•Seungwan POV•
Mataku mendadak terbuka. Nafasku terengah-engah kala aku dapat terbangun dari cengkraman mimpi burukku.
Tubuhku berkeringat di tempat tidurku yang hangat. Mencoba mengatur deru nafasku agar menormal.Mimpi buruk yang terlalu klise untuk di ingat dan terlalu nyata jika dirasakan.
Kulihat diluar jendelaku langit tampak kelabu menguning oleh cahaya matahari pagi yang mulai terbit di ufuk timur.
Tok Tok Tok!Tok Tok Tok!
Terdengar pintu kamarku di ketuk-ketuk secara paksa. Membuatku cukup terkejut dari keheningan pagi dikamarku.
“Seungwan! Bukaaa” Sahut seorang wanita dengan suara yang meninggi tidak sabar. Lebih tepatnya terdengar marah. Ku ranjakan kakiku untuk menuju ketukan tersebut.
Dapat kulihat seorang wanita paruh baya tampak berkacak pinggang ketika aku membukakan pintu. Matanya membulat tajam -menatapku geram.
“Kau ingin menjadi anak pemalas ya?” Tangannya menjambak rambutku tiba-tiba.
“Aaah~ sakittt. Ampun bibi!”
Jambakannya semakin menguat, seakan menarik akar-akar rambutku.
“Ya! Apa kau lupa dengan tugasmu yang sudah kukatakan kemarin, hah? Carilah kayu bakar dihutan sebanyak-banyaknya!!!” Bentaknya dihadapan wajahku yang meringis memegang jambakan rambutku.
“Kau ingin kedinginan saat musim dingin tiba, eoh?” Tandasnya semakin membentakku.
“Ne, bibi. Aku ingat. Baik, aku akan melaksanakannya” jawabku menyetujui perintahnya. Ia melepaskan tangannya pada jambakan rambutku.
Ia mendengus meremehkan.“Anak baik! Kalau begitu siapkanlah makanan terlebih dahulu untuk pagi ini”
“Ne, bibi” tandasku menurutinya.aku menunduk. -takut jika ia melakukan hal kasar lagi pagi ini padaku.
“Ya! Seungwan, aku ingin arak lagi untuk pagi ini!” ujar seorang lelaki paruh baya menidurkan kepalanya dengan mata terpejam di atas meja ketika aku menghidangkan makanan, -Pamanku.
Jelas-jelas ia sudah cukup mabuk dalam keadaan seperti itu setelah semalaman menegak begitu banyak arak. Benar-benar pemabuk berat.
“Mianhae, paman. Sepertinya arak didalam poci sudah habis kau minum semalam”
Paman menggebrak meja makan dengan marah. Membuatku terlonjak kaget.
“Aish! Aku tidak ingin tahu! Kau harus menyediakan arak lagi untukku!”
“Ya! Seungwan! Apa kau sudah mencuci semua baju ku, hah?”
Kali ini hentakkan pertanyaan dari seorang gadis yang seumur denganku memasuki ruang makan.
“Aku baru mencuci setengahnya, mianhae Sulli-ah” jawabku meminta maaf karena perintahnya belum sempat ku kerjakan secara sempurna. Ia menjambak rambutku kasar.
“Dasar bodoh! Bukankah aku sudah memintamu untuk menyelesaikannya hari kemarin, eoh?” ia memandangku kesal.
“Ya! Sulli-ah, ayah sedang membutuhkannya untuk membeli arak, cucilah pakaianmu sendiri!” kali ini paman ikut menyela, membela hak-nya yang juga belum terpenuhi.
“Andwae! Dia harus mencuci pakaianku dulu”
“Ayah ingin arak! Pergilah! Cuci pakaianmu sendiri! Dasar anak malas”
Mereka berdebat, mempertahankan hak mereka masing-masing. Selalu saja seperti ini.
Mereka berbuat semaunya padaku. Membuatku menjadi pesuruh dalam rumah-ku sendiri. Ibu dan ayahku telah meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCUBUS [Complete√]
Short Story1. Author : Nurmalla 2. Cast : - Min Yoongi - Son Seungwan - All member of BTS - Other Cast ©®24.05.17™