chapter 8 : Yoo In Ha / Kim Myung In ?

865 79 9
                                    

Hyekyo telah berada di altar bersama dengan minho.. Minho sangat terpukau dengan kecantikan hyekyo walaupun saat ini wajahnya tertutupi oleh kerudung putihnya

" Sekarang ucapkan lah janji sucimu nak " ujar sang pastur setelah melakukan beberapa arahan pada minho

" ne.. Baiklah " jawabnya

" Hyekyo disini aku akan melakukan janji suci untukmu sebagai seorang suami untukmu, dan aku berjanji padamu untuk selalu menjagamu, mencintaimu,  membahagiakan mu,  menerimamu apa adanya..menerima segala kekurangan dan kelebihanmu.. aku akan selalu berada disisimu baik suka maupun duka.. Akan kita lalui bersama-sama. Aku telah bertemu denganmu dan telah mencintaimu dengan tulus, begitu Indah takdir yang dituliskan tuhan untukku sehingga aku dapat menemukanmu.. Orang yang mencintaiku sepenuh hatimu .. Aku akan selalu mencintaimu, dan tak akan kubiarkan ada yang memisahkan kita kecuali maut.. Apakah kau bersedia menerimaku untuk menjadi suamimu? "

tanya minho setelah selesai mengucapkan janji suci untuk hyekyo.. Dengan wajah yang berseri-seri dia menunggu jawaban dari hyekyo.. Begitupun para tamu undangan dan keluarga yang menungu jawaban hyekyo.

" Andwee "
jawaban hyekyo seperti menggema diseluruh ruang gereja. Dan saat itu juga semua tamu undangan terkejut akan jawaban hyekyo.. Termasuk minho dan keluarga hyekyo

" apa yang dikatakan mempelai wanitanya eoh? "

" apa mereka dijodohkan? "

" kasihan sekali mempelai prianya "
Kira-kira seperti itulah ucapan-ucapan para tamu undangan yang berbisik satu sama lain membicarakan hyekyo sekarang.
" hyekyo-ah jangan bercanda chagi " ucap minho tersenyum getir untuk menutupi rasa takut dan terkejutnya itu.

" apa yang kau katakan nak?  Cepat katakan yang benar.. Jangan bercanda "
Ucap eomma dan appa hyekyo

" aku tidak bercanda!!  Apa wajahku terlihat bercanda? " balas hyekyo dengan masih menatap tajam kearah minho

" apa yang kau katakan eoh? " tanya minho dengan mata yang berkaca-kaca

" iyaa nak.. Pernikahan bukanlah permainan.. Sekarang ayo lanjutkan janji sucinya " ujar sang pendeta yang brusaha menasihati hyekyo

" tidak akan ada pernikahan yang berlangsung disini!! Pergilah!! " teriak hyekyo pada semua tamu undangan yang ada didalam gereja.  Lalu dia berlari keluar dari gereja.

" hyekyo tunggu! " minho mengejar hyekyo yang meninggalkan altar pernikahan mereka begitu saja

" hyekyo kau mau kemana? " teriak eomma hyekyo sebelum meminta maaf pada semua tamu undangan yang hadir. Hyekyo berlari menuju kegerbang gereja tapi dengan cepat minho mencegahnya

" apa yang kaulakukan eoh? " tanya minho masih dengan matanya yang berkaca-kaca.
" Seharusnya aku yang bertanya apa yang kalian lakukan!! " teriak hyekyo pada minho yang masih memegang pergelangan tangannya dan hyekyo melirik eoma dan appa nya yang menyusul.
Minho, beserta eomma dan appa hyekyo saling bertatapan karna bingung dengan apa yang dibicarakan hyekyo.

" apa maksudmu hyekyo!! " bentak appa hyekyo yang mulai kesal akan tingkah sang putri

" Tidak mungkin jika kalian tak tahu maksudku eoh?  Kalian mengetahuinya lebih dari aku!! "
Jawab hyekyo berteriak dan melepaskan tangan minho dengan kasar, dan mata yang memerah karena terus meneteskan liquid beningnya.
" Katakan apa maksudmu? " tanya minho yang bingung

" Apa yang kalian sembunyikan dariku? " hyekyo kembali berteriak karena sudah sngat marah.  Seketika itu orangtua kyo juga minho diam tertegun dengan ucapan hyekyo.

"S.. Sayang a..apa yang kami sembunyikan dari mu eoh? Tak ada " ucap eomma hyekyo dengan lembut

" cukup eomma.. Cukup.. Aku tahu semuanya.. "

Fated To Lose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang