'Drrrt.. Drrrt.. Drrt.'
Mataku menoleh pada ponsel yang sedari bergetar di atas meja, ku taruh cemilan yang sedari ku genggam dan mengambil ponsel yang bergetar itu..
"Ah wanita itu." lirihku sembari menatap nama yang tertera di layar ponsel itu.
"MINGYU-YA ADA TELEPON." Teriakku dengan sesekali menoleh ke belakang.
"SIAPA?" Tanya lelaki yang kini masih berkutat dengan ramyeonnya.
"PACARMU." Jawabku kembali memfokuskan mataku pada acara yang kini ku tonton.
Dia berjalan dengan membawa nampan dan berjalan dengan pelan, menaruh nampan berisi dua mangkok ramyeon juga colla.
"Wanitamu menelepon." Ucapku tanpa melihat wajahnya.
"Ah apa dia tak ada jadwal." Ucapnya sembari mengetik sesuatu pada ponselnya.
"Mana ku tahu, kau kan pacarnya bodoh." Ucapku kembali memakan cemilanku.
"Ah nuna tidak perlu cemburu seperti itu." Ucapnya kembali dengan senyum yang memperlihatkan gigi taringnya yang menawan.
"Benarkan kau pacarnya, aku hanya seorang manager dari Seventeen bukan manager dari.."
"STOP JANGAN LANJUTKAN!" Teriaknya sembari membekap mulutku.
"Kau tau kan bisa saja di sekitar kita ada Dispatch atau semacamnya." Lanjutnya.
Tanganku terus memberontak mencoba melepaskan tangannya..
"Cih bau bumbu ramyeon." Lirihku sembari melirik sinis lelaki yang kini tengah menyengir.
Aku mengambil ramyeonku, dan mulai memakan masakan dari Mingyu. Harusnya sore nanti Seventeen ada acara di salah satu stasiun tv, namun saat tiba di dorm hanya Mingyu yang tengah menonton tv, dan BooSoonSeok yang tengah tertidur pulas di kamarnya masing-masing.
"Yang lain kemana?" Tanyaku mencoba memecahkan keheningan, juga sedari tadi tak sempat bertanya.
"Coups hyung dan Jeonghan hyung sedang double date, yang lain mungkin jalan-jalan." Jawabnya.
"Kau gila? Double date di tengah siang bolong seperti ini."
"Nyatanya memang seperti itu."
"Ya kau tau kan aku baru beberapa bulan menjadi manager kalian." Ucapku di jawab dengan anggukan olehnya.
"Ku harap kalian bisa menjaga secret dating kalian, kau tau kan ada sebagian fans yang terlalu berlebihan terhadap kalian." Lanjutku kembali dengan jawaban anggukan olehnya.
"Aku tak ingin karier kalian tak berjalan mulus karena hal normal seperti dating ini." Lanjutku.
"Kau benar nuna." Jawab Mingyu kembali memamerkan gigi taringnya.
"Dan.. Tunggu sebentar." Ucapku terhenti karena ponselku berbunyi.
"Hallo."
".............."
'Deg'
Hatiku seakan berhenti saat mendengar ucapan dari sebrang sana, mataku seketika menatap Mingyu yang masih melahap ramyeonnya.
"Baik, kami akan segera kesana." Ucapku terakhir dan menutup teleponnya.
"Wae?"
"Cepat beritahu semua member untuk segera pulang, kita akan menemui CEO hari ini juga sebelum jadwal perfom kalian." Ucapku.
"Ey tumben sekali, ada apa?" Tanya Mingyu lagi.
"Mereka berdua lagi-lagi ketauan Dispatch." Lirihku membuat Mingyu menganga.
"APA? NUNA APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG???" Teriak Mingyu membuat ketiga manusia yang tertidur itu keluar dari kamarnya.
"Ada apa?" Tanya Hoshi.
"Coups dan Jeonghan ketauan lagi Dispatch." Jawabku singkat.
"Arrggghhh aku hampir gila!" Lirihku sembari mengacak-acak rambutku.
"Nuna yang tabah, nuna kan baru beberapa bulan jadi manager kita." Ucap Seungkwan sembari menepuk pundakku.
"Sekarang apa? Kalian juga masih 2 tahun dan pacar mereka berdua bahkan masih terbilang baru di industri hiburan ini." Ucapku sedikit frustasi.
Mereka hanya menatapku iba, terlebih lagi Mingyu yang terlihat ikut khawatir jika hubungannya dengan wanita itu akan terbongkar.
Beginilah nasib seorang manager yang harus dengan sabar dan memutar otak dengan kelakuan 13 lelaki tampan itu.
"Ah perasaanku sebentar lagi aku akan di pecat." Lirihku kembali memakan ramyeonku dengan cepat dan mengisi tenagaku untuk mengomeli kedua hyung tertua grup ini saat mereka sampai di dorm nanti.
FIN.
Absurd ><
Imagine ini hanyalah cerita yang mengalir begitu saja di benakku ><
Tapi apa kalian pernah berpikir jika suatu saat akan terjadi seperti ini juga ㅋㅋㅋㅋ
Baca juga imagine member lain di Mydiamondlifestory 😙😙
Terima kasih ><
