Bad day

14 2 0
                                    

Vasha berdiri di depan ruang kelas, kini ia harus berjaga di depan pintu ruang kelas untuk memastikan bahwa semua murid datang, ada sekitar 23 murid termasuk Vasha. Vasha lelah bukan main, badannya terasa pegal pegal.

"hadoh baru ada 14 yang dateng, apa gue duduk aja kali di bangku"

Lalu akhirnya Vasha duduk di bangku paling depan, entah bangku siapa Vasha tidak begitu peduli.

"jir kenapa ga dari tadi aja gue duduk disini, dasar tulul" ia merutuki dirinya sendiri.

tiba tiba semua murid yang sudah masuk, berhamburan keluar kelas untuk menyaksikan sesuatu di lapangan. Vasha juga tentu nya penasaran. ya iyalah dia kan juga manusia yang bisa kepo.

"pada ngeliatin apaan sih?"

"itu ngeliatin Raffa sama Samuel berantem" jawab Rossa polos

seketika ia merasa sangat kesal, ia tidak ingin Raffa berantem. bukan karena apa, tetapi jika Raffa berantem urusannya adalah ruang bk, dan tentunya Vasha juga ikut ikut ke ruang bk karena ia ketua kelas nya Raffa.

tak mau tinggal diam, Vasha akhirnya turun dan menghampiri Raffa serta Samuel di lapangan yang sedari tadi tiada hentinya mengadu jotos. emangnya gasakit apa.

"woy woy udah berhenti!!" titah Vasha

mereka yang sedang asyik saling menonjok pun beralih kepada Vasha.

Raffa kaget, karena ia sangat jijik dengan cewek sok pahlawan ini.

"ngapain sih lo bacot"

dih kasar amat njs

"heh kalo lo lanjutin berantem, nanti gue juga yang ikut ikut diseret ke ruang bk. udah mending ikut gue"

Vasha menarik Raffa menuju UKS. Vasha ingin membersihkan luka yang berada di kening dan lengannya. darah segar terus saja mengalir deras di lengannya karena tergores akar pohon yang sangat kasar.

Vasha point of view-ON

Aku ingin menggiring lelaki keras kepala ini ke UKS. Males banget sebenarnya mengobati luka nya.

cuma aku gamau kalo guru liat luka dia, pasti guru akan mengira kalau Raffa habis berantem. dan ya pastinya aku lah yang di interogasi dan disalahkan.

huh

akhirnya aku mengambil kotak p3k di lemari. dan mengobatinya.

"Sini gue obatin darah lo banyak banget"

aku baik khann

aku mengambil alkohol dan kapas, lalu ku totol totolkan alkohol ke lengan dan kening nya.

aku sempat melirik kearahnya sekilas. ia terlihat seperti tidak merasakan rasa sakit sama sekali. tapi aku senang mukanya ganteng banget, manis lagi.

HUEHUEHUE.

"gausah dilanjutin lagi, ga sakit kok" katanya

dih diobatin bukannya bilang makasih malah ngelunjak.

akhirnya aku biarkan saja dia mau melakukan apa saja, gapeduli juga gue. terserah mau jungkir balik, mau koprol, mau garuk luka.

gapeduli.

aku pun menaruh kembali kotak p3k kedalam lemari UKS. aku membalikkan tubuhku dan kulihat ia sudah berbaring di atas kasur. baguslah biar dia disini aja gausah ke kelas. kalau begitu aku bisa bebas dikelas tanpa harus memerhatikannya yang terus keluar kelas untuk kabur.

"yaudah gue mau kekelas dulu"

aku membuka kenop pintu dan ia bersuara memanggil ku.

"tunggu Vasha"

Self Defense Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang