13. Penyesalan

32.4K 1.6K 3
                                    

Natasya menyumpalkan earphone berwarna putih ke telinganya. Suara merdu milik ed sheeran langsung mengalun ke dalam alat pendengaran gadis itu

Daripada hanya berdiam diri lalu sesekali melirik ke arah Nathan es batu yang terus saja diam seolah tak ada orang di sampingnya. Laki-laki itu memang batu.

Gadis itu bergumam dengan menirukan lirik lagu thinking out loud membuat Nathan menatap iba kepada Natasya yang mungkin merasa teracuhkan karenanya

Bukan Nathan tidak mau berbicara pada natasya, hanya saja Natasya terlalu cerewet untuk laki-laki seukuran Nathan yang notabene nya hanya seorang cowok kaku dengan kepribadian dingin meskipun tidak irit bicara seperti elang

"Nathan, Natasya mama sama papa mau ke hotel daerah senayan. Mau ada acara nikahan anak temen kerjanya papa" ucap Anna yang baru saja turun dari lantai 2 dengan dress hitam semata kaki yang melekat membentuk tubuh proporsial milik wanita berkepala 4 itu

"Pulang jam berapa ma?" tanya Natasya seraya mematikan musik yang mengalun dari ponselnya lalu melepas earphone dan meletakkan nya di atas meja bersamaan dengan benda pipih berwarna rose gold miliknya

Meskipun Natasya mendengarkan musik dengan volume terkeras sekalipun, jika ada yang berbicara pasti gadis itu mendengar.

"Jam 11 an Sya" jawab Dika-papanya yang memang pada dasarnya Anna tidak mengerti jam berapakah acara nikahan itu akan selesai

"Papa sama Mama hati-hati ya" ucap Natasya seraya bangkit dari sofa dan diikuti oleh Nathan

"Iya. Nathan, jagain kakak kamu" pesan Anna yang hanya dibalas anggukan oleh Nathan tanpa ada niatan menjawabnya, jika anggukan sudah mewakili jawaban kenapa perlu dengan kata-kata

"Palingan juga Natasya yang jagain Nathan. Orang Nathan sama kecoa aja takut gimana mau jagain Nata" sindir Natasya membuat Nathan menghembuskan nafas kasar dan tak berniat juga membalas ucapan unfaedah dari kakak perempuannya itu daripada harus beradu mulut nantinya

"Yaudah, mama sama papa berangkat dulu. Natasya baik-baik sama adiknya" ucap Anna membuat Natasya menyalimi tangan kedua orang tuanya yang diikuti oleh Nathan.

Setelah Anna dan juga Dika berangkat, Natasya lebih memilih beranjak ke kamar nya daripada harus terus bersama dengan si batu Nathan yang akan terus-menerus mengacanginya ketika gadis itu berbicara meski hanya 1 huruf

"kak pinjem laptop dong. Laptop gue lemot" ucap Nathan membuat Natasya terhenti di anak tangga ke 3 lalu menoleh ke arah si pembicara

"Ambil aja di kamar" jawab Natasya seraya menuruni anak tangga, sedangkan Nathan berlalu ke lantai 2 dimana kamar kakaknya berada

Natasya melupakan benda pipih kesayangan nya serta earphone yang selalu dibawa gadis itu kemanapun ia pergi, bahkan ke sekolah sekalipun

"Gue bawa" ucap dingin Nathan saat bersimpangan dengan Natasya di tangga dengan tangan yang sudah membawa laptop berwarna putih milik gadis berambut sepunggung itu

'Dasar. Kalo ada mau nya aja baik. Kalo udah selesai? Ya balik lagi ke sifat asli' batin natasya dengan mengingat ucapan baik nathan beberapa menit yang lalu saat laki-laki itu meminta izin meminjam laptop

***

Marioadtm: mlm

Bayuandika: lah si bego

Marioadtm: lo kali bego

Ivanriodp:sesama bego pliss jangan saling menghina

Marioadtm: eh van gue lihat dr timeline twitter gue, Sivia ngepost galau mulu

Bayuandika: di ig jg gitu. Foto barengan ma elo dihapus

Cool V SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang