Chapter 2

286 39 15
                                    

Apakah aku sudah memberi tahu mu betapa aku mencintai pekerjaan ku?

Aku bekerja di salah satu Bank investasi terbaik di kota Seoul. Bank investasi ini berspesialisasi di bidang media dan teknologi. Ayah ku dan dua orang teman nya yg membangun perusahaan ini,tapi bukan berarti aku tidak berusaha keras untuk sampai diposisi ku saat ini. Persaingan untuk mendapatkan klien itu sangat lah kejam. Kau harus membuat klein berpikir bahwa tidak ada seorang pun yg bisa melakukan apa yg kau bisa lakukan. Belum lagi terkadang segelintir orang melakukan kecurangan untuk mendapatkan seorang klien. Anak dari teman ayah ku juga bekerja disini, Henry lau dan Minho. Minho adalah suami dari Irene. Bahkan mereka sudah mempunyai seorang anak perempuan yg bernama Yeri.

Apakah aku sudah menceritakan tentang sekretaris ku?

My secretary is hot. Like really really hot. No, I haven't fucked her.

It's not that I don't want to. Tapi aku punya peraturan ku sendiri, dan salah satunya adalah I don't fuck where I work.

Ellin memasuki kantor ku dengan membawa beberapa dokumen di tangan nya. "Meeting mu dengan SM tidak akan dilaksanakan jam 1 siang tapi akan dilaksanakan jam 4 sore." Katanya sambil memberikan ku beberapa dokumen untuk ku tanda tangani.

"Why?"

"Hari ini ayah mu akan mengadakan makan siang bersama dengan pekerja-pekerja yg baru diterima di perusahaan ini. Dan kau tau bagaimana terobsesinya ayah mu dengan hal-hal seperti ini kan?"

Ayah ku sangat mencintai perusahaan ini dan itu membuat ayah ku berpikir bahwa semua karyawan di perusahaan ini adalah keluarga bagi nya. Ayah ku sering kali mencari alasan untuk membuat pesta di perusahaan ini. Birthday parties, baby shower, Thanksgiving, President's day and etc.

He loves his employees and they love him right back.

Dan itu adalah salah satu alasan yg membuat perusahaan ini menjadi yg terbaik. Karna karyawan atau pekerja yg bekerja disini akan melakukan apapun yg mereka bisa lakukan untuk memajukan perusahaan ini.

Ketika jam menunjukan jam satu siang, aku pun bergegas menuju conference room. Aku melihat seorang pria dengan rambut berwarna pirang. Dia dalah salah satu teman yg aku punya, nama nya adalah taehyung. Dia sedang berbicara dengan Henry sambil memakan makanannya.

Aku pun lalu mengambil makanan dari buffet yg telah disediakan dan ikut bergabung bersama mereka.

Saat aku bergabung ternyata Henry sedang menceritakan tentang wanita yg ditemui nya di club kemarin malam. Dan sedikit info untuk kalian semua, all guys talk to their friends about sex. Dan kalau ada pria yg mengatakan bahwa dia tidak menceritakan nya, tinggalkan pria itu. Why? Because he's lying to you.

Tidak lama kemudian aku mendapati ayah ku sedang berdiri di tengah ruangan sambil memberikan kata sambutan yg aku bahkan tidak ada niat untuk mendengarkannya. Aku tiba-tiba teringat tentang wanita misterius yg ku temui waktu itu. Aku masih bisa mengingat mata indah saat dia menatap ku. Dan masih tergambar dengan sangat jelas bagaimana aku ingin sekali mencium bibir merah nya itu.

Ini bukan pertama kalinya bayang-bayang wanita itu muncul di pikiran ku. Faktanya bayang-bayang wanita misterius itu selalu muncul dalam pikiran ku. Terkadang tanpa sadar aku membayangkan apa akan terjadi jika aku mengikuti wanita misterius itu.

Dan yg lebih anehnya lagi, ini adalah pertama kalinya aku memikirkan atau pun mengingat wanita yg ku temui di club malam. Mungkin aku memikirkan wanita ini karna dia telah menolak tawaran ku waktu itu.

"Jimin, ayah senang kau datang ke acara ini. Ayah harap kau dapat bekerja sama dengan karyawan baru ini, dan ayah juga berharap kau bisa membimbing karyawan baru ini agar dapat membantu memajukan perusahaan ini." kata ayah ku sambil menyadarkan ku dari lamunan ku.

TangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang