Di hutan rimba yang luas dan lebat ini hiduplah seekor singa putih bernama Karas. Karas tinggal bersama ayah dan kakaknya yang bernama Leo. Mereka bukanlah anak singa biasa, ayah mereka adalah raja hutan, penguasa dari salah satu kerjaan besar di Kontinen Ohrion. Ayah mereka bernama Gladiore dan kerjaan yang di kuasainya adalah Mistivia.
Karas terlahir di bawah pohon keramat tua yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Kelahirannya disambut meriah oleh para hewan, bahkan dunia pun bergemuruh menyambut kelahirannya. Karas lahir dengan rambut putih bersih, bersinar bagaikan berlian, dan halus seperti sutra.
Karas merupakan satu-satunya singa putih di Kerajaan Mistivia. Setelah melihat kelahiran Karas, Raja Gladiore teringat akan legenda yang di ceritakan oleh ayahnya, raja terdahulu, Raja Ramex.
'Konon, setiap singa putih yang lahir akan menjadi raja dan membawa kejayaan ribuan tahun lamanya.'
Tetapi, menurut raja pertama Mistivia yang juga merupakan singa putih, meramalkan bahwa pada kelahiran singa putih ketujuh akan ada malapetaka yang menimpa seluruh kerjaan di Kontinen Ohrion. Singa putih ketujuh akan diberkati oleh para dewa untuk menangkal malapetaka ini, di dalam dirinya akan tersembunyi kekuatan dari para leluhur dan akan menjadi rasul para dewa. Ia ditakdirkan oleh surga untuk menjadi maharaja, tidak ada yang dapat menandingi kuasanya.
Setelah berpikir panjang, Raja Gladiore memutuskan untuk menjadikan Karas sebagai putra mahkota dan Leo sebagai pangeran agung yang akan menjadi penasehat raja. Leo yang mengetahui hal ini merasa tidak adil dan menentang pemutusan ini, begitu pula para rakyat dan mentri.
Raja Gladiore merasa kesulitan akan hal ini, tetapi ia tetap bersikeras bahwa Karas adalah putra mahkota. Leo kecewa dan sedih akan keputusan ayahnya. Raja Gladiore yang menyadari hal ini dan meminta Leo untuk mengikutinya ke ruang studi, ia berencana untuk menjelaskan segalanya kepada Leo.
Selama perjalanan menuju ruang studi, mereka tidak berbicara sama sekali. Setelah sampai di ruang studi, dengan geram dan tidak sabar, Leo bertanya, "Kenapa?! Bukankah selama ini anak pertama yang akan menjadi putra mahkota? Apakah aku bukan anak ayah?"
Raja Gladiore terkejut mendengar perkataan anaknya dan menjadi gelisah, Ia langsung menjawab, "Bukan! Tentu saja kamu adalah anakku, aku memilihnya menjadi putra mahkota karena ramalan raja pertama yang ayah dengar dari kakekmu, Raja Ramex."
Leo membantah, "Aku tidak pernah mendengar kakek membicarakan tentang ramalan itu!"
Raja Gladiore kembali menjawab, "Tentu saja, kau tidak pernah mendengar ramalan ini. Kau kan masih sangat kecil sebelum kakekmu meninggal. Seharusnya di perpustakaan kerajaan ada buku tentang silsilah kerajaan ini, bukankah kamu senang membaca buku?"
Leo menjawab dengan kesal, "Aku sudah membaca hampir semua buku di perpustakaan kerajaan tapi tidak ada buku tentang silsilah kerajaan!"
Raja Gladiore menjadi bingung dan berkata, "Benarkah? Seingat ayah buku itu ada di rak ketiga dari belakang, kalau kau tidak percaya,
nih, ada foto ayah dan kakekmu di perpustakaan sambil memegang bukunya."Raja Gladiore menyerahkan sebuah foto kepada Leo. Leo melihatnya dan merasa aneh, ia tidak pernah melihat buku itu di perpustakaan kerajaan. Ia menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, aku tidak pernah melihat buku ini di perpustakaan, ayah tahu kalau aku adalah asisten penjaga perpustakaan, dan aku juga yang bertugas untuk mensortir buku-buku di perpustakaan."
Raja Gladiore bertambah bingung dan berkata, "Buku itu tidak boleh di bawa keluar dari perpustakaan dan pada buku itu ada label sihir, jadi tidak mungkin buku itu bisa di pinjam tanpa sepengetahuan kita. Buku itu tidak hanya merupakan buku silsilah tetapi juga sebuah grimoire."
Raja Gladiore berpikir sejenak, kemudian dengan wajah serius, ia berkata, "Apakah buku itu benar-benar tidak pernah kau lihat, Leo?"
Leo hanya menganggukan kepala, meyakinkan pertanyaan ayahnya. Wajah Raja Gladiore memucat dan berkata, "Buku itu tidak mungkin hilang tiba-tiba, kalau memang tidak ada yang meminjamnya, berarti ada seseorang dari dalam istana yang diam-diam mengambil buku itu, entah apa tujuan mereka mencuri buku itu."
Tak lama setelah itu, keadaan ratu setelah melahirkan semakin memburuk. Bahkan dokter terbaik kerajaan, Grues, tidak dapat menyelamatkan nyawanya. Grues sudah mencoba segala cara yang ia tahu, tetapi keadaan ratu tetap tidak membaik. Pada hari kelahiran Karas, ratu, ibunya meninggal dunia sebelum Karas membuka mata untuk melihat ibu yang melahirkannya. Pada hari itu juga semua hewan di kerajaan bersedih mendengar berita ini, ratu dan juga ibu tercinta telah tiada.
Malam berlalu, matahari terbit, pagi ini cerah sekali tetapi seluruh hutan sepi tak bersuara. Karas terbangun, ia mulai berjalan dengan sendirinya. Ia menghampiri ayahnya sambil menangis.
Ia berkata "Ayah!! hu... hu... ayah!! hu..hu.. ibu, yah!"
Raja Gladiore berkata "Kenapa, nak! ibu kenapa?"
Karas menjawab "Ibu! hu...hu....Aku bermimpi bahwa ibu meninggal karena aku di lahirkan."
Raja Gladiore sangat terkejut dan berkata "Ba...ba...bagaimana kau tahu kalau ibumu sudah tiada?"
Karas dengan mata berkaca-kaca sambil menahan air matanya berkata "Apa yang ayah katakan? Ibu benar-benar meninggal?."
Raja Gladiore dengan sedih berkata "Uh....Ya, ayah berpikir akan mengatakannya padamu setelah kau sudah lebih besar. Mana tahu, kau ternyata sudah tahu."
Karas menjawab "Ternyata apa yang mereka katakan itu benar, Aku diberitahu oleh beberapa singa putih jantan yang terlihat kuat, gagah, berani, dan bijaksana bahwa setiap singa putih sepertiku dilahirkan, ibu yang melahirkan mereka pasti meninggal karena mereka memiliki kekuatan yang dahsyat sejak lahir dan tubuh ibu mereka tidak dapat menahannya."
Raja Gladiore menatap Karas dengan suara menenangkan berkata "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, kau masih punya ayah dan kakakmu."
"Benar tuh, apa kata ayah!" sambar Leo
Karas berkata "Kakak? Kenapa kemari?"
Leo menjawab pertanyaan Karas dengan nada sedikit tinggi "Kenapa? Kau tak senang kalau kakakmu datang? Aku datang kemari untuk mengajakmu pergi ke sekolah."
BERSAMBUNG...
Komentarkan pendapat anda tentang cerita ini untuk memperbaik. :)
Maaf bila ceritanya kurang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Generation of Snow Lion (Generasi Singa Putih)
FantasySuatu hari hiduplah seekor singa dengan rambut putih dan sehalus sutera, bernama Karas. Karas mempunyai kakak bernama Leo. Mereka berdua adalah anak dari penguasa hutan rimba. Mereka merupakan keturuan kerajaaan yang sudah berdiri ratus ribuan tahun.