Apartemen Ali

1.8K 40 2
                                    

Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya aku sampai di apartemen tempatku tinggal. Aku sengaja tidak membawanya ke mansionku karena aku ingin beradaptasi dengannya terlebih dahulu dan tidak terganggu dengan pertanyaan Papa,Mama dan Kakakku.

Aku menariknya turun dari mobilku lalu membawanya masuk ke dalam apartemenku.

"Untuk apa kau membawaku kesini?" tanya Prilly

"Untuk tinggal bersamaku, tinggalkan semua pekerjaanmu dan menikahlah denganku" jawabku diiringi senyum

"Cihh! Menikah denganmu? Tidak akan!" jawabnya kekeh tidak mau menikah denganku

"Lalu bagaimana caranya agar kau mau menikah denganku?" tanyaku memancing

"Aku tidak akan menikah denganmu! Dan tidak akan pernah!" Prilly tetap saja kekeh pada pendiriannya

"Oke, sekarang aku ingin kau berhen..."

"Tidak! Aku masih ingin bekerja"

Aku sukses mengancam Prilly, aku baru saja ingin mengatakan aku memecatnya namun dia dengan buru-buru memotong ucapanku.

"Jadi bagaimana Nona?" tanyaku lagi

"Izinkan aku untuk berpikir" jawabnya terlihat pasrah

"Pikirkanlah baik-baik! Dan jangan sampai calon anakku nanti lahir tanpa seorang ayah" sahutku sekilas melirik perut Prilly yang rata

"Calon anak? Kau pikir aku hamil?" pekiknya terkejut

"Maybe yes maybe no, lagipula aku sudah menanamkan benihku di dalam rahimmu" jawabku santai dan perlahan ku tarik pinggang rampingnya agar tubuhnya mendekat padaku

"Lepaskan!" seru Prilly sambil memukul lenganku, aku tertawa kecil

"Temani aku istirahat" aku menariknya memasuki kamar pribadiku di apartemenku

"Aku tidak mau jika harus memuaskan nafsumu lagi" Prilly berusaha melepaskan tanganku yang melingkar dipinggangnya

"Hanya bercumbu sedikit saja" aku memaksanya duduk di tepian ranjang lalu ku menarik tengkuknya dan melumat bibir tipisnya

"M...mbbt...mmm" dia berusaha mengatakan sesuatu tapi aku tidak memperdulikannya.

Setelah melumat bibirnya, ciumanku mendarat di leher jenjangnya dan meninggalkan beberapa kissmark disana. Tanganku yng tidak bisa diam akhirnya meraba-raba gundukan dibalik bajunya, dia beberapa kali memukul tanganku sampai dia sendiri yang terbakar gairah dan tidak mampu lagi memukuliku.

"Lepaskan a...ku" ucap Prilly terbata-bata

"No!" jawabku singkat dan melanjutkan aksiku.

Author Pov

Prilly tidak mampu menahan gairahnya sendiri karena Ali yang terus merangsangnya, iapun pasrah menerima Ali yang menyetubuhinya untuk kedua kalinya.

"Emmm.. Ah... Le... Pas!" desah Prilly dengan memohon untuk dilepaskan.

Sehelai benangpun tidak melekat di tubuh mereka.

300 lebih...
Dikit aja... Besok dinext lagi...
Maaf typo bertebaran....
.
Jangan lupa Vomment readersku sayang...
.
#Sari :*

Don't Ever GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang