seventeen

5.7K 1K 104
                                    

sebisa mungkin gue berusaha menahan diri buat gak menyalahkan siapapun disini.

setidaknya, meskipun gue belum bisa lepas dari rasa sakit hati, tapi gue bisa terbebas dari rasa dendam.

jadi ya, biarpun hampir tiap hari gue papasan sama kak taeyong, gue biasain aja.

seolah-olah kejadian di hari itu gak pernah terjadi. padahal dalam hati gue masih suka mencak-mencak tapi yaudahlah.

yang jadi masalah sekarang itu adalah kak taeyong yang tiba-tiba muncul dengan rusuh bareng kak yooa ketika gue lagi bikin tugas di rumah ten bareng doyoung sama joy juga.

awalnya sih, dia kaget liat gue tapi terus lemparin senyum kecil yang gak gue yakini ikhlas.

setelahnya, dia langsung heboh sendiri minta pertanggung jawaban ten atas ketidakjelasan sponsor buat kompetisi tari ukm mereka.

"buru napa ten, gue dari kemarin udah ditanyain sc nih! biar jelas juga target budget kita," omel kak taeyong sambil rebahan di atas sofa.

kak yooa yang notabenenya sekretaris acara kompetisi tari itu cuma geleng-geleng kepala liat ketua panitianya.

"bacot lu bang, sabar dulu napa! ini bentar lagi selesai kok, abis itu boleh deh lo miliki ten seutuhnya," timpal doyoung sewot.

"najis!" jawab ten sama kak taeyong kompakan yang bikin seisi ruangan cekikikan.

"sini ren, biar gue aja yang bikin kesimpulan sama covernya. ten lo bikin daftar isi cepet!" perintah joy.

gue menggeliat bahagia ketika joy ambil alih laptop dari gue. akhirnya lepas juga dari satu tugas terkutuk itu.

"aLAAAAH bangsat," teriak seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah kak taeyong.

otomatis semua perhatian beralih ke dia.

ini posisinya kita semua lagi lesehan di bawah sedangkan kak taeyong tiduran di atas sofa sambil fokus liatin hpnya. berasa tuan rumah ya.

tapi ekspresi dia mengingatkan gue pas kita ketemu di perpus.

mukanya ditekuk, sorotan matanya tajam, garis wajahnya tegang, dan dia terus-terusan mendengus kasar.

dengan kata lain, dia keliatan garang. sampe serem sendiri gue liatnya.

"kenapa sih temen lo itu?" bisik gue sambil nyenggol lengan ten.

dia langsung naikin sebelah alisnya. "stres kali dia, dari kemaren uring-uringan sendiri. obatin gih, lo kan dokter cintanya."

"bacot!" semprot gue sambil dorong badannya ten sampe dia hampir kejengkang.

"yuren nganggur kan? temenin aku ambil minum yuk," ajak kak yooa yang langsung gue iyakan.

petaka ketika emak bapaknya ten gaada di rumah gini deh. gaada yang ngasih kita sesajen. jadi daritadi kerja kelompok pun cuma nyemilin permen sama keripik doang.

"ren, kamu lagi deket sama taeyong ya?" tanya kak yooa yang bikin gue kicep. dia ketawa aja ketika liat gue shock karena pertanyaannya. "santai aja sama aku ren."

"yaaa, gitu deh kak," jawab gue ngelantur sambil ngambil sebotol sirup dari lemari es.

abisnya masa mau gue jelasin panjang kali lebar tentang hubungan gue sama kak taeyong? keburu dehidrasi nanti anak-anak yang lain.

"kalo mau cerita, hubungin aku aja. kadang aku kasian kamu curhatnya sama ten terus, pasti dia gak bener ya kalo ngasih saran?"

"siap kak! kakak emang paling ngerti. heran aku kok kakak mau sama ten," ujar gue dan kak yooa cuma mesem-mesem nanggepin perkataan gue.

cinta emang kadang buta hhh

ten sama joy udah lepas dari laptop yang sedari tadi dipantengin yang artinya tugas kita udah selesai.

doyoung juga sibuk sama hpnya, snapgram-in ini itu.

"NAH INI DIA YANG DITUNGGU-TUNGGU!" seru doyoung begitu liat kak yooa sama gue bawa sirup dan kue kering dari dapur. "kak yooa idaman banget sih."

"iyalah, calon gue gitu," timpal ten yang direspon muntah palsu sama joy dan gue.

"sebuah keajaiban tau bidadari kayak kak yooa mau sama penghuni bumi macem lo!" celetuk joy, tawanya doyoung seketika pecah.

"setuju gue! ini mah harus masuk tujuh keajaiban dunia ya," sambung doyoung.

"hEH ngomong apa lo tadi?" sungut ten
yang bikin kak yooa menghela nafas pasrah.

"berantem mulu kayak bocah!" kata kak yooa. "eh, masalah kamu sama taeyong udah selesai?"

oh iya. ngomong-ngomong soal kak taeyong kok orangnya ngilang sih? atau jangan-jangan dia udah pulang? tanpa pamit ke gue?

oh iya gue siapanya ya :-)

"udah kok, orangnya di balkon sekarang," jawab ten sambil nyomot kue salju. "ren, lo disuruh keatas sama dia."

"hAH?"

"budek ya lo, taeyong nyuruh lo ke balkon," katanya.

gue diem sejenak. anak-anak yang lain malah jadi ngeliatin gue. ampas emang ten gak bisa dikecilin apa volume suaranya.

tapi emang dasarnya hati sama otak gak sejalan. otak gue udah bilang jangan, tapi kaki gue malah dikontrol penuh sama hati.

🐾

ini nct dream beneran abis nonton showcasenya seventeen apa gmn duh jadi ambyar sendiri😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini nct dream beneran abis nonton showcasenya seventeen apa gmn duh jadi ambyar sendiri😭😭


btw terima kasih yang telah membaca cerita ini udah 1k aja readsnya aq senang💜

jadi? ❣taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang