#3

42 0 0
                                    

“setiap orang pasti mengalami apa yang di namakan patah hati. namun jika seseorang yang karena patah hati membahayakan dirinya sendiri adalah orang yang belum dewasa untuk melihat sisi lain di balik patah hati. patah hati adalah sebuah awalan baru, mencari cinta baru demi hidup yang lebih baik, patah hati adalah pengalaman. satt kau mengenal cinta tanpa adanya patah hati, maka itu artinya kau belum merasakan arti cinta yang seseungguhnya.

~BrokenHeart~

*****

Preview #2

"karena tatapanku selalu tertuju pada bibirmu, dan bahkan jika aku tidak menahan diriku seperti sekarang ini, aku bisa saja menghapus lipstik di bibirmu ini langsung dengan bibirku"

#3

Aku masih saja bergelut dengan selimutku ketika suara panggilan itu mengganggu kenyamanan tidurku.

“Tuan puteri, sudah saatnya bangun”

Bahkan kini aku merasakan goncangan pelan pada tubuhku, aku semakin merapatkan diri di balik selimut dan mulai berguman pelan.

“Aku masih sangat mengantuk, tunggu 5 menit lagi ya, Oppa.."

Terdengar suara kekehan dari orang itu. “aku bukan pelayan pribadimu itu Tuan Puteri”

Aku tidak terlalu mempedulikan perkataan orang itu dan masih dengan setia menutup mataku. “baiklah, apa aku perlu memberikan kecupan untuk membangunkan puteri tidur ini?”

Kesadaranku sedikit terkumpul saat ku rasakan tekanan pada ranjangku. Ko gosok-gosok kedua mataku dan perlahan mulai membuka kedua mataku.

Reaksi awalku adalah terdiam kaget saat melihat namja yang berstatus sebagai ’tunanganku’ itu ada di atas ku, lebih tepatnya menindihku dengan senyum mesumnya.

Dan reaksi kedua adalah, memberikannya tatapan tersadisku dan berkata kejam. “adalah hari buruk saat yang ku lihat pertama kali di hari ini ialah wajahmu Mr.Psycho!”

“kau berat bodoh!” dan itulah reaksi ketigaku, menendangnya dengan keras sehingga ia merubah posisinya.

“biasanya seorang gadis akan berteriak histeris ketika melihat ada seorang pria yang pada pagi hari tiba-tiba ada di kamarnya”

“aku tidak bodoh seperti mereka” ujarku sambil beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi. Namun pertanyaannya membuat langkahku terhenti.

“kau selalu tidur dengan pakaian seperti itu?”

Aku berbalik dan menatapnya. “apa maksudmu dengan ‘pakaian seperti itu’? perlu kau ketahui bahwa ini adalah piyama,tuan Kim.”

“dengan kain setipis itu?” tanyanya heran, aku melihat ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku tidak mau meladeninya lagi dan memilih segera masuk ke kamar mandi.

*****

“Namjoon Oppa,
kemana jepit rambut berwarna cokelatku?”

Selang beberapa detik setelah aku berteriak demikian, Namjoon oppa langsung datang ke hadapanku dengan membawa barang yang ku maksud.

“tata rambutku sekarang….” perintahku. Ya,Kim Namjoon adalah pelayan pribadiku dan kewajibannya adalah mengurus segala keperluanku, semua kebutuhanku dalam sehari penuh dan termasuk menata rambutku.

Dari kaca rias aku dapat melihat pantulan pria yang kini duduk bersedekap dada di belakangku, pandangan matanya terlihat begitu menelisik dan aku sangat tidak suka itu.

“Kau selalu seperti ini?” tanyanya entah pada maksud yang mana. Aku hanya mengerlingkan mataku jengah dan sesaat setelahnya sebuah pemikiran terlintas di benakku.

My Fiance || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang