ONE...

27 6 3
                                    


Tap... tap... tap...

'Kore wa doko?'*

Aku terus berjalan di dalam kegelapan ini. Tak tahu kearah mana aku harus pergi, aku hanya terus berjalan lurus ke depan.

'Oh hikari!'**

Kedua kaki ini kubawa berlari menuju cahaya remang-remanng di depan sana. Berharap bisa keluar dari jalan gelap ini.

Tuut... tuut... tuut...

Ku pelankan laju lari ini saat mendengar suara yang sangat familiar di telingaku. Dan saat aku telah sampai dicahaya itu, aku melihat banyak orang yang berlalu lalang di sana.

Tapi yang membuatku heran, mereka semua berjalan dengan gontai dan menatap kosong kedepan juga menggunakan pakaian warna putih.

Aku menatap sekeliling, di sebelah kiri ada beberapa orang sedang mengantri di depan suatu ruangan-seperti loket atau memang itu loket-untuk mengambil kertas seperti tiket. Di sebelah kanan ada banyak orang berdiri seperti menunggu sesuatu. Dan tak lama kemudian sebuah kereta berhenti tepat di depan rombongan itu.

Aku menunduk, memeriksa diriku. Dan ternyata aku juga menggunakan baju putih dan ditangan kananku terdapat sebuah kertas bertuliskan angka '360'. Aku tak mengerti maksud angka itu apa. Dan yang lebih membingungkan, sejak kapan kertas itu ada digenggamanku?

Pluk!

Aku segera menoleh kebelakang ketika sebuah tepukan mendarat dipundak-ku. Dan aku sekarang berhadapan dengan seorang gadis cantik memakai minidress putih dengan renda dibagian bawah.

"Omedetou!"*** serunya lalu dia membuka buku bersampul merah yang dibawanya. "Kau adalah roh yang mendapat kesempatan untuk berengkarnasi karena mendapat tiket dengan angka '360', bisa dibilang kau adalah roh yang beruntung." Ia kembalu menatapku. "Watashi wa faora to iimasu."****

'Roh? Roh yang beruntung? Apa maksudnya ini?'

'Tu-tunggu.... apa... aku sudah... ma-'

"Tidak kau belum mati. Tapi setelah kau melakukan penyebrang, ya... begitulah." Jawabnya.

Aku terdiam mendengar jawabannya. Menghembuskan nafas, aku kembali melanjutkan jalan menuju gerbong kereta yang terbuka. Orang-orang mulai memasuki gerbong itu.

"Eeh~ doko iku no~?***** Jika kau pergi, kau tidak akan diberi kesempatan lagi. Apa kau tidak mau hidup kembali?" tanya Faora sambil menghadang di depanku.

'Entahlah. Perasaanku mengatakan itu menyusahkan, dan aku tidak peduli. Juga aku tak ingin kembali ke 'dunia' itu lagi.'

"Apa kau tidak ingin mengingat kehidupanmu dulu di dunia? Kau tidak ingin menebus dosamu?"

'........'

Faora menghembuskan nafas. "Sayangnya kau tidak bisa menolak permintaan dari 'Bos' ini." Katanya tenang.

'Bos?'

"Eto... bisa dibilang 'Dia' yang mengatus segalanya."

'........'

Faora tersenyum manis dan menarik tanganku untuk mengikutinya. "Aku adalah Pembimbingmu dalam masa percobaan ini."

'Percobaan?'

"Ya kau akan diuji pada masa ini, apa kau layak untuk berengkarnasi atau tidak. Dan nanti kau akan menjadi Kokonoe Ashiela."

Aku menghentikan langkahku. 'Kokonoe Ashiela? Siapa itu? Nama yang aneh.'

Faora menatapku dalam. "Sa~ aku tak tahu menahu tentang namanya dan dia adalah pemilik tubuh yang akan kau tempati."

Dia kembali menarik tanganku menuju pintu setinggi tiga meter. Tapi perasaanku mengatakan itu adalah sebuah 'gerbang'.

"Ini adalah gerbang menuju dunia fana." Kata Faora seolah memperjelas isi pikiranku.

Faora menekan sebuah tombol yang berada di sebelah kiri gerbang dan tak lama gerbang itu terbuka. Faora mendorong punggungku, menyuruhku bergegas masuk dan...

'!!!'

Aku seperti terjun bebas di atas langit, dan itulah kenyataannya. Aku melihat ke atas kearah dimana aku melakukan terjun bebas dan disana Faora juga ikut terjun bebas bersamaku.

'Tunggu apa kau.... seorang malaikat?'

Faora tertawa riang mendengar pertanyaanku. "Ma~ kau bisa menganggapku seperti itu." jawabnya dengan senyum manisnya yang khas.

Tak lama awan hitam disekelilingku memudar dan digantikan pemandangan kota-aku tak tahu nama kotanya-pada siang hari dari atas sini. Terlihat bangunan rumah yang tersusun rapi dan gedung-gedung pencakar langit serta kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang.

"Baiklah semoga beruntung, Ashiela-chan!"

###

*Dimana ini?

**Oh cahaya!

***Selamat!!

****Namaku Faora

*****Eeh~ kau mau kemana?

###

Yosh!!!!

Cerita baru lagi...

Hehehe...

Iya Inggit tahu apa yang kalian pikirkan

"Yang cerita sebelah aja belom kelar, eh udah cerita baru aja!!"

Huaa gomen minna-san!!!


Nah kalo ada respon ni cerita

Inggit janji bakal Updet dua-duanya

Jja Mata Nee...

AsokaFlower

You Like A SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang