Setelah lamanya Vu membaca beberapa buku dan tentu saja buku sihir yang bisa membuat kekuatannya berkembang dan dapat di pelajari. Tentu kemampuan pertama yang dia ciptakan adalah membaca cepat, sampai dalam satu malam 500 buku telah dia jelajah. Dan tentu saja otak jeniusnya semakin cerdas dalam bidang apapun. Kini saatnya tiba untuk pembaruan kerjasama yang bisa saling menguntungkan dan sebagai dari privasi pertemuan dengan pejabat pemerintahan di laksanakan di Gunung Grof yang merupakan gunung bersalju dan permukaannya sangat curam tapi hanya di sinilah, manusia dan iblis tidak mempunyai kekuatan.
Perjalanan kesana memerluka 3 hari tapi bagi iblis hanya perlu beberapa jam saja untuk sampai di gerbang dan selanjutnya harus berjalan atau kita bisa membawa tunggangan.
Vu hari ini sedang membahas soal kerjasama dengan para petinggi. Ya, sekarang Vu sudah tidak masalah dengan tampang mereka yang aneh atau apalah. Hanya saja istana ini masih saja kotor dan kusut. Tidak elegan dan haah.. Mendeskripsikanya saja aku bingung.
"kerjasama ini hanya menguntungkan pihak luar. Bagaimana jika 1 Eso (kg) emas setara dengan 2 Eso sari naga merah. Karena percuma jika kita mengirimkan 1 Reso (ton) emas sedangkan kita hanya mendapat Ok saja. Ah payah. Kita lalukan dengan adil saja. Kita jual segitu, maka kita dapat segitu. Kurasa hanya ini yang bisa kuusulkan, karena jika kita kehabisan Sari naga merah bisa abis riwayat kita." jelas Vu.
Yang lain hanya mengangguk tapi sepertinya ada yang salah dengan cara bicaranya "maaf, kalimat yang saya ucapkan tidak baku."
"Tidak apa-apa kami mengerti. Tapi bagaimana jika mereka menolak lalu mengancam kita dengan tidak memberikan Sari naga merah?" tanya Ero, penasehat.
"Mudah, kita memiliki tambang yang besar dan obat yang melimpah. Jika mereka mengancam kita bisa membatalkan kontraknya. Tapi tenang saja kita tidak akan mati, karena aku mempunyai rencana yang mengharuskan mereka menerima tawaran kita. Aku mengancam akan membatalkan semua kerjasama dengan kerajaan lainya. Mereka tidak bisa hidup tanpa obat dan bahan tambang kita. Manusia bisa terlalu rapuh dan terlalu kejam berhati-hatilah." ucapku.
Semua hanya mengangguk setuju, dan rapat pun berakhir. Besok saatnya Vu untuk pergi ke Gunung Grof, saat itulah rencananya akan berjalan.
* * *
Besoknya Vu berangkat menggunakan jubah hitamnya yang panjang serta poteng yang menutup wajahnya karena privasi negara. Di temani Coco dan Huan seorang panglima ke 2 yang bekerja sebagai pelatih pasukan pemula. Menungangi Iwase yaitu mahluk elang separuh singa. Bagian kepala adalah elang dan badanya adalah singa dengan sayap di masing-masing sisinya.
Sesampainya di ruang pertemuan semua sudah menunggu kedatangan Vu. Mereka memulai pembahasan mengenai masalah kerja sama dimulai dari kerajaan Croks yang merupakan kerajaan terluas dan memiliki lambang dua buah singa yang seakan meraih mahkota yang di pimpin oleh raja Dascro. Warna kerajaannya adalah merah.
"Jadi masalah mengenai kerjasama ini adalah kebutuhan kami yang meningkat mengenai bahan obat dan besi. Kami ingin melakukan penawaran untuk 1 Reso perak, emas, tembaga, atau besi senilai dengan 5 Eso Sari naga merah. Bagaimana penawaran yang menarik bukan?" ucap Raja Dascro yang aku yakni membuat seringaian para Raja lainnya di balik topengnya.
"Penawaran? Sungguh?? Kuarasa itu adalah pemborosan bagi kami. Bagaimana jika saya mengajukan penawaran yang lebih menarik lagi? 1 Eso perak, tembaga dan besi sama dengan 1 Eso Sari naga merah. Lalu jika 1 Eso Emas sama dengan 2 Eso sari naga merah. Ah.. Ini lebih seimbang, benar?" ucap Vu yang di akhiri dengan tatapan tajam.
"Hey, Queen dari Bruzzell. Bukankah itu sangat serakah? Membiarkan harga sari naga merah menjadi banyak?"ucap Raja Frezean.
"Haah.. Bukankah kalian juga begitu? Membeli sebuah emas atau tanaman obat sangat banyak karena kebutuhan banyak orang? Lalu kami, kami juga sama. Membutuhkan Sari naga merah untuk energi, lalu kenapa kalian mengeluh? Toh sari naga itu tidak berguna bagi kalian. Kalian hanya memberikan barang yang kalian anggap tidak berguna kepada kami dan kami memberika tanaman obat yang jelas sangat berguna untuk ramuan dan bahan tambang untuk membuat senjata dan lain-lain. Kita sama-sama menganggapnya penting jadi wajar saja saya menaikan harganya."jelas Vu membuat semuanya terdiam dan tersentak.
"Jadi bagaimana, setuju?" tanya Vu yang telah kesal mengalami suasana hening.
"Aku tidak setuju" ucap seorang Raja yang memiliki badan seperti anak remaja bernama Mou berkata.
"Bagaimana jika kami menolak?" tanyanya.
Semua menatap Vu menanti jawaban. "Mudah, saya akan membatalkan kerjasama dengan seluruh kerajaan dan menutup akses menuju daerah kerajaan Bruzzell walau kalian memakai Tyu atau lencana kerjasama."jelasku.
"Heh! Kau ingin membunuh rakyatmu sendiri hah?! Aku tau disana ada manusia lalu bagaimana cara mereka makan dan bertahan hidup hah!? Apa kau bodoh!" teriak Raja Dascro.
"Yang mulia tolong jaga sikap anda."peringat raja Frezean.
"Bisa anda jelaskan?" ucap Raja Mou
"Saya tidak bodoh, saya bisa memanfaatkan sari naga merah yang di peroleh. Kalian pasti sudah tau faktanya jika manusia menikah dengan iblis maka manusia terkait dengan beberapa ritual yang mengharuskannya menjadi iblis tapi dengan darah manusia hal seperti itu disebut Zeaser. Zeaser tidak lagi makan makanan manusia. Mereka memakan makanan bangsa kami. Jadi bagaimana?" ucap Vu.
Raja Dascro mengeram, terlihat dia sedikit marah tentang hal ini. "Bagaimana jika kami menyerang kerajaan Bruzzel? Kalian tidak akan bisa menang bukan?"ucap Raja Frezean menjelaskan.
"Heh, jangan berpikir hanya karena kami memiliki energi seadanya dan jumlah kami yang tidak bisa di bandingkan dengan kalian bisa membuat kalian berpikir bahwa kami hanyalah sebuah noda hitam di atas kanvas putih. Pikirkan dengan otak kalian, secara logika kalian tidak akan bisa menyerang kerajaanku. Jangankan menyerang, melewati saja kalian akan hancur. Kalau pun kalian bisa memasuki perbatasan menggunakan Tyu, mungkin hanya ada beberapa orang saja. Apa kalian lupa bahan dasar dari Tyu? Pikirkan lagi. Bisa saja saya memberikan wabah kepada kalian yang jelas sekali hanya saya yang memiliki penawarnya, itu pun jika kalian menyerang. Sekali lagi aku menawarkannya. Bagaimana?" tanya Vu kesal.
Semua di buat bungkam, mungkin ingin menolak tapi tidak ada yang bisa menolak. Hanya ada pilihan untuk setuju, walau pun membunuh Queen Vu disini sudah jelas tidak akan berhasil. Karena semuanya di rugikan oleh daya serap energi.
"Aku setuju."ucap Raja Mou.
"Haah.. Benar juga, lagi pula kita tidak akan menang. Setuju "ucap Raja Frezean.
"Arggh!! Baiklah aku setuju."
Semua telah setuju, Vu kemudian berkata.
"Baiklah karena semua pihak telah setuju. Kita bisa mengakhiri pertemuan hari ini, lagi pula saya tahu tugas dari Raja itu tidak ada habisnya. Terimakasih atas sambutannya." ucap Vu lalu beranjak untuk pergi sebelum seseorang menghentikannya.
"Tunggu siapa nama Queen dari Bruzzell ini?" tanya Raja Mou.
"Saya... Vu. Panggil saja Vu." jawab Vu.
Tanpa banyak tanya lagi Vu segera pergi. Tidak lupa melepas topeng yang membuatnya tidak nyaman.
"Coco, siapkan seluruh pejabat tertinggi. Kita akan memulai rapat."perinta Vu.
"Siap. Yang mulia."
'Ini akan menarik, kurasa tidak ada salahnya menjalani ini sesuai sekenario..'batin Vu.
Next chapterr!!
Vomen ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Darkness
FantasyMenjadi ratu dari sebuah kerajaan memang sesuatu yang membanggakan tapi lain halnya jika harus menjadi ratu bagi ribuan moster dan mahluk aneh sedangkan kamu sendiri adalah manusia. Serta sebuah misteri yang sampai saat ini belum terungkap. -yang da...