat tersebut menggema di kesunyian yang mengerikan. Gorden yang menutupi jendela tersikap dengan hembusan angin yang masuk.
"Eugh.."
"Ssstttt... tidur lah lagi ini masih terlalu pagi untuk mu bangun"
Sebuah suara dalam dan dingin menggema. Di sana di sebuah kursi sofa single yang nyaman ada 2 orang duduk. Tidak bukan 2 orang tapi hanya 1 orang yang duduk sambil memangku 1 orang lainnya yang tertidur dengan nyenyak berada di dekapan orang tersebut.
"Dingin..."
Puk!! Puk!! Puk!!
Sebuah tepukan kecil menepuk punggung seseorang yang bergetar kedinginan yang sedang berada di pangkuannya.
"Tou-chan~ Kaa-chan~"
Rintihan pilu yang berasal dari bibir mungil pemuda yang sedang tertidur itu begitu menyayat hati yang mendengarnya.
"Tenanglah sayang~ aku disini, bersama mu, selama nya ada di samping mu"
Seperti sebuah mantra, kalimat tersebut terucap dengan sangat lembut dari suara berat tadi. Berbeda dengan yang tadi suara berat itu kini berucap dengan sangat lembut. Sambil sesekali mengusap lembut helaian rambut pemuda lain yang berada di pangkuannya, sang pemuda yang kini menatap lurus kedepan ke layar televisi tabung yang masih menyala dan cahaya nya menyinari sebuah kamar yang gelap.
"Kasus pembunuhan dan pembantaian yang di lakukan pelaku ini begitu kejam dan bisa di katakan pelaku tersebut di kategorikan dalam golongan psycopat parah yang di katakan para ahli nya jika menilik dari perlakuannya terhadap sang korban. Dan bukan hanya sekali kejadian ini terjadi, dahulu juga ada sebuah keluarga yang pembantainnya sama dengan kejadian ini. Banyak yang berspekulasi apakah pelaku nya sama dengan yang membunuh satu keluarga di beberapa tahun silam? Atau kah pelaku lainnya? Yang jelas saat ini para polisi bekerja keras untuk menyelidiki kasus ini. Dan sekilas-"
Lap!!
Satu-satu nya cahaya yang berasal dari layar televisi yang menyinari kamar tersebut telah lenyap. Yang tersisa kini hanya sebuah hembusan angin yang bertiup melaluin celah jendela yang terbuka.
Sinar sang surya nampaknya enggan menunjukkan cahaya nya. Sedang sang awan kelabu kini menghiasi langit yang harus nya berwarna biru. Nampaknya pagi yang harus nya di sambut dengan menikmati cahaya sang surya harus tergantikan oleh rintikan hujan yang mulai membasahi bumi.
Di sana di antara gelap nya kamar tersebut ada sebuah mata merah yang menyala di kegelapan.
Splash.. Splash..
Seperti bunyi kepakan sayap yang terbuka terdengar di dalam gelapnya kamar.
Wush..
Dan sang angin yang nampaknya juga masih ingin menambah kesan dingin di pagi yang kelam ini sekali lagi memasuki kamar gelap tersebut seoalah ikut meramaikan keadaan kamar yang senyap.
Namun diantara hembusan angin yang bercampur dengan air hujan juga terdapat banyak bulu yang berterbangan terbawa angin.
"Aku akan selalu bersama dengan mu sayang. Di saat lalu, sekarang maupun masa depan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood & Tears
Mystery / ThrillerGelap, Darah & Air mata. Ketika sekelilingku hanya ada kegelapan yang terlihat, merah darah menjadi penghias di antara gelap nya malam. Ketika cairan pekat merah itu menggenang bak lautan hanya air mata yang mampu di keluarkan. Dunia kelam bergemerl...