#12

642 134 15
                                    

Hachim!









Haaaaaachim!




"Ergh...." Taehyung mengucek hidung perosotannya.





"Dibilangin suka ngeyel sih," komentar Sejeong.






Hachim!





Haaaaaa


"Ngeselin anjing bersin gajadi tuh!"






"Nih, cepet telen ini obat,"





"Obat apa?"





"Penggugur kehamilan."





"Li?"






"Si bego pake nanya! Ya obat flu lah. Bener-bener otak lo!"







Akhirnya dengan tumbler bottle punya Sejeong, Taehyung menenggak obat tersebut cuma dalam hitungan detik.


"Mau makan gak?"



"Kenyang."



"Harus mau makan!"





"Ga mau. Maunya kamu."




"Geli. Sampis amat sih hidup lo."






"Eh bilang aja nge-blush." Taehyung mencubit kedua pipi Sejeong.







"Apasi pegang-pegang?!"







"Bilang aja suka."








"Sorry bukan jablay."









"Yauda iya gue kalah."











Lalu Sejeong nyerahin plastik ber-logo "Roti boy" ke Taehyung.









"Bawaannya Doyeon semalem. Gue lupa kalo semalem ada di kulkas."











"Bekasan nih?"







"Baru anjir! Sembarangan kalo ngomong."













"Kalo Boy nya itu gue, lo mau gak jadi Reva-nya?"











"Ga denger pake headset."











"Gitu terus ih!"











"Makannya cepetan, biar cepet mandi terus berangkat."











"Masakin mie dong, Li."












"Banyak maunya banget sih lo!"














"Ayolah, gue belom sarapan. Roti boy doang mana kenyang."














"Yaudah mau mie apa?"
















"M(i)e and you together forever, hehehehe."















Sejeong mengelus dada, sabar. "Sakit ga sakit sama aja ya, Tae. Heran."















"Mie yang bisa ngedesah aja dah. Mie kuah."














[1] Approach ✕ vjeong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang