3.QOD*KENYATAAN YANG PAHIT*

42 0 0
                                    

Di istana Bruzzell saat ini tengah mengadakan rapat dengan para petinggi mengenai hasil pertemuan di gunung Grof.

"Hasil pertemuan kali ini adalah mereka setuju menaikan sari Naga merah sama seperti harga besi dan perak kecuali harga emas yang di naikan 2kali lipat."ucap Vu.

Semua hanya diam lalu tiba-tiba bersorak dan bertos ria. Oh hebat, kaum iblis bisa gembira juga.

"Queen kita yang sekarang berhasil memasukan pendapatnya, malah membuat sesuatu yang lebih. Haha.. Kemajuan yang bagus." ucap salah seorang pentinggi.

"Haha, bahkan Yang Mulia berhasil membungkam mulut para bajingan itu. Itu adalah yang pertama bagiku, melihat para Raja mati kutu." ucap panglima Huan.

"Benarkah!? Sungguh aku tidak percaya. Haha, ternyata kita mempunyai Ratu yang hebat." ucap penasihat Ero.

"Ho~ bahkan Ratu mengancam mereka akan mengirimkan wabah penyakit yang hanya Ratu sendiri yang mempunyai penawarnya." kali ini Coco yang menambahkan.

"Wow, kurasa aku harus berhati-hati. Siapa tau aku kena wabah juga.." ucap Ewrin salah seorang pemimpin pasukan Blok E.

"Bwahahaha... Bodoh, kita iblis bukan manusia!! Kita tidak akan mati hanya karena wabah."ucap panglima Opou.

Oke serius, aku sebagai Ratu terabaikan. Dasar pengikut bodoh, tidak sopan, tolol, dan kurang peka. Aku cuma jadi nyamuk kalo gini terus, ah bahkan aku lupa soal serangga itu yang setiap malam menggangguku, karena di sini tidak ada nyamuk.

Aku bangkit dari kursi membuat suara yang begitu nyaring hingga perhatian para petinggi kembali ke arahku.

Tanpa memalingkan wajah aku berkata dengan nada yang terkesan dingin. "Terus saja mengobrol, mengobrol sampai kalian puas dan tidak bisa untuk berhenti."

Bruuuukkkk

"Mohon ampun Yang Mulia"ucap mereka serempak sembari berlutut. Tidak sedikit dari mereka yang tubuhnya gemeteran termasuk Coco. Mungkin karena aura yang di keluarkan Vu lebih hitam dan pekat dari apapun.

Perlahan aura Vu memudar, tanpa ba bi bu lagi Vu melangkah menuju kamarnya. Di pertengahan tangga Vu berhenti dan memalingkan wajahnya.

"Mau sampai kapan kamu disitu Coco?"tanya Vu terdengar malas.

"Ma-maaf Yang Mulia." Coco segera menyusul Vu lalu mereka menghilang di balik belokan.

"Oooooh.....! Jantungku rasanya ditikam. Bahkan hanya dengan auranya saja bisa membuatku gemetar. Sebenarnya sebesar apa sih kekuatan Ratu baru kita?" tanya salah seorang petinggi.

"Kurasa lebih kuat dari Queen C.Treyvo."jawab penasihat Ero.

"Tapi Queen Vu kenapa?" tanya Ewrin.

"Ah.. Soal itu, sepertinya kita mengabaikannya dan malah asik dengan obrolan kita."ucap panglima Huan.

"Ah, sepertinya benar. Lantas apa Queen masih marah?" tanya panglima Opou.

"Mungkin. Lebih baik kita bubar dari pada berpesta dan membuat Queen Vu marah besar." perintah penasihat Ero.

"Ya, itu lebih baik dibanding menjadi abu pemakaman." ucap Ewrin membenarkan. Selanjutnya mereka membubarkan diri.

Di tempat lain Vu dan pelayannya sedang dalam kecanggungan besar. Vu mengambil nafas lelah matanya menatap ke atas tepatnya ke atah atap yang kusam.

"Coco, apa sebelumnya disini ad ratu?" tanya Vu.

"Ya, yang mulia. Dia bernama Ratu C.Treyvo. dia ratu terkuat dari yang lainya." balas Coco datar.

Queen of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang