Sehari setelah datangnya Vania maksudku Vu membuatnya merasa pusing. Mana kala saat pertama kali sampai di dunia ini dia sudah di jemput paksa dari peramal oleh salah satu iblis yang berwujud manusia setengah kuda yang di kelilingi oleh aura biru seperti api yang siap membakar Vu kapan saja dia menyentuhnya tapi tidak, aura itu malah membuat Vu nyaman dan tenang selama perjalanan menuju ke istana kegelapan yang di sebuat Benteng atau istana Bruzzell.
Kepala Vu seakan ingin pecah saat perutnya minta di isi. Vu memerintah pelayannya untuk membawakan makanan, oh dan lagi-lagi dia ingin muntah saat melihat sebuah benda yang di sebut makanan.
Bentuk makanan itu seperti lendir hinjau dengan beberapa potongan danging hitam yang tidak aku ketahui. Dan beberapa daun coklat yang menghiasinya. Ewk!
Tapi mau bagaimana lagi, perut Vu sudah tidak bisa menunggu lagi. Perlahan Vu menyendokkan sedikit makanan itu ke mulutnya. Merasakan rasanya terlahir kembali, entah sedang lapar atau makanan itu enak. Dengan lahap Vu menghabiskannya, mengabaikan bentuk dan rupa makanan itu yang.. Weekkk..
Setelahnya Vu di ajak oleh Coco menuju aula besar yang telah di penuhi oleh mahluk aneh dan sejauh ini hanya dialah yang terlihat sempurna. Coco adalah pelayan pribadiku, semenjak aku berada di istana Brezzell ini dia sama sekali tidak bersuara. Sampai aku merasa bahwa Coco hanyalah boneka. Panglima Opou mengumumkan bahwa aku adalah Ratu dari kegelapan yang akan memimpin mereka menuju kegelapan abadi.
Mahkota perak dan jubah hitam panjang yang ku seret menuju singgasana besar berwarna silver. Cahaya remang yang di timbulkan oleh obor bukannya lampu membuat suasana kian mencekam. Tapi karena Vu yang notabenya Cuek hanya berjalan santai tanpa menengok ke kiri atau ke kanan.
Vu memainkan perannya dengan baik, sesekali dia terus menggerutu tidak jelas saat melihat lorong yang gelap dan tembok serta lantai yang kotor. Vu bersumpah akan merubah istana kotor ini menjadi kinclong, lihat saja.
Coco menuntunnya menuju sebuah pintu besar, di dalamnya ada sebuah meja dengan beberapa tumpukan kertas, pena dan sebuah rak buku yang terpajang di dinding.
"Apa maksudnya ini?" tanyaku.
"Ini adalah pekerjaan anda yang mulia."jawab Coco.
Oke sekarang dia bisa ngomong. "Bisa jelaskan lebih rinci?"
"Jadi kerajaan kita memiliki kerjasama dengan kerajaan lain di bidang pertambangan dan obat. Karena daerah kerajaan Bruzzell memiliki penghasilan emas, perak, tembaga, dan besi. Dan karena sebagian besar tanaman obat tumbuh di daerah terdalam hutan kerajaan kita. Kita memerlukan Sari Naga merah untuk kekuatan dan energi kita, jadi sebenarnya kita tidak membutuhkan uang sama sekali tapi ada sebagian yang kita tukar dengan uang hanya untuk kebutuhan kerajaan seperti batu, kursi, kertas, dll."jelasnya.
Jadi mereka membutuhkan Sari naga merah untuk kekuatan dan energi. Tapi jika manusia tidak membutuhkannya, kenapa tidak di berikan saja kepada bangsa ini?
"Hm.. Lalu jika manusia tidak membutuhkan sari naga merah kenapa kita tidak mengambilnya?" tanyaku.
"Itu karena, daerah tempat sari naga merah hanya dapat dimasuki manusia. Kita para iblis tidal dapat memasukinya, jika dipaksa kami akan terbakar api putih lalu lenyap."jelasnya.
Aku menganggukkan kepalaku "boleh aku bertanya lagi?"
"Tentu."
"Kenapa saat aku sampai kamu tidak berbicara?"
"Oh.. Itu hanya kebiasaan dengan orang baru. Kami percaya bahwa diam dan memperhatikan hal baru dapat membuat kita lebih memahami keadaan." ucapnya.
"Ouh.. Baiklah bisa kita mulai bekerja? Pertama aku ingin info tentang dunia ini dan semua hal yang berkaitan dengan Ratu kegelapan kecuali buku resep makasan itu Akan membuatku mual kembali."perintahku pada coco yang langsung melesat pergi.
Vu melihat pemandangan dari jendela, karena letak ruang kerjanya ada di bagian tertinggi di kerajaan. Daerah kerajaan Bruzzell terlihat seperti semak berduri yang hitam, perbatasannya hanya di tandai oleh rumput merah. Sebagai garis dan pembatas khusus, karena hanya manusia yang di beri air Tyu yang bisa masuk begitupun sebaliknya. Hanya iblis yang meminum air Pyu yang bisa ke luar dari perbatasan kecuali sang Ratu sendiri.
Di balik jendela ini ada hamparan rumput hijau jauh di sebrang sana. Vu berpikir bagaimana caranya agar kerajaan Bruzzell dapat terlihat indah walau tanpa pohon hijau dan bunga-bunga yang cantik.
Saat tenggelam dalam pikirannya, buku yang sempat di pesan Vu telah datang. Bertumpuk-tumpuk buku yang tebal dan kecil membuat ruangan ini menjadi perpustakaan. Saat matanya tertuju pada sebuah buku langsung membuatnya muntah.
"Coco! Kenapa ada buku itu disana!!" teriak Vu.
"Maaf yang mulia, sepertinya okapa salah memasukan buku itu. Maafkan saya, saya akan menyimpannya." ucapnya lalu pergi membawa buku tadi entah kemana aku tidak perduli. Yang aku fokuskan sekarang adalah sebuah buku tentang negri ini. Negri yang bernama Makhmayla.
Dengan begitu beberapa informasi telah masuk ke dalam otakku yang jenius ini.
Next chapter!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Darkness
FantasyMenjadi ratu dari sebuah kerajaan memang sesuatu yang membanggakan tapi lain halnya jika harus menjadi ratu bagi ribuan moster dan mahluk aneh sedangkan kamu sendiri adalah manusia. Serta sebuah misteri yang sampai saat ini belum terungkap. -yang da...