Chapter 7

234 32 45
                                    

"Ahhh, shit!" kata ku sambil memegang kepala ku.

Inilah yg selalu aku lalui setiap aku bangun dari tidur ku setelah minum terlalu banyak. Aku sendiri juga heran kenapa aku masih saja melakukan hal itu walau aku sudah tau resiko nya.

Sudah satu minggu aku tidak datang ke kantor dengan alasan sakit. Satu minggu juga telah berlalu setelah pertengkaran ku dan Seulgi di kantor nya. Dan sudah satu minggu juga aku kembali ke kebiasaan lama ku yaitu, one night stand.

Semua ini karna Seulgi.






Damn you girl.






Aku tersadar dari lamunan ku ketika mendengar suara telepon ku yg sedang berbunyi.

"Halo..." jawab ku tanpa melihat id penelpon nya.

"Halo Jimin, ini aku ... Seulgi..."

Dengan kasar nya aku menjawab "Apa mau mu?!"

"Bisakah kita berdua bertemu? ada sesuatu hal yg ingin aku sampaikan." Jawab Seulgi seakan berbisik.

"No, I'm busy. Bye..."

"Jimin-ah, aku mohon......"

Mendengar Seulgi memohon kepada ku seperti itu, membuat perasaan marah dan emosi yg ada di diriku seakan hilang seketika. Digantikan oleh perasaan bersalah karna terlalu kasar kepada nya.






Aaaaaaaahhhhhhhhhh.
























Fuck My Pride.


"Fine. See you at lunch at Kimchi restaurant." Kata ku sambil langsung mematikan panggilan Seulgi, tanpa menunggu persetujuan dari nya.

Aku pun langsung bersiap-siap karna jam sudah menunjukan pukul 11.00. Setelah bersiap-siap, aku lalu bergegas menuju ke restaurant dimana kami akan bertemu karna aku tidak ingin terjebak macet.

Aku sampai di Kimchi restaurant tepat pukul 12.00. Sesampainya di sana aku sedikit terkejut karna ternyata Seulgi datang lebih dulu dari ku.

Setelah memesan makanan dan minuman, Seulgi tiba-tiba memanggil nama ku "Jimin-ah..."

"ehm..." jawab ku lalu menatap Seulgi.

Jujur saja, aku dibuat terkesima akan kecantikan Seulgi saat aku menatap wajah nya. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa terlihat secantik ini hanya dengan menggunakan kemeja berwarna light pink dipadukan dengan rok simple berwarna putih dengan tatanan make up yg di buat se-natural mungkin.

Kecantikan Seulgi ini membuatku seakan lupa bagaimana cara nya untuk bernafas.

"Ada sesuatu hal yg ingin aku bicara kan dengan mu." Kata Seulgi sambil menatap wajah ku.

"Okay."

"Ehm... Aku ingin meminta maaf atas apa yg telah aku lakukan pada mu satu minggu yg lalu."

"Aku tidak bermaksud untuk mempermain kan mu, Jimin. Sejujurnya, aku juga tidak tahu kenapa aku melakukan semua itu. Kalau kau ingin membenci ku, benci saja aku. Tapi tolong, jangan abaikan aku Jimin."

Seulgi lalu menangis setelah mengatakan hal itu kepada ku.

aku berdiri dari tempat duduk ku, dan langsung memeluk Seulgi sambil menepuk-nepuk punggung nya perlahan-lahan.

"Maafkan aku Jimin.... Maafkan aku...." Kata Seulgi sambil memeluk ku dengan erat nya.

"Sshhh... it's okay... it's okay." Kata ku untuk menenangkan Seulgi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang