Tuhan Selalu Ada

55 5 0
                                    

Aku sudah kembali duduk dikelas pagi ini. Seperti biasa, di deretan kursi paling belakang dan selalu sendiri. Aku memang sudah lama bosan dengan aktivitas kelas seperti ini, terlebih setelah aku yakin bahwa ramalan suku maya tak akan jadi kenyataan dan aku tetap tidak bisa melanjutkan pendidikan. Terakhir kali aku berada diluar kelas dan asyik merokok, aku kedapatan lansung oleh kepala sekolah. Tapi sepertinya beliau juga tahu bagaimana apa yang terjadi sehingga aku sering diluar daripada didalam kelas. Jadi tidak ada ancaman dipanggil orang tua atau bahkan dikeluarkan dari sekolah seperti biasanya. Kalau kepala sekolah lakukan itu lagi, aku akan sangat senang hati menerimanya.
Kepala sekolah tidak mengancam apa-apa dan malah memberi nasehat serta cenderung meminta tolong agar aku tetap masuk,"walaupun tidak mau belajar, setidaknya jangan keluyuran diluar kelas terus. Agar jangan terkesan memberikan contoh yang buruk untuk adik-adik kelasmu". Yaa karna pertimbangan itu saja, aku memilih untuk menguatkan iman dan keteguhan hati untuk kembali nimbrung didalam kelas bersama yang lainnya.
Sepertinya hari ini tidak akan ada pelajaran seperti biasanya. semakin mendekati ujian nasional maka intesitas belajar dikelas akan dikurangi dan akan lebih banyak diisi dengan ceramah spritual dan ceramah-ceramah motivasi dari para guru. Hari ini sepertinya juga akan begitu. Aku secara pribadi sudah terlalu banyak mendengar kata-kata motivasi dan penyemangat seperti itu. Bukan hanya dari guru, tapi juga dari teman, yang jauh atau yang dekat, mantan pacar, mantan dari mantannya pacar, adik kelas yang tidak sempat menjadi pacar dan banyak lagi. Semuanya pasti selalu menyemangati dan memberikan motivasi. Yang hanya ada ratusan kata-kata motivasi tapi tidak ada seorangpun yang mau berdonasi, nyumbang atau menjual tanahnya untuk biaya kuliah nantinya. Kalau ada kan lebih kongkrit dan akan lebih afdhol dunia akhirat.
Seorang guru masuk kekelas. Namanya buk nina, guru akuntansi semenjak kami kelas 2. berbadan kecil dan suara yang kecil pula, lembut dan sangat baik. Karna itu, semua mahasiswa IPS menjadikannya salah satu guru favorit, aku salah satunya. Aku tahu dia masuk kesini bukan untuk memberikan pelajaran. Karna memang tidak ada jadwalnya di jam seperti ini. Kalau begitu sudah pasti, beliau akan berceramah dan memberikan kata-kata motivasi. Aku? Harus mendengarkan bualan motivasi tanpa solusi kongkrit lagi.
Buk nina mulai berbicara didepan, dimulai dengan sapaan dan basa basi lainnya. Menanyakan kabar, mantan dan basa basi. Aku tidak terlalu menyimak basa basi itu, aku lebih suka dibelakang melakukan hal lainnya. Setelah begitu lama berbicara didepan dan aku masih tak begitu mendengarkan. Sampailah pada sebuah kata-kata dan kalimat yang menurutku, aku harus mendengarkannya.
"kalian tahu ikhlas?" buk Nina bertanya kepada seluruh makhluk dikelas itu. Semua orang serentak menjawab, "tahu buk". "jika begitu, hanya itu yang perlu kalian lakukan untuk saat ini sembari tetap berusaha dan berdoa, sampai hasilnya dikeluarkan". Buk Nina melanjutkan ceramahnya. Aku semakin penasaran dan tetap ingin fokus mendengarkannya. Apa yang sebenarnya ingin disampaikan ibuk ini.
"kalian sudah berusaha sekuat tenaga dan belajar setiap hari hanya untuk menghadapi ujian ini. Jangan terlalu takut dengan seperti apa hasilnya nanti. Percayalah, bahwa setelah ada ikhtiar, ada takdir yang menentukan".
Aku semakin penasaran dan tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya ingin ibuk Nina sampaikan. Sampai beliau melanjutkan kembali. "percayalah, ada dzat yang maha kuasa yang sudah mengatur semuanya, termasuk mengatur kelulusan kalian. Semua usaha dan doa yang telah kalian lakukan, pasti akan dibalas dengan sebuah hasil yang setimpal. Jika kalian percaya Tuhan, maka kalian juga harus percaya bahwa Tuhan maha kuasa dan maha menentukan segalanya. Jika kalian percaya Tuhan, maka kalian percaya Tuhan Menciptakan kalian dan menciptakan Alam semesta beserta seluruh isinya. Maka yang tidak boleh kalian lupakan adalah, kekuasaan Tuhan juga akan terlibat didalam hasil ujian kalian. Jika Tuhan bisa menciptakan kita semua, maka tidak ada alasan dan hambatan bagi Tuhan untuk juga menentukan masa depan kalian, termasuk kelulusan kalian semua".

JUNGKAI SI PETANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang