Senyuman manis mengembang dikedua unjung bibir seorang gadis yang tengah merayakan keberhasilanya memenangkan lomba yang bergengsi di muka umum. Sebuah suyapan kecil meluncur menuju mulut gadis ini dengan mata terpejam gadis ini membuka mulutnya.Entah kenapa sebuah percakapan kecil mengarahkan pertandingam basket antara ayah dan anak. Gadis ini tersenyum manis karena mendengar permohonannya bisa dikabulkan.
Dengan lahap gadis ini memakan semua makanan yang disediakan dengan senyum. Dia merasa kalau hari ini adalah hari dengan senyum mengembang. Beberapa orang yang mengenal gadis ini pasit tahu kalau gadis ini tidak pernah tersenyum sekalipun tapi hari ini dia akan terseyum sepanjang hari karena senyumannya sangat dirindukan.
Pintu terbuka perlahan. Dibaliknya ada banyak orang untuk menemui gadis ini. Semua orang membawa keranjang buah dan bunga. Gadis ini terlihat senang karena ia bisa memakan buah pemberian semua orang.
“ini Lex untuk kamu. Anggap saja ini hadiah keberhasilan kamu memenangkan lomba” ucap pak Consaint dengan senyum mengembang dan memberikan sekeranjang buah untuk Alex makan. Alex menerima dengan senyum membalas.
Afle dan Aron memberikan sekeranjang bunga asli. Alex mengucapkan terimakasih dan tersemyum manis kearah Afle. Afle dan Alex saling menatap. Alex melihat gambaran yang tak masuk akal karena Alex melihat sesosok gadis yang sangat mirip dengannya. Alex bingung karena kejadian itu sama persis dalam kejadian sepuluh tahun yang lalu tepatnya Alex masih berumur delapan tahun.
“mah tolong belikan kapas gula itu”
“baiklah, tapi kamu harus tunggu disini. Jangan sampai kamu menyebrang jalanan yang ramai ini” ucap wanita parubaya itu beranjak dari tempatnya berlutut dan langsung membeli kapas gula. Wanita parubaya itu melambai ke anaknya dan mengisyaratkan bahwa kapas gula sebentar lagi akan jadi.“ah mamah lama, daripada aku harus menunggu disini lebih baik aku menemui mamah” ucap gadis kecil ini dengan senang. Ia melangkah dengan senang karena akan menemui ibunya dan makanan favoritnya. Gadis kecil ini tak menghiraukan apapun yang ada di sampingnya karena tengah focus dengan incaranya.
“awas!!!” teriak seseorang mencoba menyelamatkan gadis kecil ini.
“Alex!! Kamu kenapa??” ucap seseorang mencoba membuyarkan lamunan Alex. Dengan kikuk Alex menjawab kalau dia tidak apa-apa. Alex mencoba mengupulkan memory yang telah berpencar selama beberapa tahun terakhir ini.Semua orang terlihat bahagia didalam ruangan Alex. Tapi Chery tak merasa bahagia karena dihati Chery sudah meluap amarah yang sangat banyak terlagi Afle bercakap dengan Alex sangat dekat seperti seorang kekasih yang belum pernah terjumpa.
Diana memberikan sebungkus kue dari titipan neneknya untuk Alex.Alex membuka dan kaget karena Alex belum pernah di berikan kue seperti ini. Diatas kue mangkok terlihat gambar wajah Alex dan kawan-kawan dan dibawahnya bertuliskan BFF.
“Diana aku mana?, masa grandma olif hanya ngasih ke sheila” ucap Roy sedih karena tidak mendapatkan kue buatan nenek Diana. Diana tersenyum dan langsung memberikan sebuah kue untuk Roy. Roy berterimakasih dan dengan lahapnya ia memakan kue itu.
Alex merebahkan tubuhnya diatas kasur dan mencoba fukus di satu titik atap. Alex menatap lekat dan berusaha lebih berkonsentrasi lagi. Alex terdiam dan lama kelamaan ia merasa sangat ngantuk. Itulah salah satu cara untuk membuatnya tertidur cepat.
Satu persatu orang keluar dari pintu keluar karena mereka merasa lapar dan bosan dalam ruangan Alex yang sedikit ramai. Orang yang tersisa dikamar hanyalah Afle, Aron, Roy dan Diana. Masing-masing dari mereka mempunyai alasan yang pasti. Aron dan Afle tinggal karena masih kangen dengan wajah Alex yang berparas cantik tapi agak tomboy. Roy tinggal karena merasa bahwa ditempat Alex banyak makanan jadi dia masih focus dengan makananya. Tak tertinggal Diana, Diana memiliki alasan yang cukup bagus karena Diana ingin menjaga Alex selama dirumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save My Heart
Romancebercerita tentang seorang gadis tomboy yang merasa bahwa orang yang tampan bukanlah orang yang patut dicontoh. penasaran? cuz dibaca ceritanya. Sebenarnya ini adalah novel yang pernah kubuat tetapi tak pernah sekalipun aku mengirim novel ini kepen...