Hari ini adalah hari kedua ia sekolah. Vasha berangkat kesekolah diantar oleh ibunda. tidak lupa Kaila ikut serta bersama Vasha.
Saat disekolah Vasha mengantar Kaila ke kelas nya. Alesannya adalah katanya ia malu dengan teman temannya karena anak baru, jadi ia meminta paksa agar Vasha ikut serta dalam mengantarkan Kaila ke kelas nya.
"Makasi ka"
"ya"
"Dih singkat amat, lagi PMS mba?"
"ga"
Setelah itu Vasha segera pergi melangkahkan kaki menuju kelas nya.
dikelas nya sangat sepi.
sepertinya ia murid pertama yang datang ke kelas.
selang beberapa waktu mulai datang murid murid berhamburan masuk ke dalam kelas, ada Adrian and the geng.
"Adrian, nanti boleh bantuin gue buat absen nama murid murid di kelas ini ga? gue belom afal soalnya"
Vasha meminta tolong kepada Adrian untuk mengabsen satu persatu murid disini. ia ingin sekali tahu nama murid murid dikelas ini.
"sip, nanti gue kasih tau ke lo yaa"
Tidak lama, datang lah bu Desi guru killer matematika (katanya). Jadi ia harus berhati hati dengan guru ini, bisa bisa Vasha mampus jika ia melakukan kesalahan seuprit.
"baik anak anak, saya akan mengabsen satu persatu ya"
"baik bu"
"Almira Armasta"
"Saya bu" yang dipanggil pun menyahut.
"Chloe Anabilla"
"saya"
Begitupun seterus nya hingga ada satu anak yang tidak menyahut.
"Raffa Fernandi"
1 detik
2 detik
5 detik
"kaya nya anak nya kabur lagi deh bu" sahut Sasha murid tercengeng dikelas
"haduh ni anak selalu kabur mulu ya, kalau gitu siapa ketua kelas disini?"
Semuanya mengalihkan pandangan mereka kepada Vasha. Merasa di pandang, akhirnya ia menjawab pertanyaan bu Desi.
"saya bu" Sahut Vasha sambil tersenyum kikuk.
"oh ya, kalau begitu kamu tolong cari anak nakal itu ya, bawa dia ke kelas. kalau kamu ga menemuinya maka kalian berdua akan saya bawa ke ruang bk.
"baik bu"
duh.. tu guru seenak jidat aja kalo ngasih hukuman, yang salah siapa yang dihukum siapa. emang namanya juga guru killer ya pasti kaya gitu.
Vasha point of view- ON
Aku pun menelusuri lorong lorong hingga ke lapangan, tidak lupa juga GOR sekolah.
aku menyadari bahwa menjadi ketua kelas itu tidak gampang, butuh kesabaran yang extra dan perjuangan. belom lagi kalau salah dikit pasti ujung ujungnya ruang bk.
huh.
aku pun memutuskan untuk menuju ke roof top, biasanya anak anak nakal nongkrong disana untuk melihat pemandangan. tapi aku tidak tahu juga sih.
setelah menaiki anak tangga terakhir menuju roof top. aku melihat anak laki laki berperawakan tinggi dengan baju dikeluarkan dan kancing baju atas terbuka dua hingga menampilkan kaos dalam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Self Defense
Teen FictionSeorang gadis polos bernama Vasha yang baru pindah dari Bandung ke kota megapolitan atau disebut Jakarta ini dipertemukan oleh lelaki jahil dan dingin bernama Raffa di sekolah Gadis ini awalnya tak menyangka jika ia bakal dijadikan sebagai pelarian...