Vasha day 1

23 5 4
                                    

Pagi yang seharusnya indah di awali dengan amarah sang ibu karena vasha menolak untuk pindah rumah ke kota megapolitan atau biasa disebut,

Jakarta.

"mah... Vasha gamau pindah, disini kan lebih enak lebih adem, jakarta kan panas mah"

Vasha memberenggut kesal karena ia harus menerima kenyataan bahwa tinggal menghitung hari lagi ia akan pindah ke kota megapolitan yang luas membentang disana.

"gak ah, kamu berani ngelawan mama yah. disana mama udah kenal kok sama orang orang nya. mama kan juga punya temen di jakarta sayang"

Anna- mama nya Vasha sedang membenahi ruang tamu pun harus menjawab ocehan anaknya akibat anaknya yang satu ini terus saja mendumel tidak jelas tidak mau pindah rumah.

"mah nanti kita di jakarta rumah nya gede gak? terus nanti kolam berenangnya segede apa? oya nanti di jakarta juga kaila sekolah dimana mah?"

Kaila- adek Vasha yang sudah kelas 2 SMP masih saja cerewet jika urusannya dengan pindahan. apalagi, dulu ia sangat kegirangan sewaktu ia melihat rumah baru nya yang kini ia akan tinggalkan dan hijrah ke ibu kota Indonesia.

"duh cerewet banget sih kamu,kita  harus bersyukur sama apa yang kita dapat. nanti kamu bakal satu sekolah sama kak Vasha kok"

"APAA?!" Vasha dan Kaila sontak kaget secara bersamaan pada waktu yang sama pula dan detik yang sama. 

Kaila berdesah kesal karena di persatukan disekolah yang sama dengan kaka nya Vasha. dirumah saja mereka hobi berantem kalau bukan Anna yang memisahkan. bisa bisa kalau mereka satu sekolah bakal ada perang setiap harinya.

"yaudah kalian beres beres aja dulu. jangan lupa packing ya besok subuh kita udah harus bangun dan siap siap" Teriak Anna dari ruang tamu.

"Ay ay capten" Sontak mereka berdua mengangkat satu tangan dan hormat seperti sedang upacara bendera kepada Anna.

~~~

Vasha memasuki kamar nya yang berada di lantai dua rumah. Ia berniat membuka kenop pintu, tetapi ia urungkan kembali niat nya karena melihat bingkai yang menunjukan potret nya dengan sang ayah.

Vasha pun mengambil bingkai yang terpajang di tembok dekat pintu kamar nya. Ia sangat merindukan sang ayah yang sudah lama meninggalkannya sekitar 4 tahun yang lalu. Ia tidak ingin pindah rumah karena ia mengenang kenangan bersama sang ayah dirumah ini.

"Pah, Vasha kangen banget sama papa. Vasha harap papa bisa kembali bersama Vasha, Kaila dan mama lagi. tapi Vasha sadar, bahkan sadar banget kalau itu tidak akan pernah terjadi selamanya."

Vasha mulai menitihkan air mata nya. Ia ingin sekali kenangan dirumah ini terbawa ke rumah barunya di Jakarta. Tetapi Vasha juga menyadarinya, ia tidak gila untuk memohon kepada tuhan untuk mengembalikan ayahnya. Ia juga harus menerima kenyataan bahwa sang ayah telah tiada.

Tak ingin berlama lama dengan kesedihanya. Vasha akhirnya memutuskan untuk packing dan tidur karena sekarang waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Biasanya ia selalu tidur jam 9 atau jam 10 malam paling mentok. Tetapi besok ia harus bangun jam 3 subuh, dan itu terlalu subuh bagi Vasha jadi ia harus tidur jam 8 hari ini.

~~~

"duh dimana sih handuk"

Vasha berniat untuk membersihkan diri namun saat ia mencari handuk, ia tidak menemukanya.

"ck, mungkin dipake Kaila, dasar bocah gatau diri" Vasha berdecak sebal.

Vasha segera pergi keluar kamar dan melewati lorong menuju kamar adeknya yang bernuansa dengan warna pink dimana mana

"dasar bocah labil gatau diri, alay lagi" Vasha mendengus jijik karena memiliki adek yang norak, alay , labil, gatau diri. pokoknya semua keburukan Vasha berikan hanya kepada adeknya Kaila.

~~~

Setelah melewati lorong dan menemukan kamar norak yang ia cari. Ia segera memasuki kamar norak tersebut.
Ralat--> kamar norak alay milik Kaila yang bocah labil gatau diri.

"woy, mana handuk kesayangan gue yang ada nama VASHA?"

Kaila yang sedang asik menonton fashion show victoria secret di macbook air nya (sponsor) segera mendongakan kepalanya keatas dan menemukan kakaknya sedang melotot kearah nya. Kaila pun segera menutup macbook nya dan berdiri dari kasur.

"ck, ya mana gue tau carilah sendiri di penjuru rumah, sampe keujung dunia juga boleh" Canda Kaila

"HA HA lucu lo. receh bgt. masih SMP KELAS 2 aja udah belagu"

"dih gausah songong deh. mentang mentang udah TUA jadi songong sama yang lebih muda" 

"yaudah gue gausah mandi"

"dih, gajelas. siapa juga yang nyuruh lo mandi HA HA"

setelah berdebat tiada henti. Vasha akhirnya rela mengalah demi esok hari, ia harus segera tidur. Vasha tidak sempat membersihkan diri karena Kaila. Sudahlah lebih baik ia melakukan hal yang lebih berfaedah daripada berdebat dengan adek nya yang tidak ada ujungnya seperti angka desimal.

~~~

Haloo part 1 nya kependekan atau kepanjangan?

kalo kependekan sorry sebaliknya juga sorry :))

and i hope this first part kalian bisa ngerti alur ceritanya yang menurut aku masih kurang jelas. jadi kalau kalian ada  saran atau solusi tolong comment, aku jg bakal terima semua saran kalian. atau kalian juga boleh mengkritik dari part 1 ini .

ex: ceritanya kurang ini kurang itu, mending gini aja

atau apapun itu terserah kalian yaa.

jangan lupa vote dan comment ya kalau ada typo atau kesalahan. ntar tinggal di revisi.

💕🙃💓

Self Defense Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang