Sesampainya ditempat jungkook memarkirkan motornya nanda bersemangat untuk mengendarai motor itu.
"eh pelan-pelan, hu sok sok an banget, jatoh aja nangis entar"
"dih, enak aja"
"eh tadi temen – temen lo nyemangatin lo, emang lo yakin bisa lolos seleksi?" Tanya jungkook yang hanya berniat menggoda nanda
"yeay, gue keseleksi atau gak pokoknya ini tergantung lo" ucap nanda sambil mencoba menstater motor jungkook
"lah kok gue?" Tanya jungkook
"iya karena lo yang ngajarin gue, dan kalau lo bener ngajarin gue pasti gue bisa" ucap nanda optimis yang membuat jungkook mengukir senyumnya
"udah yuk naik" ucap nanda
Brumm
"nan, jangan ngebut" ucap jungkook setengah berteriak karena nanda mengendarai motornya dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang pelan
"ini udah pelan kak" ucap nanda
"mau makan dimana?" Tanya nanda mengurangi kecepatannya agar jungkook bisa mendengar suaranya
"dirumah gue aja" ucap jungkook
"hah? Gaklah gak enak gue"
"gak papa kali mama gue udah masak nih" ucap jungkook
"yaudah kasih tau jalan kerumah lo"
--
"mama"
Tok..tok.. tok
"eh udah pulang kook" ucap mama jungkook
"iya ma, ini nanda, dia yang mau belajar kelompok sama jungkook" ucap jungkook mengikuti mamanya masuk dan mengajak nanda masuk
"oh jadi ini, yaudah yuk langsung makan aja" ucap mama jungkook
Akhirnya mereka makan, tidak ada keheningan, dari mama jungkook yang menggoda nanda dan jungkook, membongkar aib masa kecil jungkook, sampai menceritakan bahwa 2 tahun terakhir ini jungkook sedang menyukai seseorang.
"sekarang aja jungkook lagi suka sama orang, diatuh cuek, sinis, dingin, jutek, kadang nakal, tapi sebenernya cantik, pinter gitu"
Ntah mengapa nanda merasa jika itu adalah cirri-cirinya, oke jangan terlalu gr nan.
"yaudah ma, jungkook sama nanda belajar dulu ya" pamit jungkook saat telah selesai makan bersama mama jungkook
"oh oke, beneran belajar kook, jangan modus" goda mama nya
"ih apaan sih ma, udah kali ada yang blushing tuh"
"siapa? Udahlah yok belajar, inget masa depan gue di lo, oiya tante beneran gak mau aku bantuin?"Tanya nanda
"gak usah, udah sana belajar"
..
"kak, enak ya jadi lo"
Mendengar ucapan nanda, jungkook yang sedang menyiapkan soal untuk nanda berhenti manulis dan menengok kearah nanda, melihatnya dengan tatapan bingung
"lo, punya keluarga yang utuh, yang selalu bikin lo bahagia, gak perah bikin lo nangis, selalu ada buat lo, selalu semangatin lo, gak pernah bikin lo merasa sedih, gue, orangtua gue aja udah gak perduli sama gue, gak mau tau gue butuh apa, gue..." nanda tak tahan lagi membendung airmatanya lagi, semua ia tumpahkan pada jungkook, kakak kelas nya yang baru 2 hari yang lalu dekat dengannya, itupun karena lomba cerdas cermat.
"gak papa kalau lo mau cerita ke gue, dan lo gak pernah tau kan, hidup gue gak semulus apa yang lo bayangin, hidup gue pernah ada dititik terburuk, disitu gue sempet nyerah sampai gue nemuin satu orang yang gue pastiin bisa membuat gue lupa dengan masa kelas itu, lo kira keluarga gue utuh, lo salah, keluarga gue pernah hancur dan yang ngehancurin itu semua adalah orang yang gue sayang" ucap jungkook dengan senyuman, sepertinya nanda lebih tertarik dengan cerita jungkook daripada dia menceritakan kepahitan hidupnya.
"sekarang, papa gue udah gak ada" ucap jungkook sambil tersenyum dan menatap nanda, tapi nanda yang mendengar itu malah menatapnya bingung
"karena suatu kejadian gue harus kehilangan sekaligus 2 orang yang paling gue sayang, papa gue dan abang gue, dulu, gue belum siap buat ngadepin itu" ucap jungkook seakan menjawab pertanyaan yang muncul dibenak nanda
"lo bahkan gak pernah frustasi, lo bahkan bisa bersikap biasa aja" ucap nanda polos, detik selanjutnya jungkook mengusap kepala nanda
"gue frustasi, tapi gue mikir untuk apa gue frustasi, hidup gue masih panjang, gue masih ada mama yang butuhin gue, gue sadar dengan gue diem di titik itu gue gak akan maju." Ucap jungkook lagi-lagi tersenyum
"tapi papa lo pergi baik-baik, lo gak ngerasain apa yang gue rasain, lo gak pernah denger amarah, lo gak pernah denger barang dibanting, lo gak pernah denger ...kata cerai" ucap nanda yang kini tengah menengokkan kepalanya ke atas untuk menahan air matanya yang sebentar lagi akan turun.
"gue pernah ngalamin itu semua, tapi pemikiran gue gak sependek pemikiran lo, pikiran lo, orangtua lo udah gak perduli lo lagi, dan lo putusin gitu aja keperdulian lo terhadap keluarga lo, bahkan sekuat apapun kakak lo, dia tetap butuh sosok yang bisa menemaninya didalam keluarganya" ucap jungkook
�
KAMU SEDANG MEMBACA
you change my world(COMPLETED)
Fanfictiondari rasa penasaran ternyata aku kagum... aku bingung mengagumi kerena perbuatanmu, kekuranganmu memancingku untuk melihat seperti apa duniamu.. kukira kau bebas seperti kupu-kupu, ternyata kau merasakan duniamu seperti hutan. izinkan aku merubah h...