A Mark

509 60 10
                                    

Kepulan asap membumbung tinggi memenuhi ruangan bernuansa putih. Tercium bau wangi sabun bercampur aroma citrus jeruk yang manis.

Gelembung-gelembung busa nampak memenuhi bathup yang kini terisi air hangat.

Ceklek kriet~

Engsel pintu di putar dan daun pintu itu terbuka menampilkan sesosok pemuda dengan balutan jubah mandi.

Tap.. Tap..

Berjalan mendekati bathup sang sosok kini telah berdiri di samping bathup yang penuh dengar air hangat juga busa dan wangi citrus kesukaannya.

Sret!!

Byur!!

Melepas jubah mandi nya, kini sang pemuda memasuki bathup itu dan berendam menikmati sensasi menenangkan untuk mengendurkan otot-otot yang kaku.

Sebagian air hangat sudah tumpah keluar karena terisi beban. Sambil menutup mata, pemuda itu begitu menikmati bagaimana indra penciumannya tersumbat oleh wewangian citrus. Menyamakan posisi dengan terlentang menikmati air hangat yang merendam tubuhnya suara ketukan dari luar pintu membuat mata yang sebelumnya tertutup kini menampakkan warna bola mata biru yang sangat menawan.

Tok!! Tok!! Tok!!

"Cepatlah jangan terlalu lama berendam ini sudah malam nanti sakit"

Intonasi yang terucap memang datar tapi makna akan perkataan itu membuat sang pemuda yang bernama Naruto itu sedikit tersenyum.

"Masuklah dan temani aku"

Itu sebuah permintaan yang juga mengandung syarat perintah tak terbantah yang terucap dari bibir mungil Naruto.

Kriet…

Tap.. Tap..

"Kemarilah temani aku"

Setelah berucap Naruto merubah sedikit posisi telentang nya dan duduk memberi ruang di belakangnya agar sosok yang kini sedang melepaskan baju nya untuk ikut masuk berendam di bathup.

Byur~

Lagi, kubik air dalam bathup itu terbuang lagi karena seseorang telah masuk dan ikut berendam juga.

Grep

Mencoba menyamankan posisi bersantainya kembali, Naruto kini bersadar di dada bidang di belakang tubuhnya dengan kedua lengan kokoh memeluknya dari belakang.

Cup cup

Kecupan basah mendadak begitu saja mendarat di leher jenjang tan milik Naruto. Bukan nya terganggu kini Naruto malah memiringkan kepala nya ke kiri guna memberikan ruang kepada sosok dibelakangnya yang kini mengecupi leher kanan nya dengan kecupan memabukkan.

Cup cup

"Hei,

Cup-

-Jika suatu saat nanti aku mati kau akan selalu bersama ku kan?"

"Hn"

"Apa aku bisa mempercayai janji mu itu?"

"Hn"

"Kalau begitu, jangan pernah kau mengkhianatiku, meninggalkanku dan selalu setia padaku. Jika suatu saat nanti jika seluruh dunia membunuh ku tetaplah kau disisi ku meskipun nanti kau akan melihat diriku di bunuh orang lain"

"Hn"

"Ini perintah dan jangan sekali-kali kau membantah nya"

Sang sosok di belakang Naruto hanya menyeringai mendapat perintah dari Naruto. Dan setelah nya sosok itu kembali mengecupi leher Naruto yang kembali menyamakan posisi semula membiarkan lehernya di kecup oleh sosok bermata merah di belakangnya.

Blood & TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang